Highlight:

2017 – Tahun memantapkan hati

Wonderful 2017

TAHUN 2018 sudah datang, tahun 2017 baru saja kita tinggalkan. Mumpung baru tanggal 1 Januari, saya ingin mengilas-balik apa saja pencapaian sepanjang tahun lalu bersama bungeko.com. Sama sekali bukan bermaksud pamer, ini merupakan cara saya mengabadikan tahun demi tahun perjalanan ngeblog.

Tak seperti 2016, tahun di mana saya mulai kembali full ngeblog setelah sekitar 5-6 tahun vakum, saya cenderung membatasi diri mengikuti lomba blog di tahun 2017. Alasannya, saya ingin blog ini lebih mempunyai ciri khas. Tak lagi berisi artikel campur-aduk beragam tema.

Karenanya saya hanya mengikuti lomba blog bertema sesuai dengan isi blog ini. Atau lebih tepatnya, tema-tema yang saya inginkan ada di blog ini. Toh, saya tidak pernah menang di lomba review gadget, misalnya. Lomba yang sering salah saya kira sebagai lomba desain grafis materi promosi. Hehehe.

Sebaliknya, saya selalu beruntung di lomba-lomba yang lebih mengutamakan kekuatan tulisan. Semasa magang di Harian Jogja, Wapimred koran tersebut mengatakan kekuatan saya ada di penulisan feature. Hal ini disepakati editor yang menyelia saya ketika itu. So, saya lebih suka ikut lomba blog yang fokus penilaiannya pada tulisan.

Saya juga menghindari aneka lomba yang disponsori bank, asuransi, penyedia kredit online, plus susu formula. Pun tawaran sponsored post maupun buzzing dari lembaga-lembaga tersebut selalu saya tolak. Ini soal prinsip. Saya yakin tanpa harus dijelaskan panjang-lebar teman-teman semua tahu apa alasannya.

Baca juga: Tahun yang Membangkitkan Optimisme

Keputusan ini membuat saya tidak mendapat job dan mengikuti lomba blog sebanyak tahun 2016. Tentu saja ini berpengaruh pada pemasukan blog ini. Totalnya jauuuh sekali lebih sedikit dari tahun kemarin, di mana saya beberapa kali memenangkan lomba blog dan dapat tawaran demi tawaran sponsored post.

Namun Allah memang Maha Baik. Salah satu channel YouTube saya menanjak sepanjang tahun ini. Dari “hanya” 1.000 subscriber di awal Januari 2017, angkanya pungkas di 32.000 pada penutup tahun. Efeknya, saya tetap bisa ngeblog tanpa merisaukan pemasukan yang didapat dari blog ini.

Benar kata Nenek, kalau memang sudah rejeki tidak akan kemana-mana kok. Hanya jalannya saja yang mungkin berbeda dari biasanya. So, jangan pernah khawatir soal nafkah sepanjang kita mau berusaha.

Oke, tanpa perlu diperpanjang lagi dan jauh dari maksud menyombongkan diri ataupun pamer, berikut capaian yang telah saya peroleh bersama bungeko.com sepanjang 2017. Semuanya berkat kemurahan Allah SWT serta pertolongan teman-teman blogger nan baik hati.

foto bareng Sultan Tidore

Hari kedua di Tidore, foto bersama Sultan H. Husain Syah usai mengikuti prosesi Ake Dango di Gurabunga, 9 April 2017. FOTO: Twitter.com/VTidore

Tidore!

Setelah mengawali tahun 2017 dengan sejumlah kegagalan di lomba blog, keberuntungan mulai menghampiri saya di bulan Maret. Bulan ketiga. Nama saya diumumkan sebagai salah satu dari lima pemenang lomba blog Tidore untuk Indonesia yang diadakan Ngofa Tidore Tour & Travel dengan sponsor FIBI Jewelery dan beberapa BUMN.

Hadiahnya bukan main-main: plesir ke Tidore dan sekitarnya selama 9 hari. Wow! Saya langsung loncat dari kursi dan setengah berlari menghampiri istri di dapur saking gembiranya usai membaca pengumuman resmi.

Kemenangan ini mengantar saya untuk pertama kalinya pergi ke kawasan Indonesia Timur, sekaligus menjadi perjalanan terjauh seumur hidup. Sebagai penggemar sejarah, nama Tidore–tepatnya Kesultanan Tidore–sudah sangat saya kenal. Karenanya saya senang betul dapat mengunjungi daerah dengan kekayaan sejarah dan potensi wisata melimpah tersebut.

Dan, Tidore mengajarkan banyak hal tentang hidup dan kehidupan pada saya. Salah satunya pelajaran berharga untuk selalu menjaga malu (baca: harga diri) dengan tidak bermalas-malasan serta mengutamakan kejujuran dalam mencari rejeki.

Pekerjaan yang baik akan menghasilkan rejeki yang baik pula, begitu prinsip yang dipegang orang Tidore. Ini sejalan dengan tuntunan al-Qur’an yang menyerukan umat Islam untuk hanya memakan makanan halalan thayyiban, makanan yang halal lagi baik. Karenanya jangan harap bertemu pengemis, tukang parkir, ataupun pengamen di Tidore.

Sementara pertemuan dengan Nenek Amina Sabtu mengajarkan saya untuk senantiasa ikhlas dalam melakukan apapun. Sosok yang layak disebut pahlawan, namun tak menuntut apa-apa sebagai imbal jasa atas apa yang pernah diperbuatnya.

Baca juga: Kado Kecil untuk Nenek Amina

Ah, Tidore, saya belum bisa move on darimu. Semoga bisa ke sana lagi tahun ini. Amin.

Pemenang Hiburan

Seperti saya sampaikan di atas, tak banyak lomba blog yang saya ikuti sepanjang 2017. Selain mulai pilih-pilih tema serta sponsor, sepulang dari Tidore saya mulai banyak berpikir dalam tentang tujuan hidup. Lebih spesifik lagi tentang manfaat riil apa yang bisa saya berikan pada sesama lewat blog ini, juga dengan keahlian saya.

Akibatnya, saya jadi jaraaang sekali update blog dan hanya beberapa kali mengikuti lomba. Di antara yang sedikit itu adalah kompetisi blog Langit Musik, Cerita Hepi Elevina, dan “Kamu Meminta, ShopBack Kabulkan”. Di ketiga lomba ini nama saya keluar sebagai pemenang hiburan.

Di kompetisi blog Langit Musik saya jadi salah satu dari empat orang Pemenang IV. Lalu di Cerita Hepi Elevenia nama saya masuk dalam 8 Pemenang Kategori. Sedangkan di “Kamu Meminta, ShopBack Kabulkan” saya terpilih sebagai salah satu dari tiga Pemenang Tereksis.

Oya, hampir terlupa. Saya juga menjadi salah satu pemenang hiburan dalam lomba blog yang diadakan Malang Citizen. Hadiahnya dua pecah-belah yang membuat istri saya senang sekali. Terima kasih banyak untuk Mas Ihwan Hariyanto dan Mbak Sri atas hadiahnya.

Kesimpulannya, saya tidak pernah jadi pemenang sebenar-benarnya. Tapi itu masih lebih baik ketimbang beberapa lomba lain yang malah gagal total. Tercatat, sepanjang 2017 saya keok di setidaknya 6 kompetisi blog.

pengumuman pemenang kontes blog #JadiBisa dengan Traveloka

Akhirnya Juara I 😀

Selepas mengikuti lomba blog garapan Gandjel Rel yang disponsori Asus, saya “cuti panjang” dari dunia perlombaan. Sebagian besar karena merasa temanya tidak pas, atau sponsornya masuk dalam daftar lembaga yang saya hindari. Tapi ada juga sih yang sudah saya bookmark tapi lupa deadline. 😀

Saya kembali tergoda berkompetisi saat Blibli.com menggelar lomba blog berhadiah laptop 2 in 1 merek Acer. Pemicunya karena saya butuh laptop baru untuk edit video, tapi rupanya belum rejeki. Kemudian ketika ShopBack menggelar lomba di bulan Oktober, saya juga ikut meramaikan meski tak masuk daftar pemenang.

Salah satu lomba yang begitu ingin saya ikuti tahun lalu adalah “Aha” Moments Saat Travel yang diadakan Skyscanner. Tapi saya lupa deadline sehingga terlewat deh. Karenanya begitu dapat info Kontes Blog #JadiBisa dengan Traveloka saya ingat-ingat betul tanggalnya. Jangan sampai terlewat!

Meski demikian saya menggarap posting mepet deadline. Padahal ide tulisan beserta bayangan artikelnya seperti apa sudah ada di kepala. H-1 saya mulai menulis, dari lepas Magrib hingga lewat tengah malam alias sudah tanggal deadline. Tidur sebentar, pagi-pagi hingga sore harinya saya menggarap foto dan ilustrasi pendukung. Malam hari artikel tersebut saya publikasi dan daftarkan di formulir pendaftaran lomba.

Eh, rupanya deadline lomba diundur. Batal deh saya jadi deadliner. Tapi, tak apa. Terpenting saya tidak melewatkan lomba incaran ini. Dan, siapa sangka jika kemudian partisipasi di Kontes Blog #JadiBisa dengan Traveloka tersebut membuat saya menutup tahun 2017 dengan status Juara I.

Kenapa menjadi juara satu begitu penting bagi saya? Well, yang namanya juara ya memang hanya satu. Dengan menjadi juara pertama berarti kita keluar sebagai yang terbaik dalam sebuah kompetisi. Terlebih sebagai penggemar Liverpool FC saya sangat mengimani apa yang dikatakan oleh manajer legendaris Bill Shankly: “If you’re number one, you’re number one. If you’re second, you’re nothing.

Itu sebabnya saya senang sekali dapat menutup tahun 2017 dengan gelar Juara I. Alhamdulillah…

homepage website Mobil123.com

Mobil123.com, salah satu brand yang bekerja sama dengan bungeko.com tahun ini. Thanks a lot to Teh Ani Berta for making this happen. 🙂

Sponsored Post

Sekarang bergeser ke soal sponsored post. Karena mulai membatasi tema dan produk yang dipromosikan, bungeko.com tak banyak mendapat tawaran kerja sama sepanjang tahun lalu. Toh, masih ada saja brand dan agency yang memberi pekerjaan.

“Jalan” datangnya job-job ini beraneka macam. Ada yang menghubungi langsung via email, ada juga yang melalui laman iBlogMarket.com, tapi sebagian besar hasil “nimbrung” di status Facebook teman yang menawarkan kerja sama. Saya juga musti berterima kasih pada Teh Ani Berta yang lagi-lagi memberi tawaran-tawaran job.

Hingga 31 Desember 2017 ada sembilan posting bersponsor di blog ini. Job pertama baru masuk di bulan Maret, dengan Airy Rooms sebagai sponsor pertama. Nilai fee-nya nggak perlu dibeberkan ya. Yang jelas sejak itu saya jadi semacam die hard fans-nya Airy. Tiap keluar kota yang dicari Airy Rooms, terus bikin review di YouTube segala. 😀

Jelang Lebaran barulah dapat job kedua dan ketiga. Kedua-duanya bertema Lebaran. Kemudian disusul kerja sama keempat, kelima, dan seterusnya hingga ditutup yang kesembilan tepat di akhir 2017.

Selain Airy Rooms, sponsor-sponsor lain yang bekerja sama dengan bungeko.com sepanjang 2017 adalah MatahariMall.com (2 artikel), Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan RI, Traveloka, Reservasi.com, Mobil123.com, Hostinger, dan GueSehat.com.

Lumayanlah ya, daripada lu manyun. Hehehe.


*****

Jika saya menyebut 2016 sebagai Tahun yang Membangkitkan Optimisme, maka 2017 adalah Tahun Memantapkan Hati. Pasalnya, sepanjang tahun lalu saya berpikir dan menimbang mau dibawa kemana bungeko.com ini. Apa tema besar blog ini? Saya ingin dikenal sebagai apa oleh pembaca?

Ketika kembali aktif ngeblog akhir 2015, saya berprinsip mengalir seperti air saja. Yang penting rajin update, tulis apapun yang ingin ditulis. Jadilah bungeko.com seperti swalayan, tema apa saja ada. Travel, sepakbola, resensi buku, otomotif, review gadget, kuliner, semuanya!

Memasuki 2018, saya ingin melepas kesan blog gado-gado tersebut. Saya harus mantap memilih satu tema besar sebagai niche. Saya paham keputusan ini bakal menyempitkan ceruk pembaca, sekaligus membatasi peluang kerja sama dengan brand. Namun, dengan begini saya bakal mendapat personal branding yang kuat. Blog ini juga bakal jadi authority blog, tak cuma blog hore-hore.

Berbekal dua predikat tersebut saya akan memiliki daya tawar tinggi saat bernegosiasi dengan brand maupun agency. Kaitannya dengan fee kerja sama. Sebagai blogger dengan personal branding kuat dan blog berstatus authority blog, kelak saya hanya perlu menulis satu artikel untuk menyamai total honor 10 sponsored post saat ini. Amin.

Jadi, apa niche-nya? Lihat saja nanti saya lebih sering menulis tentang apa, maka itulah topik pilihan yang paling saya sukai dan ingin konsisten dengannya.

Terima kasih sudah membaca. 🙂

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

12 Comments on 2017 – Tahun memantapkan hati

  1. Wehhh wehhh mas.. Hebat, bisa menutup tahun 2017 dengan berkah lomba blog. Ikut seneng dengernya.

    Suka

  2. yaak sayapun mas. sepertinya sekarang lebih nyaman nulis tech dan fotografi di blog aku.

    Suka

  3. Waah, baca blogmu asyik mas, kaya diajak jalan-jalan, keren, aku dari tadi nggak pindah-pindah.
    Hihi, jadi isin karo blogku, ra ana apa-apane

    Suka

  4. Weh… Jadi penasaran mau dibawa kemana blog inih. 😀

    Suka

  5. Aku sendiri ya masih bingung mau membawa BBC ke arah mana. Sambil jalan wes yang penting konsisten dulu. Tahun 2017 boleh dibilang aku ga terlalu semringah. Agak meleset dari catatan akhir tahun lalu tentang tahun belajar. Tapi betul juga sih banyak belajar soal kesabaran tapi belum belajar ilmu baru. Padahal tadinya mau perdalam copywriting.

    Soal lomba aku lempeng aja dah, sebisanya dan sesuai kehendak hati. Ngakak aku baca bagian lomba review gagdet sebagai nama lain lomba infografik hihi. Wes nyerah ae aku Lik wkwkw. Tahu diri, pilih pilah mana yang lebih cocok dengan kemampuan. Btw bener juga Mas emang sampean kuat di story telling. Tak heran diganjar Traveloka hadiah segede itu. Pun blog post nonlomba pun sering diceritakan dengan menarik. Mungkin juga berkah lewat Nenek Aminah.

    Lomba yang zonk nomor 5 dan 6 kayaknya epic banget yak! Hahaha. Untuk sponsored post aku juga sama Mas. Ada beberapa financial tech platform yang terpaksa kutolak padahal lumayan loh fee-nya. Tapi ya gimana, berat tapi dah kadung komitmen. Malah ada email buat CP finance padahal kayaknya aku ga pernah apply di grup. Yoweslah. Yang penting aku happy ngeblog. Seperti yang kutulis di resolusi 2018 ga neko neko wes. Pengin sehat dan bermanfaat di tempat baru.

    Selamat tahun baru, Bungeko.com! Semoga 2018 makin berdaya makin berjaya!

    Suka

    • Hahaha, kalo yang Acer itu aku jane males ikutan, tapi butuh laptop baru je. Jadi ya kita coba aja mana tahu rejeki. Lumayan, dapet voucher belanja Rp50.000 yang baru bisa dipake kalo belanja minimal tertentu, hahaha. Yang keenam dugaanku sih karena aku udah menang di periode sebelumnya, jadi mereka cari pemenang baru. Setahun menang dua kali di lombanya brand itu, ya nggak mungkinlah. Akunya aja yang ngarep hahahaha.

      Semoga 2018 lebih berwarna ya, Mas. Amin.

      Suka

  6. Mas Eko memang kalau saya lihat ya brandingnya itu blogger traveler. Apalagi punya akun youtube yg sudah banyak penontonnya. Saya juga sudah malas ikut lomba blog kecuali kalau ada insentif di muka hahaha…

    Suka

    • Terima kasih, Mbak. Tapi kalau hanya travel blogger itu sudah amat sangat banyak sekali pemainnya, tanpa ciri khas spesifik sulit buat stand out dari kerumunan. Mungkin itu ya PR sebenarnya, nyari ciri khasku di dunia travel? Etapi aku traveling kalau ada yang bayarin aja. Gimana coba? 😀

      Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.