Highlight:

Kiat memilih nama domain untuk blog pribadi

kiat memilih nama domain blog

INGIN serius ngeblog dan mendapat banyak hal positif serta menguntungkan dari blog? Kalau begitu, satu syarat penting yang harus dipunyai adalah: nama domain sendiri. Tingkatkan level blogmu dengan memakai top level domain. Sebelum membeli, kiat memilih nama domain untuk blog personal dari saya ini mungkin bakal berguna.

Blog tak lagi sekedar wadah curhat, semacam diari online seperti awal-awal booming di Indonesia sekitar 11-12 tahun lalu. Ada banyak potensi yang bisa digali menggunakan blog, terutama bagi yang menyukai dunia tulis-menulis.

Saya sendiri nyemplung ke dunia blog sebagai “pelampiasan” karena tak kunjung bisa menembus media massa nasional tertentu. Berkali-kali ditolak, dari sekian lama mencoba menulis kolom di berbagai media cetak nasional hanya majalah Sahabat Pena yang mau memuat artikel saya. Saking berkesannya “prestasi” ini, saya masih menyimpan fotokopi wesel honor tulisan ini.

Meski kemudian artikel sepakbola saya sering dimuat di berbagai media nasional, baik cetak maupun online, namun tetap saja untuk artikel umum belum sekalipun tembus. Jadilah kemudian blog sebagai wadah tepat bagi saya yang tengah semangat-semangatnya menulis.

Semakin ke sini saya menyadari blog lebih dari media pelampiasan. Ini media serius yang dapat membawa pengelolanya ke level lebih tinggi dalam karir kepenulisan. Sudah banyak orang membuktikannya. Saya sendiri kemudian lebih fokus menghasilkan dolar AS dari blog, sebelum akhirnya memilih menjadi penulis bayaran sekaligus quiz hunter.

Baca juga: Tips memilih nama domain untuk upgrade blogmu

Apapun tujuannya, orang yang serius dengan blognya mestilah menggunakan nama domain sendiri. Tapi memilih nama domain bukan perkara mudah. Bagi kalian yang bingung merangkai-rangkai nama maupun personal brand dalam sebuah nama domain, berikut beberapa tips yang mudah-mudahan bermanfaat.

1. Utamakan memakai nama lengkap

Memakai nama lengkap sebagai nama domain merupakan cara terbaik untuk menunjukkan kalau blog tersebut benar-benar merepresentasikan diri kita di dunia maya. Ini juga menunjukkan keseriusan kita dalam mengurus blog. Baik-buruknya blog tersebut menjadi pertaruhan nama baik kita.

Ketika pertama kali membeli nama domain .com pada Februari 2008, saya tanpa pikir panjang mengajukan ekonurhuda.com. Beruntung sekali masih tersedia, sehingga langsung saya bayar dan pakai.

Dengan nama inilah saya dikenal luas sebagai penyusun ebook panduan SponsoredReviews, juga ebook panduan custom domain Blogger. Sayang, saya alpa memperpanjangnya pada 2012 lalu, sehingga kini jadi milik orang lain.

Bagaimana kalau nama lengkap terlalu panjang sehingga susah diingat? Misalnya Muhammad Herlambang Eko Nurhuda, yang kalau dipakai semua untuk nama domain menjadi muhammadherlambangekonurhuda.com. Alangkah panjangnya. Selain susah diingat, ini juga tidak keren.

Untuk nama yang terdiri dari tiga kata atau bahkan lebih begini, nasihat ini tidak berlaku. Silakan lihat tips-tips berikutnya.

2. Gunakan salah satu nama

Ini berlaku baik bagi yang (maaf) namanya pasaran — seperti saya — sehingga ketika hendak membeli nama domain dari nama lengkap sudah tidak tersedia, maupun bagi yang nama lengkapnya terlalu panjang. Kenapa tidak menggunakan salah satu bagian dari nama lengkap?

Misalnya memakai nama depan. Biasanya nama depan lebih pendek sehingga kemungkinannya akan lebih mudah diingat pengunjung jika digunakan sebagai nama domain. Contohnya Rodame.com milik Rodame Napitupulu.

Kalau ternyata nama depanmu panjang atau susah dilafalkan, gunakan nama tengah atau nama belakang. Bisa juga nama depan disingkat lalu disambung nama belakang, seperti YSalma.com yang merupakan contoh terbaik dari praktik ini sepanjang pengetahuan saya.

Seorang blogger kawakan kenalan lama saya menggunakan marga Nias-nya sebagai nama domain. Kebetulan pula marganya hanya terdiri dari tiga suku kata sehingga mudah diingat. Dan, yang terpenting, nama domain incarannya tersebut masih tersedia.

