5 Kota paling nyaman di dunia yang wajib dikunjungi
“HAPPINESS is finding somenone that you feel 100% comfortable with.” Demikian bunyi satu kutipan mengenai kenyamanan yang banyak bertebaran di internet. Bagi penyuka jalan-jalan, kalimat ini rasa-rasanya bisa diubah menjadi, “Happiness is finding a place that you feel 100% comfortable exploring it.”
Kenyamanan memang menjadi faktor penting ketika bepergian. Destinasi yang nyaman dan aman adalah impian semua traveler. Terjaminnya kenyamanan dan keamanan di suatu tempat membuat kita tenang dan senang dalam menjelajahi setiap sudutnya.
Tak sedikit orang bahkan mengimpikan tinggal di kota-kota yang diakui sebagai tempat paling nyaman di dunia. Atau setidaknya dapat berlibur ke sana dan mencicipi suasana bersahabat tersebut selama beberapa hari. Walaupun untuk itu musti merogoh kocek dalam-dalam.
Kenyamanan sebuah kota dinilai dari beberapa faktor yang mendukung aktivitas warga setempat. Infrastruktur yang baik, fasilitas kesehatan memadai, pendidikan bagus, lingkungan nan ramah, keberadaan ruang-ruang publik dan tempat-tempat hiburan, sampai tingkat toleransi antarwarga, kesemuanya sangat mempengaruhi kenyamanan di satu tempat sehingga dinilai nyaman ditinggali.
Di Indonesia sendiri belum banyak, kalau tidak mau dibilang tidak ada, kota dengan kategori nyaman dalam penilaian obyektif. Kita mau tidak mau musti melirik ke luar negeri untuk menemukan contohnya. Pemerintah rasanya harus mencontoh Kanada atau Australia yang terkenal sebagai negara dengan tingkat kenyamanan tinggi.
Dalam daftar The world’s most liveable cities in 2018 yang dikeluarkan The Economist belum lama ini, Kanada dan Australia masing-masing menempatkan tiga kota sekaligus sebagai tempat ternyaman di dunia untuk ditinggali.
Berikut peringkat 5 teratas dari 10 kota ternyaman di dunia menurut daftar Global Liveability Index 2018 dari The Economist Intelligence Unit:

Salah satu sudut di kota Wina, Austria. FOTO: Flickr/Pedro Szekely
1. Wina
Ibu kota Austria ini menggeser posisi Melbourne yang memuncaki daftar The world’s most liveable cities edisi sebelumnya. Wina mendapat skor nyaris sempurna, 99,1%, yang merupakan gabungan dari penilaian akan faktor stabilitas, layanan kesehatan, lingkungan dan kultur, infrastruktur, juga pendidikan.
Keamanan yang meningkat menyumbangkan poin tertinggi, menjadikan Vienna sebagai pilihan pertama para penilai di The Economist Intelligence Unit. Di saat banyak kota besar di Eropa menderita akibat serangan teroris dalam beberapa tahun belakangan, Wina terhitung adem ayem.
Tak cuma itu, sebuah survei bertajuk Mercer Quality of Living menempatkan Wina sebagai kota dengan kualitas kehidupan terbaik di duni. Ini merupakan kali kesembilan berturut-turut Wina menempati urutan teratas dalam survei tersebut.
“Wina merupakan pusat budaya, politik, dan ekonomi Austria, dan mendapat skor tinggi dalam berbagai kategori,” demikian penjelasan Slagin Parakatil, pemimpin sekaligus project leader Mercer, seperti dikutip The Independent.
“Di antara kota-kota lain, Wina menyediakan lingkungan yang aman dan stabil bagi para ekspatriat untung tinggal; kota ini menawarkan barang-barang berkualitas internasional, fasilitas publik dan layanan transportasi level atas, dan fasilitas rekreasi yang baik,” sambungnya.
