Highlight:

Perhatikan 5 poin penting ini saat mencari layanan hosting

PUNYA rencana membuat blog atau situs baru di tahun 2023? Saya sih, iya. Niche sudah ditetapkan, nama domain incaran bahkan sudah saya kantungi. Tinggal mencari web hosting-nya, sebuah pilihan yang tidak bisa main-main.

Kriteria web hosting idaman saya tidak muluk-muluk, kok. Sepanjang harganya masih masuk akal dengan fitur dan layanan yang memadai, itu saja sudah cukup.

Oh, satu lagi yang tak kalah penting: pelayanan customer service-nya juga musti juara. Kita tidak pernah tahu masalah seperti apa yang bakal melanda, jadi staf CS yang cepat tanggap dan solutif menjadi kebutuhan mutlak.

Masalahnya, di mana bisa mendapatkan layanan web hosting dengan fitur dan fasilitas keren, tetapi harganya bersahabat dan juga staf CS-nya fast response?

Memilah setiap layanan satu demi satu tentu saja bakal memakan waktu lama. Layanan web hosting lokal saja bukan main banyaknya. Belum lagi jika target bidikan diluaskan hingga ke situs-situs mancanegara.

Nah, ada satu cara mudah lagi efisien yang bisa ditempuh. Cara yang sebetulnya biasa dilakukan ketika kita mencari produk lain secara daring. Apa itu? Membaca ulasan para pengguna dan ahli mengenai satu layanan.

Namun membaca ulasan hanya satu dari sekian hal penting yang harus diperhatikan sebelum memilih web hosting. Bagi saya, setidaknya ada 5 poin yang mesti diperhatikan baik-baik sebelum menjatuhkan pilihan.

Apa saja kelima poin tersebut? Mari kita bedah bersama.

1. Server

Pada dasarnya, menyewa web hosting sama dengan kita menitipkan dokumen-dokumen situs/blog ke komputer raksasa yang disebut server. Dengan dititipkan di server inilah blog dapat diakses kapanpun dan dari manapun pengunjung berada.

Ketika pengunjung melihat blog kita, sejatinya dia sedang mengakses data-data (teks, foto/gambar, audio, video) yang kita simpan di server tersebut. Tak ubahnya menggunakan sebuah komputer dari jarak jauh.

Sama halnya komputer atau laptop pula, kualitas server beraneka ragam dan itu menentukan kinerjanya. Server yang bagus menjamin blog dapat terus diakses pengunjung dan data kita aman. Begitu pula sebaiknya.

Jadi, dalam pandangan saya server adalah hal pertama yang mesti diperhatikan ketika memilih layanan web hosting. Jangan sampai salah.

Spesifikasi Server

Persis saat memilih komputer atau laptop, perhatikan betul-betul spesifikasi server yang digunakan penyedia web hosting. Ini mencakup teknologi server, jenis prosesor maupun berapa core yang digunakan karena sangat berhubungan dengan kecepatan prosesor, kapasitas RAM, jenis harddisk (SSD atau bukan), juga network speed-nya.

Perusahaan penyedia web hosting yang baik mencantumkan semua informasi ini di laman mereka. Jika tidak, hubungi layanan customer service untuk menanyakan. Ini sekaligus untuk mengetahui seberapa cepat respon mereka terhadap pelanggan kelak.

Lokasi Server

Lokasi server berpengaruh terhadap kecepatan akses blog kita. Penjelasan mudahnya, server yang berlokasi lebih jauh membutuhkan waktu lebih lama untuk mengantar data. Jadi, sesuaikan lokasi server dengan calon pengunjung yang ditarget.

Pilihan terbaik adalah memilih server yang berlokasi di negara tempat calon pengunjung berada. Kalau blog yang dibangun berbahasa Indonesia dan menyasar pembaca di Indonesia, maka server di dalam negeri adalah pilihan terbaik.

Server luar negeri dengan kualitas dan kecepatan lebih baik juga bisa jadi pilihan. Beberapa yang biasanya ditawarkan penyedia web hosting selain server Indonesia adalah adalah server Singapura.

Hosting Uptime

Poin satu ini sangat penting diperhatikan kalau tidak ingin blog kita sering down dan tak bisa diakses. Hosting uptime yang skornya berupa satuan persen menunjukkan seberapa lama sebuah server dapat berjalan tanpa gangguan.

Ingat, kata kuncinya server adalah komputer. Kita tentu tidak dapat mengakses berkas di dalam harddisk kalau komputernya mati atau rusak.

Semakin tinggi persentase uptime, semakin baik kualitas server sebuah penyedia web hosting. Skor uptime tertinggi adalah 100%, yang berarti server tak pernah mengalami gangguan sedetik pun.

Layanan web hosting dengan uptime 100% berarti menjamin blog kita dapat diakses selama 24 jam sehari dalam 365 hari setahun. Luar biasa!

Sayangnya, tak satu pun penyedia web hosting di dunia ini yang memiliki uptime 100% dalam waktu lama. Katakanlah dalam setahun penuh sama sekali tak ada gangguan.

Bahkan sekelas Facebook, Twitter, Blogspot, atau Gmail sekalipun server-nya pernah mengalami down. Meski hanya beberapa menit dari 525.600 menit setahun.

Baca juga: Cara mudah membuat email signature nan kece di Gmail

Nilai uptime tertinggi yang dapat kita harapkan adalah 99,9%. Jika sebuah penyedia web hosting bisa memberi jaminan uptime 99,9% sebulan, ini berarti server hanya akan mengalami down selama 43,2 detik dalam 30 hari. Tidak ada semenit!

Dalam setahun, server tersebut hanya down selama 518,4 detik atau 8,64 menit saja. Ini sudah sangat luar biasa. Kalau kamu menemukan penyedia web hosting begini, langsung tandai situsnya. 😀

2. Space dan Bandwidth

Sebagai tempat penyimpanan data, harddisk pada server memiliki kapasitas penyimpanan tertentu. Secara umum dikenal sebagai space (ruang penyimpanan).

Sama seperti harddisk di komputer atau laptop kita. Ada yang kapasitasnya 500MB, ada yang 1 TB, bahkan sekarang sudah jamak dijumpai laptop dengan harddisk di atas 2 TB.

Kebanyakan penyedia web hosting masih memberlakukan sistem kuota berdasarkan paket-paket. Kalau bayar sekian sebulan, maka kita akan mendapat sekian ratus megabyte (MB). Misal butuh ruang lebih, ya harus upgrade yang berarti iuran bulanan bertambah.

Di awal-awal ngeblog, di mana posting belum banyak, mungkin kita tak memerlukan terlalu banyak ruang penyimpanan data. Namun seiring berjalannya waktu, apalagi kalau sering update artikel ditambah foto-foto dan video, keperluan akan ruang penyimpanan tentu meningkat. Peningkatan space berarti peningkatan biaya.

Sekarang sudah banyak penyedia web hosting memberi layanan unlimited space. Tak jarang dengan harga menarik pula. Ini adalah solusi bagi blogger yang tidak mau pusing dengan kenaikan biaya bulanan berdasarkan penggunaan space.

Selain kapasitas penyimpanan, perhatikan juga bandwidth yang diberikan. Bandwidth terbatas membuat blog kita tidak bisa menangguk banyak pengunjung. Begitu kuota bandwidth habis, blog tidak dapat lagi diakses. Kita tentu tidak menginginkan ini terjadi.

Karenanya lebih disarankan mencari layanan web hosting dengan unmetered bandwidth atau unlimited bandwidth. Dan ini juga sudah banyak yang menawarkan. Tinggal pilah-pilih saja mana yang sesuai anggaran.

Baca juga: Tiga hal penting diperhatikan sebelum membangun blog

3. Profil Perusahaan

Kok, kaya mau ngelamar pekerjaan aja sih, Mas? Hahaha.

Well, mungkin memang belum banyak yang tahu kalau ada penyedia web hosting level rumahan. Biasanya yang seperti ini dikelola oleh mahasiswa dari kamar kos. Hanya bermodal seperangkat komputer, koneksi internet dan paket reseller hosting.

Ya, tak sedikit penyedia web hosting besar menyediakan program reseller. Kita cukup membayar sejumlah uang sebagai deposit, lalu membeli nama domain, membuat website, dan voila! Kita sudah jadi penyedia web hosting dan bisa menjual paket-paket layanan kepada siapa saja di mana saja.

Oke, tidak masalah kok membeli layanan web hosting dari reseller seperti ini. Hanya saja kita mesti tahu betul konsekuensinya. Terlebih pada saat mengalami gangguan teknis.

