Highlight:

Duduk Bareng Ketua KPU Pemalang Bahas Pemilu 2024

TEPAT ketika saya hendak berangkat, Kamis (30/11/2023) malam kemarin, hujan turun. Aduh, bakalan terlambat kalau begini caranya. Padahal sekitar seperempat jam lagi acara bakal dimulai.

Istri saya sibuk mencarikan jas hujan, tapi kata saya tidak perlu. Kalau melihat jenis hujannya, ini tidak bakalan lama. Namun setelah itu biasanya diikuti gerimis tipis yang bisa berlangsung semalaman.

Benar saja. Tepat pukul tujuh kurang beberapa menit, hujan reda. Menyisakan gerimis tipis. Saya bergegas mengeluarkan sepeda motor, lalu menyambut jaket Liverpool FC kesayangan yang disodorkan istri.

Jam dinding menunjukkan pukul tujuh lewat sedikit. Padahal dalam undangan digital yang ditembuskan ke WA saya oleh Mas Solikhin alias Massolpanjava, dedengkot pegiat medsos Pemalang, acara dijadwalkan dimulai pada pukul 19.00 WIB.

Tak apalah, saya sudah punya alasan. Pertama, tentu saja karena hujan. Lalu yang kedua, ini jam tanggung karena jadwal acara bertepatan dengan masuknya waktu salat Isya. Ingat, salat itu sebaiknya di awal waktu. Hehehe.

Tiba di tempat acara di Hotel Grand Wijaya Pemalang, ternyata suasana masih sepi. Saya celingak-celinguk mencari peserta lain yang sepertinya memang belum pada datang.

Bukan apa-apa. Sempat menyelami dunia kewartawanan semasa masih bujang di Jogja dulu, saya hapal betul seperti apa penampilan jurnalis. Dari sekian orang yang saya lihat di ruangan itu, tidak satupun yang terdeteksi sebagai juru warta.

Saya pun melongok ke restoran yang tampak ramai, mana tahu acaranya pindah ke sana. Ternyata tidak. Namun tampak beberapa lelaki berpakaian putih-putih dengan logo KPU sedang menyeduh kopi.

Sebagai mantan anggota KPPS beberapa kali sejak debut pada Pemilu Legislatif 2014, saya juga langsung tahu pastilah bapak-bapak ini dari KPU Pemalang. Empunya acara malam ini.

“Acaranya belum mulai ya, Pak?” tanya saya berbasa-basi pada dua lelaki berseragam putih-putih di dekat teko besar berisi kopi panas.

“Belum, Pak, belum pada datang,” jawab salah satunya, sembari tertawa tawar. “Hujan, sih, jadinya belum berangkat mungkin.”

Saya manggut-manggut. Sudah biasa, to? Justru jadi tidak biasa kalau dalam undangan tertera jam tujuh dan acaranya benar-benar dimulai jam tujuh.

Cofee break saja dulu, Pak. Sambil nunggu,” kata bapak pegawai KPU tadi menawarkan. Bapak satunya lagi malah sudah menyesap kopi buatannya di meja dekat ruangan di mana acara sedianya digelar.

Tentu saja saya langsung mengiyakan tawaran tersebut. Habis bermotor malam-malam menembus gerimis cuma pakai jaket, bukan jas hujan, memang badan ini butuh dihangatkan.

Tepat ketika saya mengambil cangkir, seorang lelaki mendekat dan ikut bersiap membuat kopi pula. Saya tersenyum dan berbasa-basi padanya, yang ternyata seorang jurnalis media online.

Kami lantas duduk semeja, mengobrolkan apa saja seputar dunia kepenulisan dan kewartawanan. Namun saya tidak menyinggung sama sekali kalau dulu pernah jadi juru warta semasa di Jogja, maupun ketika ikut membidani sebuah media online di Banyumas pada 2013-2014. Kepada beliau saya mengaku sebagai blogger yang juga menulis di Kompasiana, cukup itu saja.

Habis satu cangkir kopi dan setengah jam berselang, barulah peserta lain berdatangan. Demikian pula para komisioner KPU yang jadi bintang acara malam itu.

Lalu Mas Solikhin muncul bersama beberapa pegiat medsos Pemalang lain. Namun yang saya ingat cuma dua mbak-mbak pengampu akun Pemalang Hits. Hihihi.

Saya langsung menyalami Mas Sol, lalu duduk bersama satu meja. Mulai ngalor-ngidul membahas banyak hal karena memang sudah cukup lama tak ngobrol.

Terakhir kali kami ketemu ketika sama-sama jadi pembicara di acara pembekalan Mas & Mbak Duta Wisata Pemalang di RM Wisata Pari, Desa Serang, Kecamatan Petarukan, pada Oktober lalu. Setelah itu hanya kontak via WA beberapa kali.

