Highlight:

Ayo dukung kemajuan UMKM sekaligus kembangkan dana bersama Akseleran

WABAH Covid-19 sudah mulai mereda. Pemerintah terus menggalakkan vaksinasi demi kembali berputarnya roda kehidupan masyarakat. Termasuk dan terutama sekali berputarnya roda perekonomian sebagai penunjang utama. Beberapa usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) boleh tersenyum lebar karena dapat mulai beroperasi seperti sediakala.

Namun demikian, pandemi meninggalkan efek buruk yang tidak main-main bagi sebagian pelaku UMKM. Banyak usaha di level ini yang tak mampu bertahan dan bangkrut.

Dari sebagian UMKM yang masih eksis, tak sedikit yang mengalami kendala untuk kembali beroperasi. Masalahnya klasik, neraca keuangan berantakan dihajar pandemi yang begitu lama membekap. Saldo kas yang menipis hingga kosong. Bahkan tak jarang sampai minus.

Bayangkan, nyaris dua tahun tak dapat berjualan karena terus-terusan dilakukan pembatasan aktivitas warga, dari mana laba bisa datang?

Jangankan UMKM, bahkan di awal-awal masa pandemi kita mendengar kabar satu startup lokal yang ambruk. Mereka memilih menutup usaha selama-lamanya. Meski disayangkan, namun langkah ini boleh jadi tepat. Ketimbang terjerumus lebih dalam karena usaha mereka terdampak serius oleh wabah yang kian mengganas waktu itu.

Hal sama dialami salah satu perusahaan terbuka yang sebagian besar sahamnya dimiliki Pemda DKI Jakarta. Akibat penutupan tempat-tempat wisata selama pandemi, perusahaan yang bergerak di bidang rekreasi dan hiburan ini mencatatkan kerugian hingga nyaris Rp 100 miliar per Semester-I 2021.

Walau begitu perusahaan di atas masih terhitung beruntung. Sebab, di tengah megap-megap
kekurangan kas mereka bisa mendapatkan suntikan dana Rp 1 triliun lebih. Jumlah yang sangat
besar untuk melalui paceklik laba, sampai kelak dapat beroperasi seperti biasa.

Cara kerja peer-to-peer lending Akseleran

Peer-to-Peer Lending sebagai Solusi Pendanaan UMKM

Mendapat pendanaan di masa sulit seperti ini sungguh suatu kemewahan. Apalagi sampai senilai triliunan rupiah. Mengingat banyak sekali usaha yang berguguran akibat pagebluk karena gagal mendapat pinjaman modal. Terutama dari kalangan UMKM.

Sulitnya pelaku UMKM mendapatkan pendanaan dari bank atau lembaga keuangan lainnya dipengaruhi beberapa hal. Misalnya kendala pada aspek laporan keuangan, di mana tak semua pebisnis level UMKM dapat menyusun laporan keuangan yang rapi sebagai bahan penilaian lembaga pembiayaan.

Lalu tak sedikit pula UMKM yang terkendala agunan untuk dijaminkan ke bank. Sebagian lagi akibat terbatasnya akses informasi ke perbankan maupun sumber-sumber pendanaan lainnya.

Mengutip data yang dikeluarkan Kementerian Koperasi dan UKM, dari total 67 juta pelaku UMKM di Indonesia baru 16% yang memiliki akses ke platform keuangan digital. Jumlahnya tidak sampai 11 juta.

Ini data per November 2020. Semoga jumlahnya sudah bertambah saat tulisan ini dibuat. Pasalnya, seiring berkembangnya financial technology serta meluasnya jaringan internet, kini bertebaran sumber-sumber permodalan dengan berbagai kemudahan bagi para pelaku UMKM.

Misalnya, prosedur pengajuan yang lebih mudah karena berbasis daring. Juga tidak seformal ketika mengajukan pinjaman ke bank atau lembaga keuangan lain. Prosesnya pun tergolong lebih cepat dengan persyaratan yang tidak terlalu panjang daftarnya.

