Highlight:

Hikayat Sepasang Tunarungu

DUA orang sahabat yang sama-sama menderita gangguan pendengaran alias tunarungu berpapasan di jalan. Si tunarungu pertama melihat sahabatnya membawa peralatan pancing di pundaknya. “Wah, pasti dia mau mancing nih,” pikir si tunarungu pertama. Maka diapun menegur sahabatnya itu.

Tunarungu pertama
Tunarungu kedua
Tunarungu pertama
: Mau mancing ya? (Sambil tersenyum ramah)
: Ah, nggak, ini cuma mau mancing kok. (Sambil tersenyum tak kalah ramah)
: Oh, saya kira mau mancing. (Garuk-garuk kepala)

Keesokan harinya, si tunarungu pertama sedang bersiap-siap pergi ketika sahabatnya sesama tunarungu yang kemarin ditemuinya di jalan datang berkunjung. Belum sempat ia menyambut, si sahabat langsung menyapa.

Tunarungu kedua
Tunarungu pertama
Tunarungu kedua
: Nah, kebetulan lagi nganggur nih. Kita ke mal, yuk!
: Yah, aku gak bisa ikut. Aku baru aja mau berangkat ke mal nih.
: Waduh, padahal mau aku ajak ngeceng di mal. 😦

Silakan, mau ketawa boleh kok. ^_^

Disclaimer: Posting ini dibuat hanya untuk tujuan senang-senang saja, supaya blog ini bisa membuat pengunjungnya tertawa. Sama sekali tidak ada maksud untuk melecehkan atau mempermainkan orang lain. Kalau ada yang merasa keberatan, saya mohon maaf sekali.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

10 Comments on Hikayat Sepasang Tunarungu

  1. @ semuanya:
    Maaf baru bisa balas komentarnya sekarang. Maaf lagi karena balesnya juga gak bisa satu-satu, running out of time nih ceritanya.

    Btw, ini cerita emang rada gak masuk akal ya kalo mau dipikir-pikir lagi. Hehehe, ternyata boleh dibilang gagal deh saya ngelucu. Dasar gak bakat jadi pelawak nih berarti. ^_^

    Suka

  2. Bung Eko, saya punya usul untuk posting humor berikutnya. Gimana kalo tokohnya berupa 2 orang sahabat yang sama-sama bolot. Kalau Bung Eko pernah nonton lawakannya Pak Haji Bolot di tv, pasti tau deh maksud saya ^_^

    Bolot juga hampir sama dengan tunarungu kelainannya. Cuma bedanya, ia masih bisa mendengar. Tapi pendengarannya agak gimana gitu..hehehe

    Suka

  3. he he he……

    si tunarungu itu kalau ke mall terus berhadapan dengan kasir yang tunarungu juga, belanjannya bisa berabeh dech..

    Suka

  4. Ketawa sih gak bung, nyengir iya. Hahahahaha

    Kebetulan saya juga menulis cerita lucu di blog GadoGado.info milik mas Octa. Mungkin bung Eko mau berkunjung kesana 😀

    Suka

  5. Hahaha 😀
    Ada-ada aja bung. Tapi maknanya dalem juga ya 🙂

    Suka

  6. Waduh… payah… ^_^
    Yang saya bingung, kalau mereka bisa ngomong atau saling berkomunikasi kok bisa terjadi miss communication ya.. padahal sama-sama menggunakan bahasa isyarat. atau mungkin satu pake bahasa isyarat orang bule satu lagi pake bahasa isyarat orang indonesia… hayaoo… bener yang bener nih ^_^

    Suka

  7. Bismillah,
    Setahu saya Tunarungu dan Bisu punya bahasa isyarat tangan tersendiri. Dulu di TV sering ditayangkan bila acara berita.
    Gak tahu deh sekarang masih ada apa tidak.
    Ini sekedar masukan saja..
    O iya Bung, apa Bung sudah di Pemalang ?
    Bagaimana kelahiran anaknya…lancar?
    Mudah2 an lancar ya …selamet jadi Bapak …

    Suka

  8. Saya belum tertawa mas,, senyum-senyum aja,,, tapi untuk kategori humor di blog saya pikir sangat perlu mas,, saya pribadi pernah ikut liga tertawanya pakde, juga saat online saat lagi bete saya sering browsing untuk humor-humor baik cerita atau gambar-gambar,,,

    Suka

  9. asli membuatku tersenyum .. tapi seperti kata Mas Is, dengan bahasa apakah mereka saling berkomunikasi? apakah hanya dengan bahasa tubuh, bahasa isyarat atau memang dengan bahasa lisan? semua kembali pada bung Eko yang membuat kisah selingan ini 🙂

    Suka

  10. Hahaha. Lumayan lucu kok Bung. No problem alias tidak ada masalah sama sekali dengan postingan kali ini. Namanya juga humor. Oya, gimana mereka bisa saling berkomunikasi ya kalau tidak bisa mendengar satu sama lain. Mungkin menggunakan bahasa isyarat yach. Atau bisa juga menggunakan teknik membaca bahasa tubuh (misalnya gerak mulut atau bibir).

    Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.