Cara praktis dan hemat rencanakan liburan ke Nusa Penida, Bali

Berburu lumba-lumba di laut lepas Lovina, Singaraja. Saya sekeluarga ditemani bapak pengemudi jukung di belakang dan Mas Aditya dari tim dokumentasi (tidak terlihat) di depan. FOTO: Dokumentasi pribadi
OKTOBER 2016 saya dapat rejeki nomplok dari sebuah lomba iseng: liburan sekeluarga selama 4 hari 5 malam di Bali. Wow! Begitu mendapat kabar ini saya langsung meloncat dari kursi kerja, mencari anak-anak yang sedang bermain di halaman, lalu berputar meloncat-loncat sembari bergandengan tangan.
Luar biasa… noraknya π
Anak-anak senang sekali. Istri juga. Saya pun merasa bahagia tak terhingga karena akhirnya bisa juga mengajak keluarga berlibur bersama dari hadiah lomba. Sebelum itu tiap kali menang lomba berhadiah liburan, saya hanya bisa berangkat sendiri.
Tambah istimewa lagi karena destinasinya Pulau Bali. Siapa sih yang tidak ingin berlibur ke destinasi wisata top dunia satu ini? Turis mancanegara saja mengakui kalau Pulau Dewata merupakan destinasi favorit nan keren.
Buktinya, tahun lalu Bali ditetapkan sebagai pulau terbaik versi Destin Asian Readers Choice Award (RCA) 2017. Asal tahu saja, penghargaan ini sudah ke-12 kalinya disabet Bali. Lalu majalah Travel and Leisure pernah menobatkan Bali sebagai pulau wisata terbaik kedua di dunia setelah Kepulauan Galapagos di Ekuador.
Di level Asia, pesona Bali menempati peringkat pertama dalam daftar destinasi wisata unggulan. Pulau di sebelah timur Jawa ini mengungguli Maladewa dan Phuket, Thailand. Jadi, sebagai orang Indonesia rugi banget dong kalau sampai belum pernah ke Bali.
Dan saya termasuk di antara segolongan orang Indonesia yang beruntung. Hehehe. Apalagi bisa liburan ke Bali bersama istri dan anak-anak. Lebih beruntung lagi karena liburannya gratis, dibayari penuh oleh satu merek susu ternama.
Ingin Mengulang
Anak-anak sangat terkesan sekali dengan liburan ke Bali tersebut. Dan memang selama di sana mereka terlihat begitu menikmati momen demi momen. Mereka begitu antusias di setiap hotel yang kami inapi, melihat keramaian kota-kota yang kami lewati dan singgahi, juga pantai atau pura-pura yang berjejer di sepanjang perjalanan.
Mereka berlari-larian begitu tiba di pelataran kompleks Pura Ulun Danu, lalu menunjukkan ekspresi kaget dan penasaran ketika saya keluarkan uang pecahan Rp50.000 sembari berkata, “Nih, gambar yang ada di uang ini pura yang di sana itu.” Ujung-ujungnya mereka minta difoto dengan latar belakang pura.
Ketika diajak mengejar lumba-lumba di Lovina, dengan penuh semangat anak-anak bangun pagi dan langsung ke pantai. Saya perhatikan sepanjang pelayaran naik jukung pandangan mereka begitu penuh rasa ingin tahu melihat luasnya laut dan jukung-jukung lain yang begitu ramai.
Itu kali pertama mereka berlayar ke tengah lautan lepas. Pertama kali pula mereka melihat lumba-lumba dengan mata kepala sendiri. Sungguh sebuah pengalaman yang tak terlupakan bagi keduanya.
Anak-anak hanya agak kecewa ketika ombak yang menerjang-nerjang tebing karang di Waterblow, Nusa Dua, tidak sekencang yang kami lihat di video-video YouTube. Namun secara umum mereka merasa sangat puas dan terkesan sekali.
Sampai sekarang pun ketika saya iseng bertanya, “Pengen ke Bali lagi nggak?” Tanpa pikir panjang mereka spontan menjawab, “Mau!” Jawaban yang membuat saya dan istri berkesimpulan, “Sepertinya suatu saat kita musti ke Bali lagi nih.”
Ya, kami ingin mengulang liburan keluarga ke Bali. Tak cuma Pulau Bali, tapi saya juga ingin sekalian menyeberang ke Nusa Penida. Semoga keinginan tersebut dapat kami wujudkan tahun ini, insya Allah.

Peta wisata Nusa Penida. Banyak sekali yang bisa dilakukan selama di pulau ini. GAMBAR: Wikipedia
What to Do in Nusa Penida?
Kenapa Nusa Penida? Alasan pertama dan terutama karena di tur dua tahun lalu kami nyaris mengelilingi Bali. Dimulai dari Kuta, Nusa Dua, Jimbaran, Desa Adat Tenganan Pegringsingan dan Charlie’s Chocolate Factory di Karangasem, Taman Ujung Sukasada, Ubud, Kintamani, Lovina, Pura Ulun Danu, dan terakhir sekali Pod Bali Chocolate di Badung.
Nyaris komplit kan? Karena itu kalau nanti ada kesempatan ke Bali lagi tentu kami ingin mengunjungi tempat lain, sekaligus menyeberang ke Nusa Penida. Menginap barang dua-tiga malam agar dapat lebih puas menikmati keindahan pulau di timur laut Pulau Bali ini.
Pariwisata Nusa Penida masih berkembang, tak seramai Bali yang sudah sangat sesak oleh wisatawan. Turis yang ingin mendapatkan pemandangan alam lebih asri dan suasana sunyi biasanya memilih berlama-lama di Nusa Penida. Termasuk saya.
Berikut beberapa tempat yang ingin saya kunjungi di Nusa Penida. Saya pilih destinasi yang sekiranya dapat mengakrabkan anak pada alam juga belajar menghargai perbedaan.

Pantai Atuh, salah satu sudut cantik di Nusa Penida. Pantainya masih sepi, dengan air tosca dan pasir putih nan bersih. Sepi! FOTO: JourneyEra.com
1. Pantai Atuh
Ini tempat wajib kunjung di Nusa Penida. Pantai Atuh merupakan sebuah pantai berpasir putih nan memukau yang dikelilingi tebing-tebing batu raksasa dipenuhi pepohonan menghijau. Bentuknya lebih seperti teluk karena laut yang menjorok sedikit ke arah daratan.
Dari beberapa referensi yang saya baca, jalan menuju pantai ini tidak bisa dikatakan bagus. Tapi juga tidak jelek-jelek amat. Saya yang kenyang melalui jalanan mengenaskan di berbagai pelosok Sumatera rasanya tak bakal bermasalah dengan kondisi ini.
Pemandangan di sekeliling Pantai Atuh sungguh menakjubkan. Saya ingin mengajak anak-anak berenang dan bermain pasir sepuas-puasnya di sini. Pantai ini masih sepi sekali! Serasa memiliki private beach.

Pura Goa Giri Putri, pura persembahyangan umat Hindu yang terletak di dalam goa bawah tanah, Goa Giri Putri. FOTO: JourneyEra.com
2. Pura Goa Giri Putri
Destinasi ini saya pilih untuk mengenalkan keragaman beragama pada anak-anak. Pura Goa Giri Putri, seperti namanya, adalah sebuah pura di dalam goa. Pura di bawah tanah. Selayaknya pura lain, di sini umat Hindu setempat bersembahyang pada hari-hari tertentu.
Untuk memasuki Pura Goa Giri Putri kita diwajibkan mengenakan kain tradisional Bali sebagai penutup pinggang ke bawah. Pengelola pura menyewakannya di depan tangga masuk. Luas goa sekira 300 meter, membentuk sebuah ruangan besar yang cukup dimuati lebih dari 100 orang.
Kalau bisa dan boleh, saya ingin masuk saat sedang berlangsung upacara persembahyangan. Agar anak-anak melihat sendiri bagaimana saudara-saudaranya yang Hindu beribadah.

Angel Billabong di salah satu sudut Nusa Penida yang masih tersembunyi. FOTO: penidabali.com
3. Angel Billabong
Di salah satu sudut tersembunyi di Nusa Penida terdapat sebuah tempat unik. Namanya Angel Billabong, diberikan oleh seorang wisatawan asal Australia. Angel berarti bidadari. Sedangkan billabong adalah kolam alami yang berasal dari sungai akibat adanya jalur buntu, sehingga air sungai tak bisa menuju laut.
Jadi, sesuai namanya Angel Billabong merupakan muara sungai yang berdampingan dengan laut. Air dari Angel Billabong sangat jernih, sehingga kamu dapat melihat dasar muara sungai. Selain itu, di dasar sungai juga terdapat cerukan karang yang berwarna hijau kekuningan.
Jika dilihat dari atas, air di Angel Billabong ini terlihat sangat jernih dan indah. Bawaannya pengen nyemplung aja kalau sudah sampai sini. Tapi sepertinya berenang di tempat ini tidak direkomendasi, jadi cukup cuci mata saja.

Pintu masuk utama menuju area konservasi Friends of the National Park Foundation di Nusa Penida. FOTO: pnpf.org
4. Friends of the National Parks Foundation
Dalam upaya mendekatkan anak-anak pada alam, saya ingin mengajak mereka ke konservasi alam satu ini. Nama lengkapnya sangat panjang sekali, Friends of the National Parks Foundation Wildlife Conservation Center. Untuk memudahkan cukup disingkat PNPF saja.
Di area PNPF di antaranya terdapat penangkaran burung, konservasi alam, serta berbagai kegiatan lain yang berbasis komunitas. Yang menarik, pengunjung diberi kesempatan untuk menjadi relawan dalam program-program PNPF selama satu jam.
Jadi, di sini kelak anak-anak dapat belajar melestarikan alam dan lingkungan. Meski hanya satu jam, saya yakin pengalaman di PNPF Nusa Penida bakal membuat mereka terkesan.
Baca juga: 6 Tempat Wisata Unik di Bali yang Mungkin Belum Kamu Tahu
Sebenarnya masih ada beberapa spot menarik lagi di Nusa Penida. Namun setelah membaca pengalaman turis asing maupun lokal yang pernah ke tempat-tempat tersebut, saya simpulkan tidak bersahabat untuk anak-anak. Medan yang terjal, lokasi sangat tersembunyi, atau berbahaya, sehingga musti saya coret dari daftar.

Berfoto bersama di bangunan kuna yang jadi landmark Taman Ujung Sukasada di Kab. Karangasem, Bali. FOTO: Dok. pribadi
Liburan Hemat ke Nusa Penida
Kalau saat liburan ke Bali di tahun 2016 kami cukup ongkang-ongkang kaki karena seluruh kebutuhan sudah disediakan sponsor, maka pada kesempatan kali ini kami musti merencanakan semuanya sendiri. Dimulai dari menentukan waktu liburan yang mau tidak mau musti mengikuti jadwal libur sekolah anak-anak.
Karena libur tahun ajaran berdekatan dengan libur Lebaran, dan saya ingin mudik ke Jambi, maka pilihan jatuh ke libur tengah semester pada akhir tahun. Masih sangat lama memang, tapi sekaligus saya punya waktu cukup untuk mempersiapkan segala sesuatu terutama dana.
Saya sudah pernah mencoba berhitung kebutuhan liburan sekeluarga ke Bali dan Nusa Penida. Dari coretan-coretan tersebut saya ketahui pos yang paling menguras budget adalah tiket pesawat dan penginapan. Hunting tiket pesawat dan hotel sesuai anggaran juga dua kegiatan yang begitu menguras waktu dan energi.
Selama ini saya selalu mengandalkan Traveloka untuk mencari tiket pesawat. Setidaknya sejak pertama kali booking tiket Citilink rute Jakarta-Jambi untuk mudik Lebaran medio Juni 2014. Terakhir, Agustus 2017 lalu saya merasa terbantu sekali oleh Traveloka saat memesan tiket PP ke Ternate untuk menyerahkan hasil penggalangan donasi bagi Nenek Amina Sabtu di Tidore.
Baca juga: Kado Kecil untuk Nenek Amina
Alasan utama saya lebih memilih Traveloka karena harga yang ditampilkan sudah final, harga nett. Tidak ada lagi tambahan biaya macam-macam seperti pajak atau bea admin. Istilah jadulnya, what you see what you get. Kalau harga yang tertera Rp1.000.000, misalnya, ya hanya sejumlah itulah yang akan dibayar ketika check out.

Mencoba paket tiket pesawat dan hotel di Traveloka. Saya mau ajak anak-anak dan istri berlibur ke Nusa Penida akhir tahun nanti. Insya Allah.
Kini Traveloka punya fitur baru yang semakin memanjakan penggunanya, yaitu paket tiket pesawat dan hotel. Ini cara praktis untuk merencanakan liburan. Kita tidak perlu lagi menghabiskan banyak waktu untuk memesan tiket pesawat dan booking hotel secara terpisah. Sekali dayung dua pulau terlampaui, kata pepatah Melayu.
Cara menggunakan fitur ini sangat mudah. Cukup masukkan kota tujuan, lalu muncullah paket-paket yang sudah include tiket pesawat dan hotel sekaligus. Di tiap-tiap paket tercantum lengkap informasi hotel: bintang berapa, lokasi di mana, rating, dll. Sedangkan untuk pesawat kita bisa tahu nama maskapainya, waktu tempuh, transit atau tidak, dll.
Lebih Praktis, Lebih Hemat
Saya pun tertarik mencoba. Coba kita lihat tawaran paket seperti apa untuk liburan ke Nusa Penida. Jadi, saya pilih Denpasar untuk memulai pencarian paket. Untuk waktunya saya isikan 16-23 Desember 2018, saya perkirakan anak-anak sudah libur saat itu.
Setelah mengeklik tombol oranye bertuliskan “Search Packages” muncullah deretan penawaran. Yang mula-mula ditampilkan paket-paket berdasarkan “Highest Popularity” alias pilihan-pilihan populer pengguna Traveloka. Kita bisa mengubah setelan ini menjadi urutan berdasarkan harga atau skor review.
Sekilas kita disuguhi informasi detil mengenai nama maskapai, jam keberangkatan dan ketibaan, waktu take off dan landing, serta apakah penerbangan langsung atau transit. Untuk hotel kita bisa tahu lokasi persisnya, levelnya bintang berapa, serta skor review pengguna Traveloka maupun Trip Advisor.

Halaman hasil pencarian paket tiket pesawat dan hotel Traveloka. Sistem langsung menggabung ongkos penerbangan dan sewa hotel dan dibebankan per orang dikali jumlah malam menginap. Lebih praktis.
Untuk mengetahui informasi lebih detil, klik saja tombol “Select” dan kita akan dibawa ke halaman berikutnya. Apakah hotel dalam paket sudah termasuk sarapan, tipe kamar, fasilitas apa saja yang tersedia, semua tercantum lengkap. Mau ganti hotel juga bisa kok.
Pilihan hotel pada paket ini secara otomatis mengikuti kota tujuan penerbangan. Jadi kalau saya tidak mengubah setelan tempat pada opsi pencarian, nanti yang ditampilkan hotel-hotel di kawasan sekitar Bandara I Gusti Ngurah Rai.
Karena saya ingin ke Nusa Penida, saya pun mengubah kolom destinasi di bagian hotel. Dengan demikian nanti yang muncul pilihan hotel di Nusa Penida. Jangan lupa sesuaikan juga tanggal check in dan check out, jumlah kamar, serta berapa orang yang bakal menginap.
Meski paket, kita dapat mengotak-atik kombinasinya sesuka hati. Terpenting tanggal check in sama atau setelah hari kedatangan, nama kota juga boleh berbeda sepanjang masih senegara. Yang musti diingat, kalau kamu memesan tiket PP tanggal check out hotel tidak boleh melebihi waktu penerbangan pulang.

Begitu menemukan paket pesawat + hotel yang pas, klik saja untuk melihat informasi lebih lanjut seperti ini. Semua fasilitas yang bakal didapat terlihat di sini. Transparan!
Dibanding memesan secara terpisah, paket pesawat dan hotel Traveloka ini bagi saya lebih praktis. Cukup sekali cari, sekali pesan, sekali bayar, sudah langsung dapat tiket pesawat dan penginapan sekaligus. Ini tentu saja sangat memudahkan dan menghemat waktu.
Praktis saja tentu tidak cukup. Untuk pelancong budget minded seperti saya, anggaran di atas segalanya. Kalau bisa berhemat, kenapa musti membayar lebih mahal? Apalagi liburan sekeluarga begini tentu membutuhkan biaya tidak sedikit. Jadi, sebisa mungkin saya berhemat.
Dengan pesan paket pesawat + hotel di Traveloka, saya bisa jauh berhemat lagi. Sebab harga paketnya lebih murah dibanding jika memesan secara terpisah. Penghematannya bisa sampai 20% lho, sekalipun tidak menggunakan kode promo.
Tentu saja ini menggiurkan. Kita bisa mendapatkan harga lebih ekonomis kapan saja dan kemana saja. Dengan demikian merencanakan liburan bersama keluarga jadi semakin mudah dan hemat. Mari kita berdoa semoga akhir tahun nanti bisa berlibur bersama keluarga ke Nusa Penida. Amin.
Oya, ada satu lagi yang tak kalah penting. Traveloka menyediakan metode pembayaran sangat beragam. Mau pembayaran instan ada, transfer bank bisa, lewat ATM boleh, internet banking juga oke. Tapi favorit saya adalah pembayaran melalui minimarket. Ini sangat membantu sekali bagi yang tinggal jauh dari ATM dan bank, atau bahkan malah tidak punya rekening bank.
Kamu pasti jadi ingin ikut merasakan kemudahan dan hematnya paket pesawat hotel Traveloka juga kan? Yuk, rencanakan liburanmu!
Referensi:
- Blog Traveloka
- solopos.com/2017/02/16/pariwisata-indonesia-selamat-bali-jadi-pulau-terbaik-793667
- nationalgeographic.co.id/berita/2016/01/bali-raih-peringkat-kedua-pulau-terbaik-di-dunia
- tripadvisor.com/Attraction_Review-g2538506-d447062-Reviews-Nusa_Penida_Island-Nusa_Penida_Bali.html
Terima kasih mas eko sudah berkunjung ke Pulau Kami. Semoga menyenangkan dan bisa memberikan pengalaman terbaik liburan bersama keluarga. datang lagi ya mas kalau ada waktu.
salam
Wayan Jana
SukaSuka
Sama-sama, Bli. Ada rencana ke Bali lagi saat liburan anak-anak, semoga segera terwujud.
SukaSuka
Seru banget. Semoga suatu saat bisa jalan2 bareng keluarga dari hasil menang lomba blog hehehehe
SukaSuka
Terus sekarang terkenalnya malah sampah plastiknya Om. Gara-gara bule ngevlog pula. Hehe.
SukaSuka
Mari kita instrospeksi saja, barangkali kita sendiri yang membuang sampah-sampah itu saat berwisata ke Bali. Atau dalam keseharian? Sampahnya terbawa arus sungai ke laut, terbawa arus, sampai ke mana-mana termasuk Bali.
SukaSuka
Sebagian besar sampah di bali memang sampah kiriman. Sehingga banyak laut tercemar. Tapi di Nusa Penida bisa dilihat hampir tidak ada sampah.
SukaSuka