Pendanaan bersama atau peer-to-peer lending (P2P) dapat menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk mendapatkan pendanaan. Jika dianalogikan sebagai e-commerce, P2P tak ubahnya marketplace di mana pencari dan penyedia jasa atau produk bertemu. Tapi di sini yang dipertemukan pencari modal dan pemberi modal.

Berbeda dengan lembaga keuangan resmi seperti bank dan lainnya, proses untuk mendapatkan pendanaan online di P2P Lending tidaklah terlalu kompleks bin rumit. Di platform ini, pelaku UMKM pada dasarnya mengajukan pinjaman pada orang-orang awam sesama pengguna sistem P2P. Dari sinilah lahir istilah “peer-to-peer”.

Sama halnya kita melempar satu gagasan bisnis ke grup alumni SMA, lalu meminta teman-teman yang tertarik pada ide tersebut untuk membantu permodalan. Setelah usaha berjalan dan menghasilkan keuntungan, si pemberi pinjaman mendapat bagi hasil.

Bedanya, di platform P2P si peminjam modal sangat boleh jadi tidak mengenal satu pun orang yang memberinya pinjaman. Begitu pun para pemberi pinjaman. Namun, itu tak jadi masalah sama sekali karena sistem P2P telah mengatur segalanya dengan jeli. Sehingga baik peminjam maupun yang dipinjami sama-sama mendapat apa yang diinginkan.

Win-win solution.

Akseleran

Mengembangkan Dana di P2P Lending

Keuntungan dari kacamata pemilik usaha sudah dijabarkan di atas. Sekarang, bagaimana kalau dilihat dari sudut pandang pemberi pinjaman? Apa menariknya turut membantu pelaku UMKM dengan menjadi pendana di sistem peer-to-peer-lending?

Seperti sudah disinggung sebelumnya, kita sebagai pemberi pinjaman mendapat keuntungan dari bagi hasil keuntungan usaha. Saat si peminjam mengembalikan dana, uang yang kita tanamkan bakal dikembalikan utuh plus sekian persen bagi hasil.

Lambat laun, dana kita pun bertumbuh dan semakin besar. Pertumbuhannya bahkan jauh lebih besar dibandingkan jika hanya ditabung di bank. Apa lagi perputaran uang di P2P lending cepat. Dalam 2-3 bulan dana kita sudah dikembalikan, plus mendapat bagi hasil.

Untuk mendapat gambaran seberapa besar potensi yang dapat diraih, mari kita coba sedikit hitung-hitungan. Katakanlah saya punya dana mengendap Rp10.000.000. Ketimbang menganggur, saya masukkan uang tersebut ke satu aplikasi penyedia P2P lending.

Lalu disana terdapat pelaku UMKM yang membutuhkan modal. Si pencari pinjaman berjanji memberi bagi hasil 12% per tahun, dengan tenor tiga bulan.

Ini penawaran yang sangat menarik bagi saya. Sebab keuntungannya jauh lebih tinggi ketimbang  deposito. Maka, saya pun mencemplungkan seluruh dana saya yang Rp 10 juta tadi ke UMKM tersebut. Setelah tiga bulan, uang tersebut dikembalikan dan saya mendapat bagi hasil sebesar Rp300.0000.

Tunggu, tunggu! Katanya bagi hasil 12%, tapi kok dana Rp10.000.000 dapatnya cuma Rp300.000 sih?

Penjelasan mudahnya, 12% itu per tahun alias 12 bulan. Sedangkan tenor pinjaman hanya 3 bulan. Dengan demikian 12% tadi kita bagi 12 bulan, ketemulah angka 1% per bulan. Tiga bulan artinya 3%. Dari sinilah angka Rp300.000 tadi muncul.

Bagi saya, tetap saja ini potensi yang sangat menarik sekali!

akseleran-contoh-kampanye-pendanaan-2021

Mendukung UMKM bersama Akseleran

Membicarakan peer-to-peer lending dan UMKM, satu nama yang harus disebut adalah Akseleran. Ini perusahaan rintisan lokal di bidang financial technology yang berkomitmen mendukung kemajuan UMKM melalui P2P Lending.

Akseleran menawarkan imbal hasil mencapai 21% per tahun bagi pendana. Perusahaan dan aplikasinya sudah berizin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Serta hampir 98% produk pinjaman yang ditawarkan memiliki agunan. Sehingga mengembangkan dana di Akseleran bukan saja menguntungkan, tapi juga membuat hati tenang.

Meski tadi sudah bisa hitung-hitungan sendiri, Akseleran menyediakan semacam kalkulator di masing-masing halaman kampanye. Dengan demikian kita bisa langsung mengetahui estimasi imbal hasil yang bakal diperoleh dari sebuah kampanye pendanaan.

Adanya kalkulator ini sangat membantu kita dalam mengambil keputusan. Kira-kira pendanaan mana yang memberikan manfaat lebih lebih baik serta pengembalian dan bagi hasilnya lebih cepat.

Misalnya kampanye pendanaan yang gambar tangkapan layarnya saya sertakan di atas. Jumlah pinjaman yang dibutuhkan sebesar Rp 1,4 miliar. Tenornya tiga bulan, sedangkan imbal hasilnya 12% per tahun.

Oya, bagi hasil akan dibayar setiap bulan. Sedangkan pokok pinjaman dikembalikan pada akhir tenor, alias bulan ketiga sejak kampanye ini selesai.

Coba kita isikan Rp 10 juta pada kolom penghitung yang tersedia pada laman tersebut. Dan inilah estimasi jumlah total yang akan didapat dalam empat bulan ke depan. Pada akhir tenor, uang yang ditanamkan tadi bakal bertumbuh menjadi Rp10.300.000.

akseleran-simulasi-bagi-hasil

Risiko Minim, Potensi Tinggi

Cuan Rp300.000 dalam tempo tiga bulan, hanya dengan menanamkan uang pada sebuah usaha yang tengah membutuhkan tambahan modal. Sekali lagi, ini bagi saya potensi yang terlalu sayang untuk dilewatkan.

Yang lebih menariknya lagi, semua aktivitas tersebut dapat kita lakukan dari rumah lho. Sebagai sebuah fintech yang mengedepankan kepraktisan mengandalkan kemajuan teknologi, fitur-fitur Akseleran bisa dijalankan dalam genggaman tangan lewat aplikasi.

Mulai dari proses pendaftaran, mengisi dana, hingga melakukan pendanaan pada kampanye pilihan kita, seluruhnya cukup dilakukan dengan jempol tangan. Sama sekali tidak mengganggu aktivitas rutin, juga tidak menyita banyak waktu. Dengan demikian kita masih dapat beraktivitas seperti biasa.

Akseleran sendiri merupakan sebuah penyelenggara layanan fintech yang terdaftar serta berizin di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Lihat daftar Penyelenggara Fintech Terdaftar dan Berizin terbaru (per 27 Juli 2021) di laman OJK berikut ini. Akseleran yang bernaung di bawah PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia berada pada urutan ke-14.

Berdiri sejak Oktober 2017, dengan total karyawan 12 orang dan berkantor di kontainer, perkembangan Akseleran diceritakan dengan sangat gamblang oleh Eben Napitupulu, VP Sales Retail perusahaan, dalam blog pribadinya. Dua setengah tahun berselang, jumlah karyawan Akseleran sudah meningkat 10 kali lipat lebih, dengan kantor lebih nyaman di menara berkelas.

Sejak berdiri, total dana yang telah disalurkan lebih sudah hampir mencapai Rp 3 triliun. Ini menunjukkan Akseleran dipercaya baik oleh pemberi pinjaman (lender) maupun peminjam (borrower).

Indikator lain yang mendukung hal tersebut adalah angka TKB90 yang (saat tulisan ini dibuat) nyaris sempurna 100%. Dimana angka TKB90-nya Akseleran adalah 99,38%, sedangkan TKB Total 99,92%. Angka tersebut dapat dilihat pada pojok kanan halaman muka Akseleran.

Wow!

akseleran-tkb90-2021

TKB90 adalah ukuran tingkat keberhasilan penyelenggara P2P Lending dalam memfasilitasi penyelesaian kewajiban pinjam-meminjam dalam jangka waktu sampai dengan 90 hari terhitung sejak jatuh tempo. Jika TKB90 tinggi, itu artinya tingkat kredit bermasalah (non performing loan, NPL) rendah.

OJK mewajibkan setiap perusahaan P2P Lending untuk memperlihatkan angka TKB90 ini pada posisi tersebut, baik di web maupun aplikasi.

Faktor lain yang meminimalisir risiko pada saat kita menanamkan uang di Akseleran adalah tersedianya agunan. Lebih dari 98% nilai portofolio pinjaman Akseleran memiliki agunan. Bentuknya bermacam-macam, seperti capex financing, inventory financing, maupun invoice financing dan pre-ivoice financing.

Sebagai contoh perusahaan konstruksi yang gambar tangkapan layarnya ditampilkan tadi. Untuk pinjaman sebesar Rp 1,4 miliar, peminjam memberi agunan berupa kontrak dari PT Ace Dalle Mega Properti (anak perusahaan PT Mega Manunggal Property Tbk.) dengan nilai kontrak tidak kurang dari Rp 1,7 miliar.

Proteksi asuransi menjadi lapis jaring pengaman berikutnya bagi pemberi pinjaman. Lender boleh tidur nyenyak dengan adanya perlindungan ini. Sebab jika terjadi kredit macet, penjamin akan memberi pengganti. Dan persentasenya bikin geleng-geleng kepala.

Sebelumnya perlindungan asuransi kredit yang diberikan melindungi 90% pokok pinjaman tertunggak. Per September 2021 porsinya naik menjadi 99%.

Artinya, andai kita menanamkan dana sebesar Rp 10 juta dan ternyata kreditnya macet, dengan proteksi ini kita sebagai pemberi pinjaman tetap akan mendapatkan 99% dari nilai uang yang kita pinjamkan.

Wow, menurut saya sih ini namanya peluang yang minim resiko tapi dengan potensi keuntungan tergolong tinggi. Sekali lagi, terlalu sayang untuk dilewatkan.

Kode referal Akseleran

Bisa Dimulai dengan Rp100.000,-

Satu hal lagi yang bakal bikin merasa sayang untuk dilewatkan penawaran ini adalah, di Akseleran kita bahkan dapat meminjamkan dana mulai dari Rp100.000 saja. Kira-kira setara harga 5 cup boba, atau 3 mangkok Bakso Lapangan Tembak. Nggak perlu nunggu kaya dulu.

“Mmm, tapi sekarang Rp100.000 juga nggak punya.”

Ini rejeki namanya. Kalau kamu daftar Akseleran dan memasukkan kode referal saya AKSLEKO237829, maka kamu akan mendapatkan welcome bonus sebesar Rp100.000. Lumayan, bukan? Uang bonus ini  dapat langsung dipinjamkan pada kampanye-kampanye yang masih aktif.

Jadi, nggak ada alasan lagi untuk tidak memulai sekarang. Unduh aplikasi Akseleran di Google Play Store (Android) atau Apple App Store (iOS), atau bisa juga mendaftar via web, lalu daftarkan dirimu.

Siapkan KTP karena nanti harus difoto, juga berswafoto sembari memegang KTP, sebagai kelengkapan pendaftaran. Adapun NPWP bersifat opsional, kalau sudah punya tentu lebih bagus.

Jangan lupa, pada saat mendaftar isikan kode referal saya AKSLEKO237829 untuk mendapatkan bonus Rp100.000. Bonus ini harus segera dipinjamkan. Jika dalam 7 hari sejak mendaftar dan tidak dipinjamkan, maka bonus tersebut hangus. Hilang.

Yuk, bersama Akseleran kita beri pinjaman UMKM agar roda perekonomian segera berputar!

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.