Highlight:

Mudik praktis dengan aneka pilihan transportasi bandara

LEBARAN 2019 memang masih terhitung lama, kira-kira lima bulan lagi. Tapi buat saya yang musti mudik lintas pulau sekeluarga, perencanaan menyambut lebaran sudah dimulai dari sekarang. Diawali dengan merancang rencana perjalanan, memilih moda transportasi, berikut menghitung perkiraan biaya yang dibutuhkan.

Saya tinggal di Pemalang, Jawa Tengah. Sedangkan tujuan mudik saya ke rumah orang tua di Sungai Bahar, Jambi. Kedua tempat tersebut berjarak sejauh 1.212 km. Kalau ditempuh via jalan darat, Google Maps memprediksi waktu yang dibutuhkan sekitar 26 jam dengan kecepatan normal tanpa henti.

Oh iya, estimasi ini sudah termasuk waktu penyeberangan laut Merak-Bakauheni selama dua-tiga jam. Lihat screenshot yang saya ambil dari Google Maps berikut:

Pemalang-Sungai Bahar

Pada kenyataannya, perjalanan dapat lebih lama dari itu terutama jika naik bus eksekutif antar kota antar provinsi (AKAP). Sebab biasanya bus memiliki jadwal pemberhentian di tempat-tempat tertentu sepanjang perjalanan. Misalnya di rumah makan sehari dua kali, lalu di sejumlah agen besar yang ada atau tidak ada tambahan penumpang dari tempat tersebut tetap disinggahi.

Semasa bujang, saya sih oke-oke saja mudik ke Jambi naik bus. Anggap saja jalan-jalan overland hemat. Malah dulu saya berangkat dari Jogja, lebih jauh lagi rutenya. Tapi semenjak menikah dan punya anak, perjalanan darat jadi opsi terakhir. Demi menghemat waktu perjalanan, pesawat terbang adalah pilihan utama.

Secara hitung-hitungan ongkos, naik bus memang jauh lebih hemat. Belum lama saya intip harga tiket bus Tegal-Jambi sebesar Rp550.000. Karena jumlah anggota keluarga saya empat orang, yang bayi belum dihitung, maka ongkos mudik menjadi sebesar Rp2.200.000. Ditambah jajan dan lain-lain sepanjang perjalanan, katakanlah Rp2.500.000.

Pengeluaran mudik dengan mobil pribadi sedikit lebih hemat. Untuk beli BBM Pemalang-Jambi kira-kira habis Rp800.000, biaya penyeberangan Rp375.000 (belum termasuk biaya ruang tunggu penumpang sebesar Rp10.000-Rp15.000 per orang tergantung jenis kapal), biaya jalan tol Pemalang hingga Palembang sekitar Rp600.000, sisanya untuk makan dan lain-lain.

Bandingkan dengan biaya menggunakan pesawat terbang. Terlebih di masa harga tiket penerbangan melambung seperti sekarang. Mana bagasi masih harus bayar pula. Toh, demi mempersingkat waktu tempuh, tetap saja saya bakal lebih memilih jalur udara.

Sebelum melanjutkan, boleh dibaca dulu tips sederhana dari saya agar dapat mudik nyaman bersama anak-anak dengan pesawat udara.

mudik lebaran 2014

Mudik lintas pulau membawa anak kecil membuat saya lebih memilih naik pesawat terbang. Walaupun di Pemalang tak ada agen resmi, sama sekali tak ada kesulitan dalam memesan tiket. Booking online saja, beres!

Nah, untuk menghemat biaya saya tidak terbang langsung dari Semarang sebagai lokasi bandara terdekat dari Pemalang. Saya menyiasatinya dengan naik travel ke Jakarta terlebih dahulu, baru terbang dari bandara Soekarno-Hatta. Angka penghematannya sungguh lumayan, sekitar Rp400.000/orang atau total Rp 1,6 juta.

Selain itu, toh, dari Pemalang saya juga tetap saja musti terlebih dahulu menempuh perjalanan darat menuju Semarang. Jadi, kenapa tidak sekalian saja ke Jakarta? Meski untuk itu saya harus rela tidak dapat mencicipi sedapnya Mie Kopyok Pak Dhuwur di dekat Stasiun Poncol.

Travel saya pilih agar dapat langsung mengantar kami ke bandara. Biasanya sih ada tambahan biaya. Dua tahun lalu sebesar Rp100.000, mungkin sekarang sudah naik. Berangkat dari Pemalang selepas Isya, kami tiba di Bandara Soekarno-Hatta jelang Subuh. Agar tidak terlalu diburu waktu, saya biasa mengambil penerbangan pukul 10.00-11.00 WIB.

Biayanya? Dua tahun lalu ongkos travel Pemalang-Jakarta sebesar Rp190.000, sekarang saya perkirakan naik jadi Rp225.000. Dikali empat kursi jumlahnya Rp900.000. Ditambah biaya antar ke bandara sebesar Rp100.000 (anggap saja tidak naik), total jenderal Rp1.000.000. Lalu tiket pesawat Jakarta-Jambi paling murah Rp1.087.700/pax, infant sebesar Rp100.000.