Ingin mencicipi betapa nyamannya kota Wina lalu menjelajahi Austria? Terdapat banyak sekali penerbangan yang melayani rute Jakarta-Wina, di antaranya KLM yang berangkat setiap hari dari Bandara Soekarno-Hatta.

Albert Park, salah satu taman kota di Melbourne, dilihat dari udara. FOTO: Wikipedia/Tim Serong
2. Melbourne
Kota di tenggara Australia ini sebelumnya menempati urutan teratas dalam daftar Global Liveability Index selama tujuh tahun berturut-turut. Tahun ini, Melbourne harus rela menyerahkan gelar Kota Ternyaman Sedunia kepada Wina dengan selisih poin hanya 0,7%.
Menurunnya tingkat keamanan menjadi penyebab utama melorotnya posisi Melbourne. Dalam laporan ABC News, meskipun mengalami penurunan sebesar 6,2% di tahun 2017, rasio kejahatan di Melbourne masih menjadi yang tertinggi di Victoria. Tercatat lebih dari 18.280 aksi kejahatan terjadi per 100.000 orang.
Melbourne merupakan ibukota negara bagian Victoria. Terletak tepat di muka Teluk Port Phillip, bangunan Federation Square yang dilengkapi plaza plus deretan bar dan restoran di sepanjang tepian Sungai Yarra menjadi pusat keramaian kota.
Di area Southbank, masih di sepanjang tepian Sungai Yarra, terdapat Melbourne Arts Precinct. Ini merupakan sebuah kompleks pertunjukan kesenian yang menjadi pusat kesenian Melbourne. Tak jauh dari situ terletak bangunan National Gallery of Victoria yang berisi benda-benda kerajinan tradisional dan modern.
Australia merupakan tempat yang sangat disarankan bagi orang Indonesia yang ingin merasakan kehidupan ala Barat tanpa harus jauh-jauh terbang ke Eropa atau Amerika Serikat. Penerbangan dari Jakarta ke Melbourne memerlukan waktu kurang dari 7 jam. Sedangkan dari Denpasar lebih cepat lagi, yakni sekitar 5,5 jam.

Kuil Osaka, landmark kota Osaka dengan latar belakang gedung-gedung pencakar langit. FOTO: Wikipedia/663highland
3. Osaka
Menempati urutan ketiga, menariknya Osaka merupakan sister city Melbourne yang berada di posisi kedua. Terletak di Pulau Honshu, tepatnya di kawasan Kansai-chihō atau Kansai region, Osaka dikenal sebagai kota metropolitan terbesar kedua di Jepang dengan penduduk sebanyak 19 juta jiwa.
Meski demikian, tingkat kejahatan di kota ini mengalami penurunan sangat drastis. Selain meningkatnya keamanan, pelayanan umum di Osaka juga bertambah baik. Dua kombinasi ini menjadikannya sebagai salah satu kota ternyaman di dunia.
“Osaka tampil ke permukaan, meloncat enam tingkat ke peringkat tiga dalam tempo enam bulan, menipiskan jarak dengan Melbourne,” demikian laporan The Economist Intelligence Unit mengatakan, seperti dikutip CNN Travel.
“Peningkatan skor dalam hal kualitas dan ketersediaan transportasi publik, juga penurunan tingkat kriminalitas yang konsisten, menyumbangkan rating lebih tinggi pada kategori infrastruktur dan stabilitas,” sambung laporan tersebut.
Osaka berada di hilir Sungai Yodo yang bermuara di Teluk Osaka. Pada siang hari, populasinya merupakan yang terbesar kedua di Kepang setelah Tokyo. Pada malam hari, populasi kota ini menempati urutan ketiga terbesar di Jepang di bawah Tokyo dan Yokohama.
Dengan sejarahnya yang panjang, Osaka memiliki banyak kuil peninggalan jaman dahulu. Contohnya Shitennō-ji, kuil Buddha tertua di Jepang yang dibangun oleh Pangeran Shōtoku pada tahun 593 M. Ada juga Sumiyoshi taisha, salah satu kuil Shinto tertua yang didirikan pada 211 M.
Bangunan-bangunan bersejarah ini dirawat dengan sangat baik, mengisi sudut-sudut kota bersama gedung-gedung pencakar langit nan modern. Ditambah bunga Sakura dan orang Jepang yang terkenal ramah, Osaka memang layak disebut kota yang nyaman.

Deretan gedung-gedung pencakar langit menghiasi kota Calgary. FOTO: Wikipedia/Kevin Cappis
4. Calgary
Sebuah kota yang rasa-rasanya tak banyak dikenal. Ukurannya tidak bisa dibilang besar, namun Calgary wajib kamu kunjungi setidaknya sekali seumur hidup untuk mendapatkan pengalaman hidup nyaman di kota besar. Ibukota provinsi Alberta di Kanada ini dinilai memiliki stabilitas, fasilitas kesehatan, tingkat pendidikan, dan infrastruktur dengan nilai nyaris sempurna.
Calgary terletak di pertemuan dua sungai, Bow River dan Elbow River, di bagian selatan Alberta yang terletak di kaki bukit dengan bentangan padang rumput. Kota ini dihuni kurang dari 1,3 juta penduduk menurut sensus tahun 2016. Namun angka ini sudah cukup menjadikannya sebagai kota terbesar di Alberta dan ibukota provinsi terbesar ketiga di Kanada.
Bagi masyarakat Muslim di Indonesia, fakta bahwa Calgary merupakan kota pertama di Kanada yang pernah dipimpin seorang walikota Muslim bisa jadi daya tarik tersendiri. Adalah Naheed Kurban Nenshi, seorang keturunan imigran asal Tanzania, sosok walikota tersebut.
Naheed Nenshi pertama kali terpilih sebagai walikota Calgary pada 2010. Ia kemudian kembali terpilih untuk kedua dan ketiga kalinya pada pemilihan umum 2013 dan 2017. Dengan demikian, Naheed Nenshi telah tujuh tahun lamanya memimpin Calgary.
Alberta sendiri memiliki populasi yang sangat beragam sekali etnis dan budayanya. Ini menjadikan penduduknya menjunjung tinggi toleransi antar sesama.

Sisi utara kota Sydney dilihat dari tengah laut. FOTO: Flickr/Gord Webster
5. Sydney
Terkenal akan Opera House-nya, Sydney merupakan salah satu kota favorit pelajar asal Indonesia. Banyak mahasiswa Indonesia yang melanjutkan pendidikan tinggi di sana. Selain karena faktor geografis dan kualitas pendidikan yang tidak kalah dari Eropa atau Amerika Serikat, Sydney juga merupakan kota yang nyaman ditinggali.
Seperti kebanyakan kota besar di Australia, Sydney memiliki tingkat keamanan tinggi. Kebersihan dan keteraturan juga merupakan identitas ibukota negara bagian New South Wales ini. Sekalipun berpredikat kota dengan jumlah penduduk terpadat di Australia dan Oseania, Sydney tak lantas menanggalkan kenyamanannya.
Sydney terkenal sebagai salah satu kota dengan biaya hidup paling mahal di dunia. Toh, dari segi kualitas hidup kota ini menempati urutan ke-10 dalam daftar 2018 Mercer Quality of Living Survey.
Dalam hal pendidikan, Sydney merupakan rumah dari universitas tertua di Australia: University of Sydney yang didirikan pada 1850. Di kota ini juga berlokasi perpustakaan tertua di Australia, yakni State Library of New South Wales yang mulai dibuka pada 1826.
Selain yang telah disebutkan di atas, beberapa destinasi popular di Sydney di antaranya Sydney Harbour Bridge, Sydney Tower, The Queen Victoria Building, The Royal National Park, Taronga Zoo, The Royal Botanic Garden, Watsons Bay, Sea Life Sydney Aquarium, The Rocks, Darling Harbour, The Australian Museum, The Museum of Contemporary Art, The Art Gallery of New South Wales, Bondi Beach, dan The Blue Mountains.
Referensi:
– time.com/4234723/vienna-best-city-study/
– quora.com/What-is-it-like-to-live-in-Calgary
– cnbc.com/2017/08/17/the-worlds-top-10-most-livable-cities.html
– telegraph.co.uk/travel/galleries/The-worlds-most-liveable-cities/
– edition.cnn.com/travel/article/worlds-most-liveable-cities-2018/index.html
– forbes.com/pictures/eglg45fkfdk/the-worlds-most-livable-cities/#789b3ef851c9
– abc.net.au/news/2017-12-14/signficant-downward-trend-in-victorian-crime-rate/9257686
– independent.co.uk/travel/news-and-advice/vienna-best-place-live-quality-life-mercer-survey-sarajevo-a8262976.html
aku baru tau kalau kelima kota ini paling nyaman dikunjungi. semoga berkesempatan merasakannya
SukaSuka
Katanya sih begitu, menurut penilaian/studi.
Semoga bisa ke sana ya suatu saat nanti.
SukaSuka
Calgary? Hmmm abru tahu kota ini ada di Canada. Semoga bisa berkunjung ke semua kota termana di dunia ini, ya. Aamiin
SukaSuka
Calgary di Kanada. Ada teman grup WhatsApp yang tinggal di sana, kota kecil yang menyenangkan katanya.
SukaSuka
Aku pilih Calgary dong yang belum banyak diketahui orang. Pernah nemenin orang Kanada jadi penasaran pengin ke negaranya. Osaka juga bagus sih, dulu pernah nulis novel yang settingnya Osaka, tapi mentok di bab tiga. Haha….
SukaSuka
Sama, Mas. Pada umumnya dari yang kubaca-baca Kanada ini negara wajib kunjung setidaknya sekali seumur hidup.
SukaSuka
Duh makin mupeng dah, ada ga hadiah bloge pelesiran ke Kanada hehe
SukaSuka
Wkwkwkwkwkwk
SukaSuka
Siapa tahu ada. Namanya rezeki hehe.
SukaSuka
kesehatan, pendidikan, lingkungan, kultur, dan stabilitas…. 5 hal mendasar yg jadi faktor kenyamanan kita bermukim/tinggal dsebuah kota… 🙂 *itu sih poin yg sy tangkap
SukaSuka
Betul sekali, Mas. Indonesia harus banyak belajar dari kota-kota ini.
SukaSuka
Ini kali pertama dengar nama Kota Calgary dan wali kota muslimnya. Menarik, Mas Eko. Saya baru ke Osaka aja.
SukaSuka
Saya sempat jadi fanboy-nya Jepang, Kak. Cuma belum pernah ke sana sampai sekarang, hihihi.
SukaSuka
Makin mupeng deh kalau baca artikel kayak gini. Tapi juga makin semangat nabung. Sapa tahu ya bisa mampir ke salah satu kota tersebut. Hehe
SukaSuka
Nabung, nabung, Mbak. Seenggaknya ke Melbourne yang terdekat secara geografis dan bersuasana Eropa/Amerika. Ini kota sempat tujuh kali berturut-turut menjadi World’s Most Liveable City. Luar biasa.
SukaSuka
Tempat yg seru untuk dikunjungi bersama pasangan sah tercinta nih Mas. Referensi cocok juga buat pengantin baru yang mau bulan madu
SukaSuka
“Pasangan sah tercinta”, ah, saya suka dengan istilah ini, hehehe. Ke Osaka pas musim Sakura mekar kayanya asyik ya buat bulan madu 🙂
SukaSuka
Cuma baca aja mas keindahan 5 negara tersebut dan belum kesana smoga bangt bisa ya dalam waktu dekat.. bareng keluarga or bareng teman
SukaSuka
Dari baca nanti terbitlah keinginan, Mbak. So, semoga suatu saat punya kesempatan mengunjungi kota-kota tersebut ya.
SukaSuka
Woooh, sekarang jadi Wina ya utk The most livable city in the world! Eh tapi kayaknya biaya hidup di sana juga tinggi ga sih? huehehe …
Oh, sama penasran dengan Osaka yang merupakan sister city Melbourne …, dulu udah pernah ke Melbourne, jd pengen bandingin 🙂
SukaSuka
Iya, Mas Tim. Wina menggeser Melbourne nih di posisi puncak. Semoga suatu saat bisa ke Osaka juga ya, biar bisa bandingin seberapa persis dengan sister city-nya yang ada di Australia sana.
SukaSuka
Semoga suatu saat, Indonesia juga punya Kota² ternyamannya.
Memang perlu kerjasama di berbagai aspek, termasuk diri kitanya sendiri ya.
Btw, pengen banget rasanya jelajahi kelima Kota diatas satu², niatin dulu aja kali ya, sapatau ada rezekinya, huhu. Amiiin
SukaSuka
Kalau secara subyektif, tentulah kota tempat tinggal kita sekarang ini sudah paling nyaman ya, Mbak. Cuma kalau kita menilainya pakai faktor-faktor yang digunakan dalam survey ini, baru deh jadi nggak ada apa-apanya. Keamanan oke, tapi fasilitas publik memble, misalnya begitu.
SukaSuka
Wah, aku pilih WIna aja deh 🙂 Serba terbaik dalam segala hal ya. Turis jadi betah traveling ke sini. Fasilitas publik dll juga kestabilan poleksosbudhankam terjaga sekali.
SukaSuka
Betul, dalam traveling kan kenyamanan itu penting banget biar kita bisa enjoy eksplore sana-sini. Masa iya jalan-jalan sambil kuatir dompet digondol copet? Nggak asyik kan ya? 😀
SukaSuka
Waw, dari 5 negara teratas ada 2 dari Australia.. Makin pingin ke negeri kangguru.. 🙂 Keliatannya di peta deket ya mas, tapi biaya ke sana lumayan banget.. huhuw.. Wina kotanya juga pasti nyaman banget.. Tapi mungkin senyamannya kota di negeri orang lebih enak tinggal di kota sendiri ya mas.. 🙂
SukaSuka
Kalo daftarnya dipanjangin jadi 10 kota, Australia malah menempatkan tiga kota, Mbak. Sama kaya Kanada yang juga menempatkan tiga kotanya dalam daftar 10 besar. Keren ya?
SukaSuka
Aku punya teman di Wina/Vienna dan katanya emang kotanya emang enak banget. Pengen deh jadinya ke Wina, kan kalo disana ada tumpangan penginapan di tempat temenku, hihihi.
SukaSuka
Lihat foto-foto yang bertebaran di internet sih Wina terlihat begitu menggoda untuk dikunjungi. Semoga ya ada rejeki bisa ke Europe dan mencicipi nyamannya kota Wina.
SukaSuka
Saya pernah ke Sydney dan kotanya memang nyaman banget. Sampai saya berdoa terus supaya dikasih rezeki untuk bisa tinggal di Sydney.
SukaSuka
Amin, amin. Semoga suatu saat bisa ke sana lagi ya, Mbak.
SukaSuka
Pengen bisa sampai Sydney euy. Ada saudara di sini tapi nggak asyik ya ngandalin gratisan hahaha apalagi kan biaya hidup paling mahal di dunia ya. Tapi hebat ya kota dengan urutan ke-10 dalam daftar 2018 Mercer Quality of Living Survey.
SukaSuka
Wah, mustinya justru asyik kan ya ada yang bisa ditumpangi. Selain irit, juga bisa memuluskan pengurusan visa kan kalo ada keluarga yang menetap di sana. Aku juga pengen ke Aussi, meski entah kapan nih hihihihi.
SukaSuka