Highlight:

Empat "Jurus" Ampuh Kalahkan Neuropati

KALAU sudah duduk di depan laptop saya seringkali lupa waktu. Baik menulis posting blog atau mengedit video untuk YouTube, di mana dua-duanya menghabiskan waktu berjam-jam. Minimal 2-3 jam, bisa sampai 5-6 jam. Biasanya saya baru sadar kalau sudah duduk terlalu lama ketika tangan atau kaki kesemutan.

Ah, cuma kesemutan kok. Nanti juga hilang sendiri,” selama ini saya selalu berpikir santai begitu.

Kalau kesemutan menyerang biasanya kaki atau tangan saya luruskan beberapa saat. Begitu “semut-semut” itu hilang, saya kembali asyik mengetik atau mengotak-atik footage.

Selesai dengan laptop, saya pindah ke smartphone untuk mengecek media sosial. Memposting status atau foto baru, mengomentari atau sekedar menyukai kiriman teman, sampai mencari-cari tawaran review, juga melihat-lihat info lomba.

Kalau sudah asyik dengan smartphone, paling sebentar saya menghabiskan waktu sejam. Kadang-kadang lebih, terutama kalau anak-anak sudah tidur. Diam tak bergerak memandang layar hape, lalu tahu-tahu jari-jari tangan kebas. Barulah saya berhenti sejenak untuk meluruskan persendian.

Sama seperti saat kesemutan menyerang, kalau kebas seperti itu biasanya saya menganggap enteng. “Cuma mati rasa, nanti juga sembuh sendiri,” batin saya.

Waspadai Ancaman Neuropati

Pernah mengalami hal serupa? Juga menganggap enteng kesemutan dan kebas? Mulai sekarang ubah anggapan tersebut. Terlalu sering merasa kesemutan dan kebas bisa jadi merupakan tanda-tanda gangguan serius pada tubuh, yaitu neuropati.

Neuropati adalah kondisi di mana terjadi gangguan fungsi atau kerusakan saraf. Gangguan atau kerusakan tersebut dapat disebabkan berbagai penyakit, bisa juga karena gaya hidup tidak sehat. Misalnya terlalu lama duduk dan kurang bergerak (sedentary), atau asupan makanan yang alih-alih cukup gizi malah bersifat merusak.

Dibandingkan gangguan lain, tak banyak yang memahami neuropati dengan baik. Malah ada yang tak kenal istilah ini. Padahal neuropati dapat mengancam setiap saat, di mana saja. Pemicunya kerap kali sangat sepele, misalnya terpeleset atau terbentur. Sedangkan akibatnya sangat fatal.

Tetangga saya pernah mengalami kondisi begini. Saat bekerja di sawah tiba-tiba beliau terjatuh, pingsan. Ketika dibawa ke rumah sakit dokter mengatakan terjadi gangguan saraf. Si nenek mengalami kelumpuhan dan tak pernah sadarkan diri lagi sampai ajal menjemputnya.

Contoh lain kakak kandung ibu mertua yang kami panggil Makwo*. Saya ingat betul Makwo yang terlihat segar bugar berjualan sayur keliling setiap pagi, suatu siang datang ke rumah dengan sempoyongan. Setelah itu beliau jatuh sakit, separuh tubuhnya lumpuh.

Lihat, neuropati dapat terjadi kapan saja dan pemicunya seringkali tak terduga. Karena itu, ayo, kenali neuropati agar kita dapat mencegahnya sedini mungkin.

4 Jurus Kalahkan Neuropati

Cara paling ampuh mencegah neuropati adalah dengan terus aktif bergerak. Namun, upaya pencegahan ini bersifat holistik, meliputi banyak aspek sekaligus. Karenanya kita musti melakukan beberapa perubahan dari gaya hidup sehari-hari agar terhindar dari neuropati.

Apa saja?