Pada banyak kasus, reseller tidak dapat membantu permintaan-permintaan teknis karena tidak memiliki akses ke server. Demikian juga ketika server mengalami gangguan atau down, pihak reseller tidak dapat berbuat apa-apa untuk langsung mencarikan solusi.

Yang umum terjadi adalah keluhan kita lama sekali tertangani karena reseller harus mengontak pemilik server, tempat di mana ia mengambil paket reseller hosting. Karena melalui banyak tangan, penanganan satu masalah jadi sangat lamban.

Namun ini bukan jaminan membeli di penyedia web hosting bonafid bakal tidak ada masalah, ya. Karenanya penting sekali untuk mencari tahu profil perusahaan tersebut. Bagaimana track record-nya, sudah berapa lama mereka menekuni bisnis ini, seberapa banyak customer-nya, juga siapa saja yang memakai jasanya.

Khusus poin terakhir, penyedia web hosting biasanya akan dengan bangga mencantumkan nama-nama besar yang menjadi klien. Katakanlah perusahaan besar, merek ternama, atau public figure. Cari tahu semua ini sebelum mengambil keputusan.

4. Harga vs Spek

Harga tampaknya masih jadi fokus utama pasar Indonesia. Maka tak heran bila banyak tawaran atau promosi selalu mengandung kata “murah” untuk menarik perhatian. Apalagi ditambah prinsip, “Kalau ada yang murah, kenapa beli yang mahal?”

Kebanyakan kita juga masih salah kaprah soal murah-mahal. Biasanya kita enak saja melabeli sebuah produk dengan kata “mahal” kalau harganya tinggi. Demikian sebaliknya. Jadi, harga tinggi = mahal, harga rendah = murah. Hanya itu saja patokannya.

Well, leluhur kita sudah lama mengajarkan soal ini. Orang jawa, misalnya, kenal betul dengan ujar-ujar lama yang berbunyi “ana rega ana rupa.” Maksudnya, apa yang kita dapat sesuai dengan harga yang kita bayar.

Kita ambil contoh handphone. Orang mudah saja melabeli iPhone sebagai hape mahal karena harganya memang luar biasa. Padahal apa yang didapat pembeli iPhone sepadan dengan harga yang dibayarkan.

Misalnya saja kualitas kamera. Sama-sama 8MP, tapi hasil jepretan iPhone 5s jauh lebih bagus dari Asus Zenfone C. Belum lagi ponsel Asus Zenfone C baru dipakai dua tahun sudah tidak bisa upgrade Android. Sedangkan iPhone 5s masih mendapat update iOS terbaru, setidaknya hingga akhir 2022 lalu.

Bandingkan juga performa keduanya. Sama-sama membekal RAM 1GB, tetapi Asus Zenfone C yang berbasis Android lebih sering hang dibanding iPhone 5s yang memakai iOS. Demikian pula ketahanan baterainya. Zenfone C jauh lebih boros ketimbang iPhone 5s. Padahal baterainya berkapasitas 2160mAh, nyaris dua kali lipat dibanding baterai iPhone 5s yang hanya 1560mAh.

Dalam dunia gadget ada istilah price to performance. Membandingkan harga dengan spesifikasi, di mana spek mempengaruhi kinerja gadget tersebut. Sebuah gadget disebut murah jika banderolnya di bawah produk kompetitor dengan spek sama.

Perbandingan seperti ini bisa diterapkan saat memilih web hosting. Jangan mudah tergiur harga murah. Perhatikan baik-baik spek yang ditawarkan dan pilihlah sesuai kebutuhan. Tak masalah membayar lebih tinggi untuk fitur dan layanan lebih oke. Ketimbang pilih yang murah tapi kemudian menggerutu.

Ingat kata bijak berbahasa Inggris: buy cheap, buy twice. Jadi, tidak mengapa membayar harga tinggi jika memang layanan dan kualitasnya sepadan. 

Oya, kebanyakan penyedia web hosting memakai gimmick dalam penentuan harga. Misalnya yang dipromosikan biaya Rp10.000 sebulan, tapi ketika kita ke situsnya biaya paling rendah Rp20.000/bulan. Rupanya tarif Rp10.000/bulan itu kita dapat kalau langsung membayar 24 bulan atau malah 48 bulan.

Ini praktik lumrah dalam bisnis web hosting. Semakin lama kita berlangganan, tarif bulanan yang dikenakan pada kita jadi lebih rendah.

Karenanya jangan langsung tergiur pada tawaran harga murah. Cari tahu dulu itu jadi murah karena apa. Speknya di bawah standar atau ada syarat dan ketentuan khusus?

5. Review & Testimoni

Klaim-klaim di situs penyedia web hosting bisa jadi hanya gimmick atau strategi pemasaran belaka. Namun tidak demikian halnya dengan ulasan dan testimoni dari pelanggan maupun bekas pengguna.

Yang saya maksud di sini bukan ulasan atau testimoni di situs penyedia web hosting itu, ya. Melainkan yang diberikan di forum-forum atau web-web khusus yang mengulas web hosting.

Di laman khusus review seperti ini, ulasan-ulasannya dijamin lebih objektif dan tidak bias. Sebab isinya tak melulu pujian dan sanjungan, tetapi juga ada yang berupa keluhan dan ungkapan kekecewaan.

Ada banyak laman ulasan web hosting yang dapat menjadi rujukan. Satu di antaranya adalah HostAdvice.com, di mana berisi ribuan testimoni pelanggan dari berbagai layanan web hosting.

Tak cuma berisi ulasan baik-buruk, HostAdvice.com juga bisa jadi referensi karena berisi review menyeluruh dari para ahli di bidang web admin sedunia. Mulai dari hal-hal teknis sampai komentar mengenai pelayanan pelanggan, semuanya dibahas tuntas.

Review komprehensif yang tentunya bakal sangat membantu kita dalam menentukan pilihan. Terlebih ada pula fitur khusus untuk mencari dan menyaring penyedia web hosting berdasarkan layanan yang ditawarkan, biayanya, dan lain-lain.

Misalnya ingin mencari layanan web hosting terbaik untuk pemula di tahun ini–maksudnya terbaik dari segi harga maupun layanan, maka bisa melihat daftarnya di laman Best Web Hosting for Beginners (screenshot di bawah).

Dalam daftar tersebut kita bisa langsung mengetahui apa nama penyedia layanannya, peringkatnya, fitur-fitur unggulannya, serta biaya berlangganan bulanan. Kalau mau informasi lebih detail, tinggal klik saja mana yang ingin diketahui.

Selain itu kita juga bisa menyaring penyedia layanan berdasarkan poin-poin tertentu. Harga berlangganan sekian US dollar sebulan atau kapasitas penyimpanan sekian banyak, misalnya, dan masih banyak lagi opsi lainnya.

Saya belum menemukan situs review seperti ini versi lokal. Namun di forum-forum seperti Kaskus biasanya ada yang membahas tentang seluk-beluk web hosting. Baik sekedar meminta pendapat atau malah berbagi pengalaman. Baca-baca saja semuanya atau ikut nimbrung sekalian dalam percakapan di sana.

***

Sebenarnya masih ada hal-hal lain yang musti jadi perhatian setelah lima di atas. Misalnya, seberapa responsif dan solutif customer service-nya, apakah diberi fitur tambahan secara gratis, apakah ada fitur backup data dan jika tersedia perlu diketahui juga itu backup harian, mingguan, atau bulanan.

Faktor keamanan server patut jadi perhatian pula. Tanyakan apakah penyedia web hosting memberi jaminan keamanan? Serta sistem keamanan apa yang mereka gunakan untuk menangkal serangan botnet, malware, ataupun hacker?

Garansi dan jaminan uang kembali dalam periode tertentu boleh dijadikan pertimbangan tambahan. Saya menemui satu penyedia web hosting yang berani memberi jaminan refund selama 30 hari. Jadi, kalau setelah memakai selama sekian hari merasa tidak puas, tinggal minta dikembalikan saja uang yang sudah dibayar.

Masih bingung? Ya tinggal temukan saja nasihat terbaik di HostAdvice.com tadi. Semoga bermanfaat!

CATATAN: Foto 1-4 dari google.com/about/datacenter, sedangkan gambar lainnya merupakan tangkapan layar situs tertera.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

2 Comments on Perhatikan 5 poin penting ini saat mencari layanan hosting

  1. terimakasih informasinya kaka. Sangat bermanfat untuk yang mencari hosting agar tahu referensi dulu. Kunjungi juga ya https sayahapus koit/

    Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.