Memilih video player, blu-ray vs DVD
PERNAH menghitung ada berapa film yang dirilis sepanjang tahun 2016 ini? Menurut laman FilmIndonesia.or.id, sampai dengan 31 Oktober sudah beredar nyaris 100 judul film. Pertanyaannya, dari sekian banyak film yang dirilis ada berapa yang sudah saya dan kalian semua tonton?
Itu dia masalahnya. Tinggal di kota kecil seperti Pemalang membuat saya tak bisa mengikuti perkembangan film. Bayangkan saja, di kota ini tidak ada bioskop! Bioskop terakhir yang bertahan adalah Bioskop Wijaya, tutup beberapa tahun lalu karena semakin sepinya penonton yang datang ke sana.
Kalau mau ke bioskop, saya dan warga Pemalang lainnya harus “mengungsi” ke kota sebelah: Tegal atau Pekalongan. Itupun tidak selalu film terbaru diputar di sana. Contohnya saja tiga film laris manis My Stupid Boss, Rudy Habibie, dan Warkop DKI Reborn. Mau tidak mau ya menunggu film tersebut beredar dalam bentuk DVD atau ditayangkan di televisi.
Pilihan terakhir, menunggu tayang di televisi, bisa sangat lama sekali. Berbulan-bulan atau bahkan menunggu tahun berganti. Jadi, pilihan terbaik adalah mencari DVD-nya. Nah, kalau tempat penyewaan DVD ada di Pemalang. Biasanya sih kalau benar-benar suka sama suatu film saya nggak akan cuma menyewa, tapi langsung membeli DVD-nya.
Lapak-lapak penjualan DVD juga menjamur di sini. Tapi, really sad to say, kebanyakan yang dijual adalah video-video bajakan. Saya pribadi lebih baik menahan diri sampai DVD originalnya keluar ketimbang membeli bajakan. Sudah jadi rahasia umum kalau begitu satu film dirilis, hanya hitungan hari DVD bajakannya sudah beredar di pasaran.
Kalau di tempat penyewaan video film yang saya cari tak ada, dan yang menjual DVD originalnya juga tidak ada, pilihan terakhir adalah mencari secara online. Itu yang selalu saya lakukan setiap kali gagal menemukan barang tertentu di Pemalang, termasuk DVD.
Mengenal Blu-ray
Ngomong-ngomong, DVD player di rumah rusak. Bisa sih nonton DVD di laptop, tapi sayang kan kalau laptop yang seharusnya buat cari uang malah cuma buat nonton film? So, butuh beli DVD player baru nih. Berapa ya harganya sekarang?
Sebelum bicara harga rasanya saya harus menentukan terlebih dahulu jenis video player apa yang akan dibeli. Sebab harga video player tentu saja tergantung pada jenisnya, lalu mereknya.
Bicara jenis, saat ini sudah ada cakram padat tipe baru yang dinamai Blu-ray. Medium penyimpanan video ini sebenarnya sudah diperkenalkan ke publik sejak 16 tahun lalu. Penggunaannya di Amerika Serikat dan negara-negara maju Eropa terus meningkat. Hanya saja di Indonesia masih banyak yang bahkan tidak tahu tentang Blu-ray.
Bentuk dan ukuran Blu-ray sama persis seperti DVD dan VCD yang selama ini kita kenal. Namun Blu-ray dapat menyimpan video dengan definisi tinggi (high-definition, HD) dan definisi sangat tinggi (ultra high-definition, UHD) yang mencapai resolusi 2160p (3840 × 2160 piksel), dengan kecepatan hingga 60 frames per second.
Sebagai perbandingan, DVD hanya bisa menampung video dengan resolusi maksimal 480i (NTSC, 720 × 480 piksel) atau 576i (PAL, 720 × 576 piksel). Perbedaannya sangat jauh sekali.
Karena kemampuannya menyimpan video berkualitas terbaik itulah Blu-ray mempunyai kapasitas besar. Blu-ray standar terdiri dari dua layer cakram padat yang masing-masing berkapasitas 25 GB alias total 50 GB. Ini berarti sepuluh kali lipat dari kapasitas penyimpanan DVD yang tak sampai 5 GB.
Ada juga Blu-ray bertipe triple-layer discs yang mampu menyimpan hingga 100 GB, dan quadruple-layers yang berkapasitas 128 GB. Wow, terbayang dong film kualitas seperti apa yang bisa disajikan oleh Blu-ray?
Untuk memutar Blu-ray, kita memerlukan perangkat khusus yaitu Blu-ray player. Bentuknya tak berbeda jauh dengan DVD player. Dan berita baiknya adalah, seperti halnya DVD player bisa dipakai memutar VCD, kita bisa memakai Blu-ray player untuk menonton DVD. Malah Blu-ray bisa meng-convert isi piringan DVD yang kita tonton sehingga menampilkan kualitas gambar lebih baik.
Blu-ray vs DVD
Wah, kalau begitu caranya saya bakal lebih memilih Blu-ray player ketimbang DVD player. Memang sih kalau bicara harga tentu DVD player jauh lebih murah dibandingkan Blu-ray player. Namun membeli Blu-ray boleh dibilang investasi menguntungkan bagi peminat film. Sensasi menonton film bakal terasa lebih memuaskan dengan memutar Blu-ray.
Perhatikan perbedaan tampilan film dalam format Blu-ray dan DVD yang digambarkan dalam ilustrasi di bawah ini. Jelas sekali terlihat bahwa Blu-ray menampilkan gambar lebih detil, lebih tajam, dan lebih jernih ketimbang DVD. Demikian pula untuk kualitas suaranya.
Sekarang jamannya high-definition dan bahkan tengah bergeser ke ultra high-definition. Film-film terbaru juga dibuat dengan kualitas gambar dan audio terbaik. Semua itu jadi percuma kalau kita menonton filmnya dengan medium DVD, sebab kapasitas piringan DVD yang kecil tidak memungkinkan untuk menyimpan film HD apalagi UHD.
Tapi, tunggu dulu. Dengan segala kelebihannya dibanding DVD tadi, tetap saja Blu-ray punya kelemahan. Biar gampang melihat kelebihan dan kekurangan Blu-ray, yuk, kita lihat tabel Blu-ray vs DVD di bawah ini:
Blu-ray | DVD | |
---|---|---|
Kapasitas | Sebuah piringan Blu-ray dapat menyimpan sekitar file berukuran 25 GB. Blu-ray jenis dual layer mampu menyimpan hingga 50 GB. Kapasitas penyimpanannya yang besar ini menjadi kelebihan utama Blu-ray terhadap DVD. Dengan kapasitas sebesar itu, sekeping Blu-ray menjanjikan video dan audio berkualitas tinggi. | Sebuah piringan DVD standar dapat menyimpan data hingga 4,7 GB, sedangkan DVD dual layer berkapasitas maksimal antara 8,5 – 8,7 GB. Angka ini masih terhitung kecil bahkan jika dibandingkan dengan piringan Blu-ray terkecil sekalipun. |
Harga | Harga Blu-ray player semakin terjangkau kantong. Piringan Blu-ray sendiri masih terhitung lebih mahal dari keping DVD, namun kualitas yang diberikan sepadan dengan harganya tersebut. | Harga DVD player dan keping DVD lebih murah dari pemutar dan keping Blu-ray. |
Kualitas | Karena mampu menampung data dalam jumlah besar, keping Blu-ray dapat menyimpan lebih banyak data video dan audio, sehingga memungkinkannya menyimpan film-film dalam kualitas terbaik. Piringan Blu-ray mendukung video beresolusi hingga 1920 x 1080 dan frame rates sampai dengan 29.97 fps pada resolusi tertinggi. Sedangkan untuk resolusi lebih rendah dapat mencapai 59.94 fps. | Dengan kapasitas penyimpanan jauh lebih kecil, keping DVD standar tidak bisa menyajikan film dan audio berkualitas sebaik Blu-ray. |
Ketersediaan | Blu-ray merupakan teknologi baru dan belum merata, karenanya tak semua film tersedia dalam format Blu-ray. Apatah lagi untuk film-film keluaran lama. | DVD sudah dipakai sejak sekitar tahun 1996 dan terus-menerus dikembangkan. Hampir setiap film yang pernah dibuat tersedia dalam format DVD. Di tempat penyewaan film pun akan lebih mudah mencari sebuah film dalam format DVD ketimbang Blu-ray. |
Isi | Kebanyakan film-film berformat Blu-ray mempunyai konten-konten tambahan yang tidak tersedia di DVD. Misalnya behind the scenes ataukomentar-komentar yang kesemuanya disatukan dalam piringan yang sama. | Dengan kapasitas penyimpanan yang terbatas, biasanya konten tambahan film-film berformat DVD ditempatkan di piringan terpisah. |
3 Dimensi | Semua film 3D terbaru hanya didistribusikan dalam format Blu-ray. | Meskipun sudah ada DVD berkemampuan 3D, semua film 3D terbaru hanya didistribusikan dalam format Blu-ray. |
Studio Pendukung | Sony Pictures (termasuk MGM/Coumbia TriStar), Disney (termasuk Touchstone, Miramax), Fox, Paramount, Warner, Lions Gate | Paramount, Studio Canal, Universal, Warner, The Weinstein Company |
Itu dia perbandingan Blu-ray vs DVD sebagai perbandingan dalam mencari video player yang sesuai dengan kebutuhanmu. Semoga bermanfaat!
Aku dah ngak pernah nonton DVD, kalo nonton sekarang streaming hehehe
SukaSuka
Iya ya, udah ada layanan streaming sekarang. Tapi bagi sebagian orang lebih asyik nonton DVD, sekalian buat koleksi juga sih.
SukaSuka