1. Jaga Pola Makan

Lebih dari 1.500 tahun lalu Rasulullah Muhammad SAW berkata, “Perut adalah gudang penyakit.”** Ilmu kedokteran modern membuktikannya. Kebanyakan penyakit bersumber dari perut, alias sistem pencernaan yang tidak sehat. Itu sebabnya menjaga pola makan sangat penting dilakukan.

Ingatlah untuk selalu mengonsumsi makanan sehat. Jauhi junk food dan minuman bersoda, sebab keduanya justru bersifat merusak. Makanan dan minuman cepat saji mengandung terlalu banyak karbohidrat dan gula, sehingga memicu diabetes yang dapat menyebabkan diabetic neuropathy. Perbanyak konsumsi sayur dan buah-buahan segar setiap hari.

Untuk menjaga sistem saraf tetap sehat, cukupi asupan Vitamin B melalui makanan. Khusus makanan lokal, kita bisa mendapatkan Vitamin B dengan mengonsumsi beras merah, singkong, kacang hijau, bayam, kacang mete, alpukat, dan pisang.

2. Olahraga Teratur

Olahraga tidak boleh ditinggalkan jika ingin tubuh sehat. Berolahragalah minimal 30 menit sehari. Tidak perlu yang berat-berat. Bersepeda, jogging, atau skipping sudah cukup asal konsisten.

Bagi yang harus duduk lama saat bekerja, ambil jeda setiap dua jam sekali. Lakukan gerakan-gerakan ringan selama minimal 15 menit. Demikian pula jika sedang dalam perjalanan jauh, baik dengan mobil atau sepeda motor, usahakan berhenti sejenak dan lakukan peregangan.

Ada dua cara simpel melatih saraf. Pertama, berjalan telanjang kaki di atas bebatuan kecil. Bisa juga memakai sandal refleksi yang alasnya bertonjolan. Cara kedua lebih menyenangkan, yakni memainkan gitar atau piano. Ini baik untuk melatih saraf tepi pada jari-jari tangan.

3. Perhatikan Pakaian

Jangan tertawa dulu, pakaian yang kita kenakan dapat mempengaruhi saraf lho. Jangan kenakan pakaian ketat dalam waktu lama. Ini dapat menghambat sirkulasi darah dan berujung pada gangguan saraf. Misalnya mati rasa.

Demikian pula dengan sepatu yang kekecilan. Peredaran darah di kaki bisa terhambat sehingga saraf-sarafnya terganggu. Akibat jangka pendek adalah kita merasa kesemutan.

Bagi wanita, sebaiknya hindari memakai high-heels terlebih dalam waktu lama. Sepatu berhak tinggi menyebabkan kaki tegang karena harus menahan berat badan dalam posisi tidak ideal. Efek paling ringan adalah kram. Dan ini juga gejala awal neuropati sebab kram timbul karena saraf terganggu akibat mendapat tekanan.

4. Minum Vitamin Neurotropik

Saraf kita sangat tergantung pada suplai vitamin B yang penting bagi perlindungan dan regenerasi sel. Selain mengonsumsi makanan bervitamin B, lengkapi dengan suplemen vitamin neurotropik secara teratur.

Vitamin neurotropik terdiri vitamin B1, B6, dan B12. Fungsinya menjaga dan menormalkan fungsi saraf dengan cara memperbaiki gangguan metabolisme sel saraf, dan memberi asupan yang dibutuhkan agar saraf bekerja dengan baik.

Bicara vitamin neurotropik, satu yang langsung muncul di kepala saya adalah Neurobion. Maklum, sejak kecil di Sumatera saya akrab dengan merek ini. Ibu yang sering kesemutan selalu mengonsumsi Neurobion. Dan, biasanya saya yang dimintai tolong membeli di toko obat kalau stok di rumah habis.

Neurobion diproduksi oleh Merck, korporasi farmasi Jerman berusia 349 tahun. Merck pertama kali didirikan oleh apoteker bernama Friedrich Jacob Merck di Darmstadt pada 1668. Dengan pengalaman di dunia farmasi selama itu, rasanya kualitas Neurobion tak perlu diragukan.

Ada dua jenis Neurobion, yakni tablet putih dan tablet merah jambu (Neurobion Forte). Beda dua jenis ini terletak pada kandungannya. Neurobion Putih mengandung 100 mg. Vitamin B1, ditambah masing-masing 200 mg. Vitamin B6 dan B12. Sedangkan Neurobion Forte mengandung masing-masing 100 mg. Vitamin B1 dan B6, ditambah 5000 mcg. Vitamin B12.

Untuk gejala-gejala ringan, minum Neurobion Putih. Kalau gangguan sudah sangat mengganggu barulah konsumsi Neurobion Forte. Sebagai langkah pemeliharaan, disarankan mengasup 1 tablet setiap hari.

Jangan khawatir, Vitamin B mudah larut dalam air sehingga tidak akan menumpuk dalam tubuh. Neurobion aman dikonsumsi setiap hari karena dosisnya pas untuk kebutuhan harian tubuh.

Waktu minum Neurobion boleh kapan saja, namun yang paling disarankan setelah makan besar. Di mana kondisi asam lambung sedang tinggi sehingga vitamin dapat diserap lebih maksimal.

Oya, Merck bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia (PERDOSSI) belum lama ini menciptakan NeuroMove. Ini adalah senam kesehatan saraf berdurasi sekitar 20 menit. Jadi, kita bisa melakukan senam ini sebagai selingan saat berolahraga.

Semoga bermanfaat!

Posting ini diikut-sertakan pada lomba blog #LawanNeuropati Blogging Competition yang diadakan oleh Neurobion.

Catatan:

*Makwo = mamak tuwo, bude atau uwak.
**Penggalan hadits yang berbunyi, “Sumber dari pada penyakit adalah perut. Perut adalah gudang penyakit dan berpuasa itu adalah obat.” (HR. Muslim)

Referensi:

– id.wikipedia.org/wiki/Saraf_kranial
– sarafsehat.com/jenis-jenis-neuropati/
– sarafsehat.com/lawanneuropati/cara-mencegah-neuropati/
– sarafsehat.com/lawanneuropati/apa-itu-kebas-dan-cara-mengatasinya/
– sarafsehat.com/lawanneuropati/jenis-jenis-neuropati-dan-gejalanya/
– wartakota.tribunnews.com/2015/05/29/melatih-saraf-untuk-menegah-neuropati
– intisari-online.com/Wellness/Fitness-And-Health/Empat-Cara-Mencegah-Neuropati
– health.liputan6.com/read/551848/cegah-gangguan-saraf-dengan-konsumsi-vitamin-neurotropik

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

10 Comments on Empat "Jurus" Ampuh Kalahkan Neuropati

  1. terimakasih sangat bermanfaat

    Suka

  2. Sehat, sehat, sehat terus deh pokoknya 🙂

    Suka

  3. wes ndak pernah pakai sepatu tinggi xD
    Iya bener jangan sampe wes kena saraf
    njalar kemana…amit2 wes sehat sehat sehat

    Suka

  4. Bener banget, Mas. Waspadalah, waspadalah! 🙂

    Suka

  5. Wah kesemutan emang keliahtanya sepele, namun penting untuk di waspadai karena bisa jadi itu gejala neuropati

    Suka

  6. Kalo Kak Alida mah tiap hari jalan dari Stasiun Palmerah ke Pasar Palmerah, dijamin segar bugar deh. Hehehe…

    Suka

  7. Hahaha, kalo lanang jadi Pakwo 🙂

    Suka

  8. Setuju, mas. Yuk kita lawan Neuropati 🙂

    Suka

  9. Makanya mas jangan seringan maen hape sama laptop. *makwo berpesan ehh

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Tahun Memantapkan Hati – bungeko.com

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.