Grand total: Rp5.450.000,- dengan lama perjalanan (termasuk waktu tunggu) antara 17-18 jam. Bukan pilihan ideal mengingat kami bakal mudik membawa bayi.

Untungnya kini saya punya satu opsi lagi: naik kereta api Pemalang-Pasarsenen, dilanjut transportasi bandara yang dapat dipesan di Traveloka. Sebuah cara mudah ke bandara menggunakan golden bird. Pilihan ini biayanya tidak jauh berbeda dengan naik travel, namun waktu tempuhnya lebih singkat.

loket Golden Bird bandara Soekarno-Hatta

Konter Golden Bird di Terminal 2F Bandara Soekarno-Hatta. Insert: denah lokasi loket. FOTO: Traveloka

Agar dapat mengejar penerbangan di hari yang sama, pilihan satu-satunya dari Stasiun Pemalang adalah KA Menoreh. Berangkat pukul 09.50 WIB, sampai di Pasarsenen sekitar pukul 14.30 WIB. Dengan layanan airport transfer Golden Bird dari stasiun menuju bandara, saya rasa masih cukup waktu untuk boarding penerbangan Citilink pukul 17.50 WIB.

Mari kita bandingkan biayanya. Tiket KA Menoreh seharga Rp210.000/orang, dikali empat totalnya Rp840.000. Lalu tiket Citilink Jakarta-Jambi pukul 17.50 WIB sebesar Rp1.108.400/pax, infant Rp110.000. Sedangkan tarif Golden Bird sebesar Rp299.000 all in.

Grand total: Rp5.682.600,- which is lebih mahal sekitar Rp230.000, namun lama perjalanan hanya 10-11 jam. Lebih cepat 6-7 jam. Beda setengah hari ini sungguh sangat berarti bagi keluarga yang bepergian membawa bayi.

Well, rasanya saya bakal mencoba opsi terakhir untuk perjalanan mudik lebaran tahun ini. Sudah terbayang praktisnya, di mana seturun dari kereta api di Stasiun Pasarsenen saya tinggal menelepon driver. Atau bisa jadi malah driver-nya menunggu kami di pintu kedatangan sembari membawa kertas bertuliskan nama saya? Mana tahu.

Armada yang ditawarkan pun menjanjikan kabin lega buat kami, yakni Toyota Avanza untuk tarif termurah. Tambah sedikit biaya lagi kami dapat menumpang Toyota Kijang Innova. Bagi yang mengutamakan kenyamanan, pilihan armada lebih berkelas seperti Toyota Camry, Toyota Alphard, hingga Mercedes Benz E200 juga tersedia.



Sekembali dari Jambi ke Pemalang bisa dipastikan saya bakal lebih memilih layanan yang sangat memudahkan ini. Sebelum-sebelumnya, sehari jelang terbang saya sudah pesan travel Jakarta-Pemalang. Minta dijemput di bandara. Tentu saja ada biaya tambahan untuk penjemputan di luar tarif per orang.

Kalau dapat pengemudi yang tidak terbiasa dengan situasi bandara, alamat bakal kucing-kucingan karena bingung saling mencari lokasi masing-masing. Pernah satu pengemudi travel ngomel-ngomel karena diusir petugas keamanan bandara saat tengah menunggu kami. Alhasil, ia harus keluar bandara dan memutar sebelum bisa masuk lagi.

Dengan layanan transportasi bandara ini, selepas mengambil barang saya tinggal menghampiri loket Golden Bird di dekat pintu keluar terminal dan mendapatkan mobil yang akan ditumpangi. Selanjutnya kami dapat langsung menuju Stasiun Pasarsenen untuk mengejar kereta sore. Atau bisa juga ke Palmerah untuk singgah dulu di tempat adik saya tinggal.

Baiklah, tunggu cerita pengalaman mudik lebaran saya menggunakan transportasi bandara dari Traveloka di tulisan mendatang ya. Semoga bermanfaat.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (410 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

7 Comments on Mudik praktis dengan aneka pilihan transportasi bandara

  1. Makin keren aja ini traveloka. jadi all in one satu aplikasi aaja deh.

    Suka

  2. Duh, kebayang jadi Mas Eko kalau mau mudik kudu preparenya kudu cermat. Semoga sehat selalu ya Mas Eko dan keluarga.

    Suka

  3. Akhirnya update juga, eh naik pesawat juga. Traveloka keren ya. Ditunggu cerita mudiknya Mas, pasti seru!

    Suka

3 Trackbacks / Pingbacks

  1. Pilihan Transportasi Nyaman ke Bandara untuk Orang Tua Tercinta – bungeko.com
  2. Pilihan transportasi nyaman ke bandara untuk orang tua tercinta – bungeko.com
  3. Pergi-pulang Soekarno-Hatta jadi mudah dengan layanan bus bandara – bungeko.com

Beri komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: