Highlight:

Akankah Google hentikan layanan blog gratis Blogger/Blogspot?

Ini pertanyaan yang membuat heboh banyak narablog beberapa hari terakhir.

BENARKAH Google bakal menghentikan, atau menghapus layanan blog gratis miliknya yaitu Blogger.com? Sebagai pengguna platform ini sejak medio 2005, saya coba berbagi pandangan. Just my two cents.

Isu layanan Blogger.com bakal dihentikan sudah berulang kali berhembus. Seingat saya kabar burung soal ini bahkan sudah pernah ditiupkan sebelum 2010. Lalu sempat terdengar lagi tahun lalu. Alasan pendukungnya selalu sama, Google terkesan menelantarkan Blogger dengan tidak adanya update fitur maupun template.

Sebenarnya Google baru saja “menyentuh” Blogger dengan menyediakan sederet template responsif. Namun, langkah ini terbilang sangat terlambat dibanding platform lain. Katakanlah WordPress sebagai engine blog terpopuler di dunia di atas Blogger.

Menariknya, Google sendiri sudah bertahun-tahun lalu mulai mendeteksi apakah sebuah blog responsif atau tidak, lalu menyarankan apa yang perlu dilakukan pemilik blog. Jadi lucu ketika The Big G sibuk menandai blog yang tidak responsif, tapi di layanan blog gratis miliknya malah tidak tersedia template responsif.

Okelah, di luar sana banyak situs menyediakan template responsif, baik berbayar maupun gratis. Namun, intinya adalah perhatian Google pada Blogger. Sebelum adanya pembaruan template responsif bulan lalu, Blogger.com terakhir kali di-update pada 2015. Lama sekali.

Jadi, akankah Google menghentikan layanan blog gratis Blogger.com?

Bisa saja. Google sangat terkenal akan reputasinya menghentikan produk-produk mereka. Sebut saja Orkut di masa lalu. Atau Google Reader, Google Code, dan belum lama ini Picasa Web. Jangan kaget kalau suatu saat Blogger yang di-shut down.

Nah, yang saya garis-bawahi “suatu saat” ini. Menurut saya sih Google tak akan menghentikan Blogger.com dalam waktu dekat.

Etalase Iklan AdSense

Google membeli Blogger.com pada Februari 2003. Sebenarnya yang dibeli Pyra Labs, perusahaan perancang platform tersebut. Akuisisi ini membuat seluruh personel Pyra Labs beralih status sebagai karyawan Google. Termasuk duo co-founder Meg Hourihan dan Evan Williams.

Baca juga: Blogger, Tonggak Popularitas Blog

Pembelian Blogger tak lepas dari rencana Google meluncurkan jaringan periklanan milik mereka yang kini jadi idola, AdSense. Google AdSense diperkenalkan hanya selisih sebulan dari akuisisi Pyra Labs.

Sejak berdiri pada 1998, Google tak punya pemasukan sama sekali. Dana operasional mereka semata-mata dicukupi dari suntikan investor. AdSense-lah produk pertama yang benar-benar menghasilkan pendapatan bagi Google, sampai akhirnya mencapai profit dan terus berkembang seperti sekarang.

Benang merahnya sangat terlihat. Google butuh semacam etalase untuk memajang iklan-iklan AdSense. Semakin banyak blog memasang iklan AdSense, semakin besar peluang iklan-iklan tersebut terlihat dan diklik. Itu artinya peluang pendapatan Google semakin besar pula.

Google sebenarnya menawarkan program periklanan AdSense pada sejumlah webmaster top masa itu. Salah satu pengguna awal AdSense adalah blogger kondang asal Kanada, John Chow. Tapi itu saja tidak cukup signifikan. Google butuh lebih banyak blog, sebanyak-banyaknya. Itulah sebabnya Blogger.com dibeli.

Tak cukup, Blogger lantas meluncurkan layanan email gratis Gmail.com pada 1 April 2004. Dengan tawaran space gratis sebesar 1 GB – bandingkan dengan space 2 MB yang ditawarkan Hotmail saat itu, popularitas Gmail langsung melejit. Jumlah penggunanya melonjak tajam.

Tepat setahun kemudian Google melipat-gandakan space Gmail menjadi 2 GB, dan kini 10 GB. Atau jika kita gabungkan seluruh space di Gmail, Google Drive, dan Google+ Photos jumlahnya mencapai total 15 GB.

Sama halnya Blogger, Gmail kemudian digunakan juga sebagai etalase iklan AdSense. Iklan-iklan yang tampil di blog-blog Blogger.com dan mailbox Gmail memberi penghasilan cukup lumayan bagi Google. John Battle dalam bukunya The Search (New York, 2005) mengestimasi AdSense menyumbang 15% dari total pendapatan Google pada awal tahun 2005.

Hingga saat ini kita lihat banyak sekali blog dan situs berbasis Blogspot, baik dengan custom domain TLD maupun masih menggunakan buntut blogspot.com, yang memajang iklan AdSense. Faktanya, Blogger.com merupakan platform blog terpopuler kedua di dunia setelah WordPress. Menurut pendapat saya sih Google masih butuh Blogger.

Jadi, kalapun layanan gratis ini dihentikan oleh Google, hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Kapan? Perkiraan saya dalam 4-5 tahun ke depan masih amanlah.

Sedia Payung Sebelum Hujan

Kalau Google diibaratkan pemilik kontrakan, maka kita-kita pengguna Blogger.com adalah penyewa. Tak ada biaya sepeser pun yang dibebankan oleh Google, namun justru karena itulah tidak ada jaminan apapun bagi kita. Google bisa kapan saja menghentikan layanan ini.

So, we better prepare for the worst.

Ada dua opsi bagi yang ingin meninggalkan Blogspot. Pertama, menyewa web-hosting sendiri dan berganti engine menjadi WordPress.org; kedua, pindah platform ke WordPress.com. Masing-masing tentu saja dengan kelebihan dan kekurangannya.


1. Hosting sendiri dan memakai WordPress.org

WordPress adalah web-engine yang paling banyak digunakan di dunia saat ini. Kemudahan otak-atik tampilan dan optimasi konten menjadi keunggulannya. Entah sejak kapan pandangan ini muncul, namun blog yang di-hosting sendiri dan menggunakan WordPress dinilai lebih keren.

Kekurangannya, bagi yang terbiasa ngeblog di Blogger.com biaya hosting bulanan bisa jadi sangat merepotkan. Okelah, pembayarannya bisa dirapel setahun sekali. Namun jumlah tagihan tetap saja membengkak, bisa 4-5 kali lipat atau lebih dibanding saat hanya membayar nama domain untuk Blogger.

Bagi saya yang tak paham teknis blog, yang paling mengerikan adalah kemungkinan disusupi hacker. Susah payah kita membangun blog beserta reputasinya selama bertahun-tahun, seorang hacker dapat dengan mudah menghancurkan semua itu dalam semalam.

Benar di kebanyakan penyedia hosting disediakan fitur back-up, tapi tetap saja butuh waktu tak sebentar untuk memulihkan blog tadi. Tanpa skill mumpuni di bidang tersebut, gangguan begini bisa sangat membuat frustasi.

Itulah sebabnya kalau nanti terpaksa harus pindah platform saya lebih suka opsi kedua berikut.

2. Custom domain di WordPress.com

Sama-sama WordPress, namun ini versi gratisannya. Seperti halnya Blogger.com, kita dapat ngeblog di sini tanpa biaya sepeser pun. Kalau mau memakai nama domain TLD, siapkan iuran tahunan sebesar $13 untuk layanan domain mapping.

Catat, itu hanya untuk domain mapping. Dengan biaya sebesar ini kita dapat menikmati layanan hosting dengan space 3 GB, serta berbagai plugin populer yang sudah secara otomatis terpasang pada blog.

Kalau space sebanyak itu tidak cukup, ada pilihan upgrade ke paket-paket berikutnya dengan kuota lebih besar dan tambahan fitur lain. Pilihan termurah adalah Paket Personal, yakni sebesar US$2.99/bulan atau $35.88 setahun (setara Rp477.921,60 menurut kurs hari ini).

UPDATE 19/12/2017: Harga Paket Personal sudah naik menjadi US$4.00/bulan, atau $48.00 setahun. Selengkapnya lihat di laman paket-paket blog WordPress.com ini

Mahal? Sebagai gambaran, harga tersebut sudah termasuk registrasi satu nama domain TLD setahun, space 6 GB, dan ratusan pilihan theme gratis yang dapat kita sesuaikan dengan keinginan, plus beberapa plugin penting seperti Jetpack Essential Feature.

Menurut saya ini justru lebih murah jika dibanding paket blogging standar di sejumlah layanan hosting. Pindah ke WordPress.com merupakan pilihan tepat bagi yang hanya ingin fokus menulis, menghasilkan konten berkualitas, tanpa dirisaukan urusan-urusan teknis. Apatah lagi kalau tidak paham soal teknis blog.

Tapi kan, Mas, ini tetap saja numpang? Cuma pindah induk semang dari Blogger ke WordPress.

Tak perlu berkecil hati. Coba cek laman https://wordpress.com/notable-users/ dan lihat seberapa banyak brand terkenal yang “menumpang” di WordPress.com.

Kekurangan menggunakan WordPress.com, kita tidak dibolehkan memasang iklan apapun di blog kecuali berlangganan Paket VIP. Yang diperkenankan hanya banner dan tautan afiliasi, itupun harus situs-situs terpercaya seperti Amazon.com.

Tenang saja, WordPress punya program periklanan bernama WordAds yang berbasis impresi. Lumayanyah untuk menambah penghasilan dari pageviews blog. Saya pernah punya blog yang menghasilkan setidaknya $100/bulan di program ini. Jangan kagum dulu. Seorang senior di Solo mendapat rata-rata Rp 50 juta dari satu blognya yang menjalankan WordAds.

Satu lagi, permalink blog WordPress.com tidak bisa diubah-ubah sesuai selera. Format standarnya adalah http://namablog.com/tahun/bulan/tanggal/judul-posting/. Jadi, kalau misalnya saya menerbitkan posting ini pada 2 April 2017, permalink-nya menjadi https://bungeko.com/2017/04/02/akankah-google-hentikan-layanan-gratis-blogspot/.


Ini bisa jadi masalah kalau kita memindah blog dari Blogger. Pasalnya, posting-posting lama di Blogger punya format permalink berbeda, yakni tanpa tanggal. Lalu di ujungnya ada .html. Bisa jadi broken link.

Namun, berdasarkan pengalaman saya sewaktu memindahkan bungeko.com ke WordPress.com di tahun 2014, pengunjung yang mengeklik alamat lama bakal di redirect ke alamat baru. Mudah-mudahan saja sampai saat ini masih begitu.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, saya menyimpulkan ada kemungkinan Google menghentikan layanan Blogger.com. Ini seiring semakin gurihnya hasil periklanan di YouTube serta kecenderungan pengguna internet yang lebih suka menonton video ketimbang membaca blog.

Video over blog post. Jangan heran kalau Google bakal lebih memilih untuk membesarkan YouTube ketimbang Blogger. Lihat video di atas dan dengarkan uraian Matt Cutts, saat itu programer Google, tentang alasan Google menghentikan sebuah produk layanan.

Namun, rasa-rasanya ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Paling tidak kita masih bisa menikmati layanan Blogger hingga 4-5 tahun ke depan. Kalaupun lebih cepat dari itu, Google bakal mengabari kita semua sebelum melakukan eksekusi.

So, yang terpenting dilakukan adalah mem-back up blog. Mulai sekarang rajin-rajinlah membuat back-up secara berkala. Sehingga jika nanti Blogger ditiadakan, kita dapat dengan mudah memindahkan blog. Manfaatkan fitur ekspor blog di dasbor untuk melakukannya.

Semoga bermanfaat.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (410 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

19 Comments on Akankah Google hentikan layanan blog gratis Blogger/Blogspot?

  1. Keren ulasannya.namun bagi saya baik WP atau blog dua duanya mungkin Loch di tutup. Jika YouTube di pakai acuan lebih trendi ya platform blog apapun itu pasti sepi dan ditutup.

    Suka

    • Yap, betul. Namun karena Blogger.com dan YouTube itu sama-sama milik Google (atau lebih tepatnya Alphabet), peluang tersebut jadi lebih besar lagi. Beda dengan WordPress milik Automattic yang sejauh ini tidak merambah dunia video dengan membuat platform serupa YouTube.

      Suka

  2. Selama ini saya yang blogspot cuman buat iseng iseng dan cari backlink aja om hehe πŸ˜€ kalo yang serius selalu di TLD

    Suka

  3. Suwun koreksinya, Mas.
    Sudah diedit ya, angka 1-nya diganti 0. Hehehe.

    Suka

  4. Mas datanya ada yang salah kayaknya, waktu akuisisi Blogger dan peluncuran Gmail. Salam. πŸ™‚

    Suka

  5. Ya lumayanlah ada menunjukkan perhatian sama user, hahaha. Kayanya pengguna Blogger emang dituntut mandiri ya. Cari template sendiri, semua-semua sendiri, Google gak mau nyediain. Hihihi.

    Suka

  6. Alhamdulillah sekarang si blogger udah sediain template baru yang clean minimalis gitu ya mas Eko, walauopun masih jauhhhhh banget sama wordpress.. Baru mulai ngejer sekarang kali ya si blogspot iniiii

    Suka

  7. Self-hosted pilihan paling ideal kalo kita paham atau setidaknya mau belajar seluk-beluk teknis. Tapi kalo kaya aku yang cuma mau fokus sama konten, tulisan, aku lebih prefer layanan mapping domain di WordPress.com. Kalau ada uang lebih ya upgrade ke paket Personal yang $2.99/bulan.

    Suka

  8. wah aku bacanya teliti banget ini. oke oke,,,jadi aku bikin slef hosted blog d wp ada hikmahnya juga. buat jaga-jaga

    Suka

  9. Yup, Multiply dulu bikin kaget banget karena sudah buka kantor perwakilan di Indonesia kok malah tutup. Blogsome kurang-lebih sejaman dengan Blogger, tapi memang kalah populer.

    Blogger sejauh ini masih banyak diandalkan, cuma memang sering disalah-gunakan oleh oknum nakal untuk membangun dummy blog sampai spam blog. Kalau ini masalahnya, Google ahlinya menghalau spam dan menindas spammer. Bukan problem besar.

    Dari sisi AdSense, mungkin memang YouTube jadi raja di antara sekian banyak anak perusahaan Google. Tapi saya rasa sumbangan Blogger masih cukup signifikan ke total pendapatan. Mengingat web adalah produk sepanjang masa internet, kemungkinan Blogger dipertahankan selalu ada. Kalaupun dimatikan, rasa-rasanya Google justru menggantinya dengan platform lebih baik. Contohnya Picasa Web yang digantikan Google Photos belum lama ini.

    Di atas semua itu, berjaga-jaga sajalah biar nggak melongo pas tetiba ada pengumuman bakal dimatikan πŸ™‚

    Suka

  10. Nah keren nih mas analisanya. Tren blogger ini memang naik turun. Kemungkinan tutup selalu ada, jadi bukannya tidak mungkin walaupun mungkin tidak dalam waktu dekat. But who knows.

    Kalau reasonnya Multiply tutup jaman dulu itu, karena mereka ngga mampu mengelola dan bersaing dengan blogger dan wordpress. Jadi bukan masalah uang juga, karena monetize kan bisa dari mana aja. Yang susah mempertahankan teknologinya.

    Lalu ada blogsome juga yang lumayan populer dan tutup juga, plus tumblr yang diakuisisi Yahoo. Bisa dibilang, membangun produk platform blog itu ngga gampang. Kenyataannya Google semacam menganaktirikan si blogger ini dengan update yang lama dan kurangnya utilisasi serta optimalisasi blog.

    Isu ditutup memang sudah lama, tapi bukan berarti ngga mungkin. Siapa tahu ada pengganti produk yang lebih baik untuk blogging kan. Yah walaupun sekarang audio visual memang lebih bagus.

    Suka

  11. Tenang aja, Mbak. Nama domain tetap milik kita. Paling-paling nanti sama Blogger disuruh pindah aja, itupun kalau beneran layanan ini ditutup. Tapi kayanya sih masih agak lama lagilah kalau memang bener kejadian begitu.

    Suka

  12. Iyep, nggak perlu panik berlebihan. Yang penting back up aja secara berkala, baik dengan cara mendaftarkan alamat email sendiri buat kopi postingan, atau lebih praktis ya ekspor XML biar mudah pas pindahan ke WordPress.

    Suka

  13. Gak papa, kayanya sih masih lama. Cukuplah buat pindahan ke lapak sebelah. Hehehe.

    Suka

  14. Emang video lagi menanjak trennya, Mbak. Jadi emang mending bikin video aja kalo mau nyari duit lebih banyak. Blog sebagai semacam portofolio aja, tapi juga tetap layak banget sih dikelola dengan serius. Karena dalam pandangan saya web adalah produk internet yang bakal terus ada dan bertahan, bersama-sama affiliate marketing πŸ™‚

    Suka

  15. Berarti blogot.com, ama web domain kita yang blogger.com walau beli buat setaun juga bakalan lenyap gitu, waduh gimana cara backup tulisan di blogku ya, kan baru setaun baru perpanjang domain juga, mana kalau ngetik gak pernah di word langsung kupublish di blog

    Suka

  16. Thank you sharingnya. Jd khawatir dan harus siap” ini kalau beneran tutup dan harus pindah … Hehehee tp nikmati aja yg ada skrng sembari mempersiapkan ke depan 😁

    Suka

  17. Waduh jadi deg2an karena blog utama masih pakai platformnya blogger. Setuju unt membuat back up secara berkala, kuat in case

    Suka

  18. Persis sama penjelasan mas Raden semalam, mas. Gara-gara ini nih aku kekeuh minta pindahan ke wordpress hari itu juga, abislah mas Raden ceramah panjang lebar, hahaha.

    Pantesan juga mas Raden lebih rajin bikin video daripada nulis, ternyata disana lebih banyak ditemukan kepingan uang. πŸ˜€ πŸ˜€

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Tips memilih nama domain untuk upgrade blogmu – bungeko.com

Beri komentar

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Gambar Twitter

You are commenting using your Twitter account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

%d blogger menyukai ini: