Highlight:

Moziah Bridges, remaja yang jadi milyarder berkat dasi kupu-kupu

Moziah Bridges

FOTO: laman Mo’s Bows

APA APA yang kamu lakukan saat berusia 9 tahun? Pada umumnya di usia sekecil itu kita masih asyik bermain dengan teman sebaya, selain sedang rajin-rajinnya bersekolah. Tapi tidak demikian halnya Moziah Bridges. Remaja asal Memphis di negara bagian Tennessee, Amerika Serikat, ini sudah merintis bisnis bernilai milyaran rupiah pada usia itu. Wow!

Lahir pada 13 November 2001, sejak usia empat tahun Moziah sangat suka sekali berdandan rapi kemanapun ia pergi. Bahkan untuk sekedar pergi ke toko langganan orang tuanya. Gaya favoritnya adalah memakai setelan jas lengkap dengan dasi kupu kupu.

If you look good, you feel good.” Demikian prinsip Moziah mengenai kesukaannya berdandan rapi. Ada benarnya memang. Saat kita berpenampilan rapi, kepercayaan diri turut terangkat dan orang lain yang kita temui cenderung memberi penghargaan lebih.

Orang jawa sendiri punya ujar-ujar klasik yang sangat populer terkait penampilan. Ajining raga saka busana, demikian bunyinya yang kurang-lebih bermakna seseorang akan lebih dihargai orang lain jika berpenampilan baik. Penghargaan dari orang lain ini langsung atau tidak ikut mengerek rasa percaya diri.

Mengenai kesukaannya mengenakan setelan jas dan dasi kupu-kupu, Moziah mengatakan di laman pribadinya bahwa itu “membuatku terlihat rapi dan merasa nyaman.” Karena itulah ia memerlukan banyak dasi kupu-kupu sebagai variasi dari hari ke hari.

Masalahnya, dasi kupu-kupu kebanyakan dibuat dengan satu warna saja: hitam. Benda satu ini umumnya dipasangkan dengan kemeja putih dengan wing collar–kerah bersudut segitiga, lalu dipadu tuksedo hitam dan celana hitam. Ini sudah jadi semacam standar.

Sebagai anak-anak Moziah butuh warna lain yang lebih cerah. Dasi hitam kurang cocok dipadu-padankan dengan pakaian pilihannya yang warna-warni dan ramai. Tak mungkin ia pakai tuksedo nan terkesan formal itu dalam keseharian. Masa iya pergi ke toko saja memakai tuksedo atau setelan jas?

Alasan lain, kebanyakan dasi kupu-kupu untuk anak bermodel clip-on alias tinggal tempel. Moziah tidak suka ini. Baginya, lelaki sejati harus bisa memasang sendiri dasinya dan bukan memakai dasi instan. Jadilah Moziah kesulitan menemukan dasi untuk disesuaikan dengan gayanya.

Mozaiah Bridges owner Mo's Bows

Buat Dasi Sendiri

Kesulitan ini membuahkan kreativitas. Dibantu sang nenek yang seorang mantan penjahit profesional, Moziah akhirnya membuat sendiri dasi kupu-kupu sesuai keinginannya. Dengan tekun ia belajar membuat pola, memotong kain, dan menjahit dari neneknya.

Mula-mula neneknya mengajari menjahit dengan tangan menggunakan jarum. Setelah Moziah mahir menjahit tangan, sang nenek mengajarinya merangkai kain menggunakan mesin jahit. Lama-kelamaan anak kecil itu jadi piawai menjahit sekalipun hanya bisa membuat dasi kupu-kupu.

Untuk bahan, Moziah dan neneknya menggunakan kain sisa. Campuran berbagai jenis kain dengan aneka warna membuat dasi kupu-kupu buatan Moziah sangat meriah. Ramai. Siapa sangka inilah yang kelak justru jadi kelebihan ketika ia mulai menjual dasi-dasi buatannya.

Berbulan-bulan setelahnya Moziah begitu larut dalam keasyikan menjahit. Ia menghasilkan begitu banyak dasi kupu-kupu. Jumlahnya mencapai lebih dari dua lusin dengan berbagai macam warna dan model. Ia senang bukan main karena bisa memakai dasi kesukaannya.

Tapi jumlah sebanyak itu tidak mungkin dipakai sendiri olehnya. Melihat hal ini ibunda Moziah, Tramica Morris, menyarankannya untuk menjual sebagian hasil buatannya tersebut. Maka mulailah Moziah berjualan dasi. Ia memanfaatkan situs Etsy untuk memajang hasil kreasinya.

Berawal dari saudara dan teman, dasi-dasi buatan Moziah ternyata menjaring banyak sekali pembeli. Terlebih ia juga memanfaatkan Facebook untuk penjualan langsung. Permintaan meningkat sehingga ia musti menggandakan produksi demi memuaskan konsumen.

Ketika angka penjualan semakin membesar, Moziah meminta tolong ibu, nenek, dan saudaranya yang lain untuk membantunya menjahit dasi kupu-kupu. Ia butuh banyak tangan karena ingin mempertahankan ciri khas dasi-dasinya yang terlanjur dikenal sebagai hand-made bow tie dan terbuat dari perca.

Semua ini terjadi di tahun 2011. Usia Moziah Bridges belum genap 10 tahun ketika itu.


Dasi untuk Obama

Bisnis dasi kupu-kupu Moziah mulai terkenal di seantero Memphis seiring dengan semakin banyaknya pembeli. Tapi ini baru permulaan. Di bawah bimbingan ibunya Tramica, Moziah ingin menjangkau pasar lebih luas lagi. Ia ingin dasi buatannya dipakai orang-orang di seluruh wilayah negara bagian Tennessee dan bahkan Amerika Serikat.

Internet sangat membantu Moziah mencapai misinya tersebut. Dalam kurun waktu tiga tahun sejak pertama kali berjualan online, nama Mo’s Bows–demikian dasi-dasi itu diberi label–menjadi sensasi di Negeri Paman Sam. Fakta bahwa owner-nya adalah seorang remaja berusia (kala itu) 13 tahun menjadi pemicu lain ketertarikan orang untuk membicarakannya di media sosial.

Seperti halnya di Indonesia, apa yang jadi perbincangan ramai di media sosial AS menarik perhatian televisi. Moziah lantas tampil dalam acara Shark Tank di stasiun tivi ABC. Ini sebuah reality show bergengsi yang mempertemukan calon pengusaha dengan deretan calon investor dari kalangan pebisnis sukses–disebut The Sharks.

Presentasi Mo’s Bow tayang di Episode 26 Season 5 pada 25 April 2014. Episode yang sama juga menghadirkan tiga ide bisnis lain: minuman terbuat dari biji kakao yang diberi merek Crio, event balapan dengan halang-rintang bertajuk Rugged Maniac, dan suplemen khusus otak bernama Celebral Success.

Presentasi Moziah menarik minat Daymond John, salah satu dari lima investor yang hadir dalam episode tersebut. Namun, Daymond merasa tidak tepat baginya untuk menanamkan investasi di Mo’s Bows yang baru berusia tiga tahun. Sebagai gantinya, pemilik clothing line FUBU ini menawarkan mentoring gratis bagi Moziah.

Meski tak berhasil menggaet investor, penampilan di Shark Tank membuat nama Mo’s Bows kian berkibar. Dasi kupu-kupu buatan Moziah tak lagi hanya dipasarkan di Etsy dan Facebook, tapi juga sejumlah butik ternama di Tennessee. Berikutnya, ia berhasil memasukkan dasi-dasinya ke butik di Texas dan South Carolina.

Moziah Bridges with Barrack Obama

Ini tentu saja meningkatkan angka penjualan Mo’s Bows. Mengutip laman Business Insider (29/7/2017), sejak 2011 Mo’s Bows telah mencatatkan penjualan sebesar US$600.000. Menurut kalkulasi Google, angka tersebut setara dengan Rp8.125.800.000,- atau mudahnya 8,1 milyar rupiah. Wow!

Nama Moziah Bridges kian terkenal. Banyak orang tertarik padanya, termasuk Barrack Obama yang ketika itu masih menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat. Ketertarikan Obama pada Mo’s Bows membuat sang Presiden mengundang Moziah ke Gedung Putih bersama sejumlah pengusaha kreatif lain dalam acara White House Demo Day, 4 Agustus 2015.

Moziah tak membuang percuma kesempatan tersebut. Ia merancang dasi khusus untuk sang Presiden sebagai hadiah ulang tahun hari itu.

Kerjasama dengan NBA

Melambungnya nama Mo’s Bows ikut mengerek popularitas Moziah sebagai pengusaha remaja. Profilnya terbit di majalah Vogue dan O Magazine. Sementara majalah TIME memasukkan namanya dalam daftar Influential Teen List in 2015.

Stasiun televisi ESPN memilih cara berbeda untuk mempublikasikan Moziah, yakni dengan menjadikannya sebagai fashion correspondent untuk siaran NBA Draft. Menariknya, beberapa pemain dalam acara tersebut memakai dasi kupu-kupu Mo’s Bows.

Entah ada kaitannya atau tidak, tapi Mo’s Bows kemudian menjalin kerja sama dengan NBA. Asosiasi bola basket Amerika Utara ini mengijinkan Moziah membuat dasi kupu-kupu berlogo seluruh 30 tim bola basket yang berlaga di The NBA League.


Media AS pun geger karena untuk mengikat kontrak dengan NBA dibutuhkan hingga jutaan dolar per tahun untuk biaya lisensi. Terlebih Mo’s Bows masih terhitung hijau dalam dunia bisnis, dijalankan oleh seorang remaja belasan tahun pula. Perusahaan yang lebih bonafid dari Mo’s Bows saja seringkali kesulitan mendapat lisensi NBA.

Pertanyaan lainnya, dari mana Moziah mendapatkan uang jutaan dolar untuk membayar licensing fee tersebut? Ini jumlah yang teramat besar bagi Mo’s Bows yang selama enam tahun berjalan “hanya” mencatat penjualan total sebesar $600.000.

Apapun itu, kerja sama dengan NBA menjadi babak baru dalam perjalanan bisnis Moziah. Pengusaha Jason Belzer dalam kolomnya di laman Forbes.com menulis, kontrak ini membuat Mo’s Bows berpeluang menjaring omset sebanyak minimal 6 milyar dolar (setara Rp 81,25 trilyun) dalam setahun ke depan.

Cukup? Rupanya belum. Moziah masih punya impian lain. Ia menargetkan saat dirinya berusia 20 tahun Mo’s Bows menjadi clothing line lengkap, tak hanya menjual dasi kupu-kupu seperti sekarang. Sebuah impian besar yang rasanya tak sulit ia capai.

Semoga menginspirasi!

Referensi:

– famousbirthdays.com/people/moziah-bridges.html
– businessinsider.com/mos-bows-nba-deal-growth-2017-7/?IR=T
– inc.com/larry-kim/this-12-year-old-ceo-runs-a-150k-business.html
– si.com/si-kids/2017/06/01/fifteen-year-old-moziah-bridges-now-has-his-own-line-nba-bow-ties
– obamawhitehouse.archives.gov/the-press-office/2015/08/04/new-details-president-obama-hosts-first-ever-white-house-demo-day
– forbes.com/sites/jasonbelzer/2017/05/09/15-year-old-mos-bows-founder-hustles-his-way-into-nba-partnership/#e3997da4e878

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

4 Comments on Moziah Bridges, remaja yang jadi milyarder berkat dasi kupu-kupu

  1. Wawww wawww wawww

    Aku speechless bannget baca ini maassss

    Aselik!

    Suka

  2. Aku selalu takjub banget jika ada anak mmuda yang kreatif dan menciptakan peluang yang menghasilkan pundi pundi uang. Apalagi sampai 8 M! Wow. Terima kaish telah membagikan semangat, mas 🙂

    Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.