Tak berapa lama, seorang lelaki muda berwajah bersih dan berpakaian rapi bergabung ke meja kami. Ternyata beliau Ketua KPU Pemalang periode 2023-2028 yang baru sebulan dilantik, Agus Setiyanto. Pada foto di atas, beliau yang sedang memegang mikrofon di tengah.

Menilik dari wajah dan perawakannya, saja yakin betul Ketua KPU Pemalang ini berusia tak jauh dari saya. Awal-awal empat puluhan dan paling jauh 45 tahun. Namun demikian saya tahu musti memanggilnya Bapak.

Obrolan pun beralih ke soal publikasi dan sosialisasi seputar Pemilu 2024. Sebagai mantan wartawan, Pak Agus terlihat paham betul apa yang semestinya dilakukan oleh para wartawan dalam mengawal pelaksanaan Pemilu mendatang.

Pak Agus juga mengatakan, masa kini media sosial memegang peranan tak kalah penting dibandingkan media mainstream. Terlebih Pemilu mendatang bakal diikuti oleh sebagian besar generasi muda yang lebih akrab dengan media sosial.

Oleh sebab itu, Pak Agus mengungkapkan harapannya agar teman-teman pegiat medsos Pemalang mau lebih aktif lagi dalam menyosialisasikan Pemilu. Misalnya mengenai aturan kampanye, pengenalan caleg, maupun sekadar ajakan kepada follower agar tetap menjaga kondusivitas selama masa kampanye.

Sekitar seperempat jam berselang, Pak Agus pindah meja menyapa undangan lain. Barulah saya menyesal kenapa tadi tidak mengajaknya foto bersama, sekadar sebagai dokumentasi sekaligus bukti kalau kami pernah ngobrol semeja.

Yang kemudian mengajak foto bersama justru Mas Hadi, pengelola blog Blogger Kendal. Pemilik wajah bersih dan teduh ini datang menggantikan istrinya yang juga seorang blogger sekaligus novelis, Mbak Nyi Penengah Dewanti.

Dalam lampiran undangan memang tertera nama Nyi Penengah Dewanti. Namun mbak satu itu rupanya tengah mudik ke Kendal, sehingga digantikan oleh suami tercinta.

Acaranya sendiri berlangsung santai dan tergolong singkat. Memang dimaksudkan sebagai media gathering untuk memperkenalkan susunan komisioner KPU Pemalang periode 2023-2028 yang baru dilantik di Jakarta sebulan lalu.

Susunan komisioner KPU Pemalang periode 2023-2028 diisi beberapa sosok lama. Agus Setiyanto sendiri merupakan anggota periode lalu. Demikian pula Kepala Divisi Hukum dan Pengawasan Supriyanto, yang mengaku sendiri sebagai komisioner paling senior secara usia dibanding yang lain.

Sementara itu posisi Kepala Divisi Teknis Penyelenggaran sebagai ujung tombak pelaksanaan Pemilu, diisi oleh Umar Taufiq. Kepala Divisi Perencanaan, Data dan Informasi dijabat oleh Akhmad Nurmuladi.

Sedangkan pos Kepala Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM dipercayakan pada Agung Budi Nugroho. Turut hadir pula Sekretaris KPU Pemalang Benny Nugraha beserta staf kesekretariatan yang bertanggung jawab terhadap jalannya acara.

Dalam kesempatan itu, Agus Setiyanto kembali mengungkapkan harapannya agar teman-teman wartawan dan pegiat medsos Pemalang turut menyosialisasikan Pemilu 2024. Baik media mainstream maupun media sosial diharapkan dapat menjadi ujung tombak kelancaran dan kenyamanan jalannya pesta demokrasi.

Pak Agus menjanjikan KPU Pemalang bakal terbuka bagi siapa saja yang membutuhkan informasi maupun hal-hal lain terkait sosialisasi dan publikasi Pemilu 2024. Karenanya teman-teman wartawan dan pegiat media sosial diminta untuk tidak sungkan untuk sering-sering mendatangi kantor KPU Pemalang.

Btw, saya sama sekali tidak mendokumentasikan jalannya acara. Hanya sempat menjepret gelas kopi dan piring berisi kudapan sebagai laporan ke istri ketika baru saja sampai. Foto-foto di posting ini dari akun medsos KPU Pemalang, Google Maps dan jepretan Mas Hadi.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

5 Comments on Duduk Bareng Ketua KPU Pemalang Bahas Pemilu 2024

  1. Mantul nih kongkonya bareng pejabat, ngeri tok dab!

    Suka

  2. Aduhhh saya jadi nyesel nggak ketemu Om Eko wkwkwklw semoga next di acara lain bisa ketemu ya Mas. Yok garap komunitas blogger Pemalang Mas. Ktpku dah pindah Pemalang lho hahaha

    Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.