3. Gunakan nickname atau nama pena

Kalau ternyata poin-poin di atas tidak bisa diikuti, memakai nickname atau nama pena bisa jadi alternatif bagus. Syaratnya, nama tersebut benar-benar merepresentasikan diri kita. Maksudnya, kita sudah begitu dikenal dengan nama alias tersebut di dunia yang digeluti.

Contohnya BelalangCerewet.com milik Isnaini Khomarudin atau juga dikenal sebagai Rudi G. Aswan. Nama ini awalnya adalah nick name Mas Rudi di Multiply, yang kemudian menjadi nick name-nya pula saat migrasi ke WordPress, hingga dijadikan nama domain.

4. Gabungkan nama panggilan dengan kata lain

Kalau tips pertama sampai nomor tiga tidak juga dapat diaplikasikan, coba gunakan tips yang satu ini. Ya, gabungkan saja nama depan atau nama panggilan kita dengan kata lain sehingga membentuk satu kata unik.

Misalnya, saya memilih panggilan “bung” yang semasa kuliah jurnalistik jamak digunakan oleh teman-teman kampus. Ketika kemudian membuat blog ini, saya pun menggunakan panggilan itu untuk digabungkan dengan Eko. Jadilah bungeko.com.

Blogger langganan juara blog asal Kebumen, Amir Mahmud alias Amir Silangit, mengaplikasikan cara ini saat membeli nama domain untuk blognya yang fenomenal: kangamir.com. Sebelumnya, ada seorang (mantan) blogger senior asal Cilacap yang juga memakai “kang” untuk nama domainnya, yakni kangnawar.com.

Sayang, nama domain yang tadinya milik Kang Munawar Amin tersebut kini jadi situs berbahasa China.

Contoh nama domain lain sejenis yang dulu jadi inspirasi saya dalam membuat nama domain bungeko.com adalah TikaBanget.com, NonaDita.com, dan HakimTea.com. Keseluruhannya merupakan blogger-blogger hits pada masanya.

Baca juga: Keunggulan menggunakan top level domain .net/.com sebagai identitas blog

5. Membuat kreasi baru dari nama

Masih menemui kendala juga? Kalau begitu kamu dituntut kreatif membuat frasa yang unik sebagai nama domain. Kreativitasmu benar-benar diuji di sini. Bebaskan imajinasimu sehingga dapat menciptakan nama domain yang sangat catchy.

Dulu ada seorang blogger memakai nama domain Gnupi.com. Tahu ini apa? Nama panggilan si blogger, Ipung, yang dibaca dari belakang alias dibalik. I-P-U-N-G jadi G-N-U-P-I. Karena inilah tadinya saya kira Mas Ipung ini orang Malang, ternyata bukan.

Founder komunitas Blogger Pekalongan tak kalah kreatif. Namanya Nurul Inayah, dan ia menggunakan nama domain Innnayah.com. Ya, diambil dari nama belakang yang merupakan nama panggilannya, tapi dengan huruf “n” tiga buah. Jadilah nama domain yang unik, meski tiap kali menyebut blognya ia biasa menambah keterangan, “N-nya tiga.” ๐Ÿ˜€

Jangan mau kalah kreatif, ciptakan kreasimu sendiri!

6. Jangan pernah memakai frasa nyeleneh

Dengan maksud membuat nama domain unik, terkadang kita terjebak memakai kata-kata nyeleneh bin alay. Ini memang tidak dilarang, tapi sedikit kurang menguntungkan di masa mendatang. Akan ada saat di mana kita merasa malu menyebut nama domain tersebut ketika seseorang menanyakannya.

“Nama blognya apa ya, Mas?”

“ekoganteng.com.”

Oh, tidak!

Jadilah kreatif, tapi jangan melampaui batas. Sebab, ingat lagi, blog pribadi adalah representasi kita di dunia maya. Kesan apa yang ditangkap orang lain tentang diri kita, sedikit-banyak itu diambil penilaiannya dari blog tersebut. Termasuk di dalamnya nama domain tentu saja.

Kesan tersebut dapat mempengaruhi minat agency maupun brand dalam mengikat kerja sama dengan kita lho. Karenanya, hindari betul membuat nama domain yang nyeleneh maupun alay.

7. Begitu ketemu yang cocok, langsung beli!

Ini tips tambahan saja. Begitu menemukan nama domain yang pas sebaiknya segera beli. Jangan menunda-nunda membeli, karena bisa jadi keesokan hari nama domain tersebut sudah jadi milik orang lain.ย Bakalan menyesal deh, kalau sampai terjadi seperti ini.

Kalau orang tersebut hanya iseng membelinya selama setahun dan kemudian tidak diperpanjang, kabar baik. Tapi kalau ternyata nama domain itu dibeli selama lima tahun sekaligus dan diperpanjang otomatis, mau sampai kapan menunggu?

Lagi pula promo nama domain murah sekarang banyak bertebaran. Misalnya di Exabytes, yang menawarkan nama domain .com seharga Rp97.700 saja. Ini tawaran yang tidak boleh ditolak. Sebab, rata-rata penyedia domain name mematok harga lebih dari Rp150.000/tahun untuk .com.

Saya sendiri banyak menyimpan nama domain di Exabytes, utamanya ekstensi .id. Sama halnya domain .com, berdasarkan perbandingan yang saya lakukan harga domain .id di Exabytes lebih murah dibanding kompetitor. Kalau bisa berhemat, kenapa tidak?

Butuh nama domain sendiri untuk blog pribadimu? Klik di sini untuk melihat-lihat harga yang ditawarkan Exabytes.

Semoga bermanfaat!

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (410 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

18 Comments on Kiat memilih nama domain untuk blog pribadi

  1. Pencerahan. Terima kasih

    Suka

  2. M Azhar Lihan Sandy // Jumat, 15 Januari 2021 pukul 15.25 // Balas

    Keren artikelnya Mas Eko. Saya baru aja bimbang dengan nama blog pribadi saya yang pakai nama asli saya sendiri. Soalnya saya lihat beberapa web nggak pakai nama sendiri.

    Tapi setelah baca ini, ternyata nggk masalah ya pakai nama sendiri.

    Suka

    • Sebetulnya suka-suka sih, Mas. Kalau saya sih lebih senang pakai nama sendiri, karena kan blog personal. Atau setidak-tidaknya pakai nama lain yang memang itu mencirikan ke saya. Prinsip utamanya sih nama domain sebisa mungkin pendek, mudah diingat, serta mudah dieja dan dibaca. Itu saja sih.

      Suka

  3. terima kasih atas infonya ๐Ÿ™‚

    Suka

  4. Tips memilih nama domain yang sangat mudah diikuti, bung Eko.
    Saya kreatifitasnya hanya pada menyingkat nama depan dan menggabungkan dengan nama belakang, awalnya dikira udah yang paling unik, ternyata ‘salma’ itu nama pasaran juga ๐Ÿ˜ณ

    Suka

    • Sama kita, eko itu nama yang amat sangat pasaran sekali, utamanya di Jawa sini. Untung dulu sempat mengamankan panggilan netral ini, jadilah bungeko.com.

      Btw, ysalma.com itu nama domain yang keren kalo menurut saya, Uni. Mudah diingat dan ringkas, juga tidak mungkin salah ketik.

      Suka

  5. Mantab artikelnya. Jadi makin bertambah wawasan dan pengetahuan tentang tips memilih dan menentukan nama domain untuk blog kita.Makasih banyak mas Eko ๐Ÿ™‚

    Suka

  6. Kalau annarosanna.com, gimana? Keren nggak sih? Hihihi… butuh pengakuan nih. Ini penting! Hahaha… Hush! Jaim dikit, napa.Etapi, pas baca NonaDita.com jadi pengen buat NonaAnna.comSuka gaya bahasanya. Segarrr…

    Suka

  7. Mas, blogku masih gratisan…selama ini sdh pakai nama penaku: agustinasoebachman …berarti oke yaaa> ringgal diberbayarkan? atau gimana???

    Suka

    • Hai, Mbak. Nama penanya oke, cuma perhatikan itu ejaan lama semua. Milenial bisa jadi keliru menulisnya jadi agustinasubahman, alih-alih agustinasoebachman. Kalau boleh usul, pakai tinabachman saja gimana?

      Suka

  8. Wah pas sekali artikelnya ni bung eko, saya lg bingung pilih2 nama domain. Sipp perlu bertapa lagi kayaknya, dr kmrn hunting nama domain kok udh disamber orang mulu hahaha…pengennya mydailynotes.com ee ternyata itu mehong bgt..Kalau misal g pake nama sendiri gpp kan ya, soalnya pengen bs dbkin subdomain utk orang sekeluarga hehe

    Suka

  9. alhamdulillah… nama domain blognya aku juga hasil kombinasi nama tengah dan akhirnya ku, Mas ๐Ÿ˜€

    Suka

4 Trackbacks / Pingbacks

  1. 5 Cara Cari Uang dengan Blog WordPress Gratisan – bungeko.com
  2. Tiga Hal Penting Diperhatikan sebelum Membangun Blog – bungeko.com
  3. Tips memilih nama domain untuk upgrade blogmu – bungeko.com
  4. Perhatikan 5 poin penting ini saat mencari layanan hosting – bungeko.com

Tinggalkan Balasan ke Eko Nurhuda Batalkan balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: