Highlight:

Benarkah bumi ini datar?

firmament

JELANG lebaran timeline Facebook saya dipenuhi dengan status tentang Bumi datar, flat earth. Mulai dari status serius, sampai yang bernada guyon, “Enakan mana, tahu bulat apa tahu datar?” Ada juga yang membagikan video-video dari kanal Flat Earth 101 di YouTube. Jadi penasaran, benarkah Bumi ini datar?

Selama ini kita diajarkan bahwa Bumi berbentuk bulat, kurang-lebih seperti bola. Kepercayaan ini sudah ada sejak setidaknya 500 tahun terakhir, diawali dari teori heliosentris yang dikemukakan Nicolaus Copernicus. Kemudian diikuti oleh Galileo Galilei dan Johannes Kepler. Sebelum itu, manusia percaya bahwa Bumi adalah pusat alam semesta (geosentris) dan bentuknya datar. Ya, Bumi berbentuk datar adalah kepercayaan awal manusia.

Gerakan Bumi datar, atau flat earth movement dalam bahas Inggris, sebenarnya bukan barang baru. Keraguan akan bentuk Bumi bulat yang ditanamkan oleh sains modern sudah didengungkan sejak awal abad ke-19. Penulis Inggris Samuel Rowbotham (1816-1884) disebut-sebut sebagai pencetus awal teori Bumi datar di era modern.

Rowbotham menulis sebuah selebaran setebal 16 halaman yang diberi judul Zetetic Astronomy untuk menyebarkan pandangannya. Ia kemudian menerbitkan buku setebal 430 halaman berjudul Earth Not A Globe, Bumi Tidak Bulat. Dalam buku ini Rowbotham menyatakan bahwa Bumi berbentuk seperti piringan, dengan kutub utara sebagai pusat Bumi dan dinding es Antartika sebagai tembok Bumi. Lalu di bagian atas Bumi ada sebuah kubah di mana Matahari, Bulan, serta benda-benda langit lainnya berputar mengelilingi Bumi.

Dalam buku tersebut Rowbotham menyebut Bulan dan Matahari terletak 4.800 km di atas Bumi, dan kosmos (bintang-bintang serta benda lain bergerak lainnya) berjarak 200 km lebih jauh. Ini jauh lebih dekat dari yang diajarkan astronomi masa kini, di mana konon jarak Matahari ke Bumi sejauh 149,6 juta km dan Bulan ke Bumi berjarak antara 147-152 juta km.

Menurut kepercayaan Rowbotham, Bulan dan Matahari beserta seluruh kosmos berpendar mengelilingi Bumi di bawah sebuah kubah Bumi yang oleh Alkitab disebut sebagai firmament. Masih menurut Alkitab, firmament adalah lapisan solid yang berfungsi memisahkan dunia manusia dengan surga yang menjadi Kerajaan Allah. Di atas firmament ada air atau lautan, karena itulah langit berwarna biru.

Keterkaitan antara teori Bumi datar dengan Alkitab ditegaskan Rowbotham dalam sebuah leaflet berjudul The Inconsistency of Modern Astronomy and Its Opposition To The Scriptures!! yang diterbitkannya belakangan. Dalam leaflet itu ia berpendapat, “Alkitab, bersama-sama dengan indra kita, mendukung ide bahwa Bumi berbentuk datar dan tidak bergerak, dan inilah kebenaran sejati yang tidak bisa disingkirkan oleh sebuah sistem yang semata-mata berdasarkan pada dugaan manusia.”

Paham Bumi datar terus memiliki pengusung hingga ke abad 20. Tahun 1956, seorang flatter asal Inggris bernama Samuel Shenton mendirikan International Flat Earth Research Society (IFERS), organisasi komunitas flat earth pertama di dunia. Sepeninggal Samuel Shenton ada Charles K. Johnson yang memindahkan pusat IFERS ke Lancaster, California.

Kematian Johnson pada tahun 2001 sempat membuat kalangan Bumi datar kehilangan sosok berpengaruh, sampai kemunculan seorang pria yang mengaku bernama Daniel Shenton tiga tahun berselang. Di YouTube, ada nama Eric Dubay yang secara konsisten mengunggah video-video mengenai teori Bumi datar.

flat earth

Bumi Datar dalam Kitab Suci

Komunitas penganut teori Bumi datar memang menyandarkan kepercayaan mereka pada kitab-kitab suci. Flatter dari kalangan Kristen dan Katolik, misalnya, menemukan beberapa ayat dalam Alkitab yang menyebutkan tentang firmament, serta Bumi yang tidak bisa bergerak melainkan Bulan dan Matahari.

Ambil contoh kisah Joshua yang meminta Allah untuk menghentikan Matahari dan Bulan. Saat itu Joshua tengah memimpin pasukan Bani Israel berperang melawan tentara Amorites di Kanaan, Palestina-Israel masa kini. Dalam perang tersebut Joshua memohon pada Allah untuk menghentikan Matahari dan Bulan, sehingga siang berjalan lebih lama dan Bani Israel dapat mengalahkan Amorites.

Kisah ini menyiratkan bahwa Matahari dan Bulan-lah yang mengelilingi Bumi, bukan sebaliknya. Sebab, jika memang benar Bumi mengelilingi Matahari sehingga terjadi siang dan malam, mengapa tidak Bumi-nya saja yang dminta berhenti berputar? Oh, mungkin karena Joshua belum tahu kalau Bumi mengelilingi Matahari. Bisa jadi, tapi bukankah Allah Maha Tahu?

Mengenai firmament, istilah ini merupakan terjemahan dari bahasa Ibrani raqia, atau raqiya` (רקיע), yang terdapat dalam Taurat (Perjanjian Lama). Akar kata ini adalah raqa (רקע), berarti “memukul atau menyebarkan keluar” seperti halnya pembuatan senjata tajam yang dibuat dengan cara memukul besi panas menjadi tipis dan kuat. Jadi, firmament adalah selubung tipis nan kuat.

Dalam kepercayaan Israel Kuno, alam semesta terdiri dari Bumi (eres) yang berbentuk datar dan mengambang di air, dengan surga (shamayim) di atas langit manusia, dan alam lain (sheol) terletak di bawah Bumi. Kaum Yahudi masa itu juga percaya bahwa langit adalah sebuah kubah dari bahan solid di mana Matahari, Bulan dan bintang-bintang tergantung.

Berikut gambaran kosmologi dalam kepercayaan orang Israel Kuno. Mereka yakin Yerusalem terletak persis di tengah-tengah Bumi, pusat dunia.

cosmography of Ancient Israel

Bagaimana dengan al-Qur’an? Ada beberapa ayat yang menyiratkan Bumi berbentuk datar, yakni frasa “Bumi dihamparkan” yang dalam terjemahan bahasa Inggris diberi tambahan keterangan “like a carpet,” seperti karpet. Karpet yang dihamparkan bentuknya datar, tidak bulat. Namun kita tidak menemukan tambahan keterangan seperti itu dalam al-Qur’an terjemahan bahasa Indonesia.

Demikian pula soal Matahari dan Bulan mengelilingi Bumi. Contohnya Surat Yasin ayat 38, yang artinya, “Matahari berjalan di tempat peredarannya, demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui.” Di ayat-ayat berikutnya dijelaskan lagi tentang garis edar Matahari dan Bulan.

Lalu dalam Surat al-Anbiyaa’ ayat 23 dikatakan, “Dan Dia-lah yang telah menciptakan malam dan siang, Matahari dan Bulan. Masing-masing dari keduanya itu beredar di dalam garis edarnya.” Pertanyaannya, Matahari beredar mengelilingi apa? Mengelilingi Bumi seperti halnya Bulan, atau mengelilingi bintang Vega dalam Galaksi Bima Sakti seperti diajarkan sains modern?

Kutipan pendapat cendekiawan Muslim Ibnu Sina soal tujuh lapis langit, di mana lapisan kedelapan berupa lapisan solid tempat bintang-bintang dan benda langit lainnya berada, jadi salah satu pendukung argumen kalangan flatter. Soal tujuh lapis langit ini disebutkan pula dalam beberapa ayat al-Qur’an.

Selain ketiga agama samawi di atas, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar dengan langit berupa kubah (dome) dianut agama-agama besar lain. Termasuk di antaranya kepercayaan Taoisme, yang menggambarkan alam semesta sebagai sebuah keseimbangan Yin dan Yang. Logo Taoisme, menurut video-video komunitas flat earth, adalah gambaran bentuk Bumi datar dengan Matahari dan Bulan yang menyebabkan terjadinya siang dan malam.

Sebuah peta Bumi berusia ribuan tahun pernah diketemukan di satu kuil Buddha di Jepang. Dalam peta kuno itu Bumi digambarkan berbentuk datar, bundar, dengan kutub utara sebagai pusat Bumi, dan dinding es mengelilingi sebagai pembatas. Hal sama dapat ditemui dalam kepercayaan Hindu, di mana tradisi Hindu, Buddha, dan Jain mempercayai Gunung Mahameru sebagai pusat Bumi.

Sekali lagi, kepercayaan bahwa Bumi berbentuk datar sudah dianut manusia sejak dahulu kala. Sampai kemudian sains modern mengubah pendapat ini melalui serangkaian pembuktian ilmiah.

Rowbotham pamphlet Bedford River

Teori Tanpa Bukti?

Kalangan flat earth pun punya sederet argumen yang tak hanya bersandarkan pada agama dan kitab suci. Sejak abad ke-19 berbagai percobaan untuk menguji kebenaran teori Bumi bulat sudah dilakukan. Satu yang paling terkenal adalah Eksperimen Sungai Bedford yang dilakukan di Norfolk, Inggris, pada tahun 1838.

Dalam percobaan ini sebuah perahu dilajukan menyusuri Sungai Bedford yang bentuknya lurus sepanjang 9,7 km. Menurut teori, jika benar Bumi berbentuk bulat, maka saat perahu mencapai ujung sungai semua benda setinggi kurang dari 4 km di tempat perahu berangkat tak akan terlihat. Sekalipun menggunakan teleskop. Ini karena lengkungan Bumi “menyembunyikan” benda-benda tersebut dari pandangan.

Hasilnya tidak begitu. Orang di dalam perahu masih dapat menyaksikan semua benda di tempat keberangkatan. Ini dipercaya sebagai bukti bahwa Bumi tidaklah berbentuk bulat, melainkan lurus mendatar.

Percobaan berbeda dengan tujuan sama dapat dilakukan dengan cara naik ke dataran tertinggi di satu tempat, lalu layangkan pandangan ke sekeliling. Terlihat bahwa horizon tetap berbentuk lurus, tidak melengkung. Demikian pula horizon lautan yang berbentuk lurus. Jika benar Bumi bulat, maka seharusnya terlihat lengkungan di sana.

Selama ini contoh paling mudah yang biasa dipakai untuk menjelaskan bahwa Bumi bulat adalah horizon laut. Siswa Sekolah Dasar dijelaskan, kapal yang berlayar ke laut semakin lama semakin menghilang disebabkan oleh lengkungan Bumi. Untuk membantah ini, komunitas flat earth naik ke bukit tinggi di tepi laut, lalu mengamati horizon menggunakan teleskop. Hasilnya, semua benda yang awalnya tak tampak oleh mata telanjang dapat terlihat jelas. Hal ini tak mungkin terjadi jika Bumi bulat.

Menurut flatter, penyebab hal tersebut adalah keterbatasan jarak pandang mata manusia. Sama seperti kita menyaksikan sebuah rel panjang yang lurus, akan ada satu titik di mana bagian rel tak terlihat. Ini soal perspektif, bukan lengkungan bumi.

Flatter juga punya argumen yang didasarkan pada sumber-sumber kredibel. Soal peta dunia dalam globe, beberapa referensi terpercaya menyebut pembuatannya didasarkan pada peta Bumi datar. New Standar Map of the World, contohnya, masih disimpan dengan baik oleh Boston Public Library. Peta inilah yang dijadikan patokan pembuatan tiruan bola Bumi.

Bagaimana dengan Galileo, yang dalam sekolah-sekolah dikatakan membuktikan teori heliosentris Copernicus? Flatter punya pendapat sendiri soal ini. Menurut mereka, Galileo diminta Gereja untuk membuktikan teori tersebut. Galileo menyampaikan konsep stellar parallax sebagai pembuktian, namun dinilai gagal. Observasi menunjukkan tidak ada stellar parallax.


Galileo tidak terima dan menerbitkan buku berjudul Dialogo Sopra i Due Massimi Sistemi del Mondo (Dialogue Concerning the Two Chief World Systems) pada 1632. Isinya membandingkan sistem kosmos versi Ptolemy yang beraliran geosentris dengan sistem kosmos Copernicus yang berpaham heliosentris. Buku ini dilarang Gereja, Galileo ditangkap dan dipenjara.

Sejak itulah teori heliosentris diajarkan di sekolah-sekolah, sekalipun belum ada yang dapat membuktikannya. Masih menurut pendapat flatter, bahkan NASA dan Harvard University yang didukung perangkat teleskop canggih tak dapat membuktikan stellar parallax-nya Galileo. Yang ada malah negative parallax, sesuatu yang hanya mungkin terjadi jika bintang-bintang mengitari Bumi.

Konspirasi NASA

Terkait NASA, flatter beranggapan badan antariksa milik pemerintah Amerika Serikat ini dibentuk untuk menguatkan paham heliosentris yang belum terbukti. Serangkaian penjelajahan luar angkasa dimulai dari mendaratkan manusia di Bulan, teleskop Hubble, eksplorasi Planet Mars, penemuan planet-planet baru serupa Bumi, disebut hanya rekayasa belaka.

Soal pendaratan manusia di Bulan, misalnya, sampai sekarang pun banyak yang meragukan kebenarannya. Termasuk di luar penganut paham flat earth. Jangankan mengirim manusia sampai ke Bulan, melewati Sabuk Van Hallen saja belum bisa dilakukan sampai kini. Terlebih tiga astronot yang sukses sampai ke Bulan terlihat sangat tertekan saat menjalani konferensi pers sepulangnya ke Bumi.

Coba saksikan serial video NASA Astronauts Going Crazy!! di YouTube. Di sana terlihat astronot-astronot yang dikatakan pernah mendarat di Bulan menolak menanggapi pertanyaan seputar misi mereka. Kalaupun ada yang mau bercerita panjang-lebar, kebanyakan dari mereka menolak saat diminta bersumpah di atas Bible bahwa cerita mereka benar.

Lalu bagaimana dengan foto-foto luar angkasa itu? Flatter menyebut semua foto-foto keluaran NASA adalah hasil rekayasa, demikian pula video-videonya. Banyak video di YouTube yang menunjukkan bagaimana foto-foto dan video luar angkasa yang dirilis NASA merupakan rekayasa komputer. Mulai dari kejanggalan kasar yang terlihat mata telanjang, sampai yang baru tampak setelah dilihat menggunakan program pengolah gambar dan video.


Untuk apa NASA melakukan pemalsuan dokumentasi? Untuk menutupi fakta sebenarnya soal Bumi dan alam semesta, sekaligus menutupi kebohongan soal pendaratan manusia ke Bulan. Manusia tidak mungkin pergi terlalu jauh ke luar angkasa karena langit merupakan lapisan solid yang tak mampu ditembus oleh apapun. Demikian ujar flatter.

Yang menarik, nisan eks direktur pertama NASA Wernher von Braun hanya bertuliskan namanya, tahun lahir dan tahun meninggal, serta tulisan Psalms 19:1. Tulisan terakhir adalah nama ayat Bible, yang dalam Bible bahasa Indonesia bernama Mazmur. Jadi, Psalms 19:1 adalah surat Mazmur ayat 19 pasal 1.

Apa bunyinya?

Dalam Bible versi American Standard, Psalms 19:1 berbunyi, “{To the chief Musician. A Psalm of David.} The heavens declare the glory of God; And the firmament showeth his handiwork.” Dalam bahasa Indonesia diterjemahkan menjadi, “Untuk pemimpin biduan. Mazmur Daud. Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.

Apakah diam-diam Von Braun percaya tentang keberadaan firmament? Wallahu a’lam bishshawwab…

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

50 Comments on Benarkah bumi ini datar?

  1. Terutama tivi layar datar ya? 😀

    Suka

  2. Mas Admin siapa ya? Ini blog personal, tidak pakai admin-adminan 😀

    Suka

  3. No comment soal “Alkitab karangan Paulus” terlebih Anda melempar isu tapi tidak berani mengungkap identitas.

    Iya bener, Qantas Jumbo Jet terbang melalui kutub selatan, tapi tidak benar-benar melintasi Antartika, melainkan hanya tepiannya saja. Belum pernah ada penerbangan yang benar-benar melewati bagian tengah kutub Bumi. CMIIW.

    Suka

  4. Saya sepakat sekali dengan pendapat ini 🙂

    Suka

  5. Wah Bung Eko tertarik dengan flat earth juga, saya barusan tahu dari suami dan nonton bareng video2nya.. seru juga kalau bener, apalagi soal2 konspirasinya, hehe.. Namun, wallahu alam bisshowab…

    Hal pertama yang saya tanyakan pada suami ketika beliau share mengenai flat earth, cuma satu.. dalam alquran bagaimana… ternyata belum padu juga jawabannya.. zakir naik menyakini bahwa al quran sesuai dengan sains modern bahwasanya bumi itu bulat (lupa ayat yang mana, bisa dicari di youtube).. juga beberapa ulama lainnya, namun di satu sisi ada pula ulama2 yang juga menggunakana ayat “terhampar” yang bung eko sebutkan di atas sebagai persetujuan atas flat earth theory…

    Sekali lagi benar2 hanya Allah yang tahu, mau bumi ini bulat mau datar, tetap kuasa Allah memang tak ada tandingannya, begitu banyak persoalan yang ternyata kita tidak tahu dan Allah lah yang Maha Tahu.. cuma bisa berkata Allahu Akbar…

    Btw, saya jadi penasaran kalau pak Habibie nanggapin flat theory ini gimana ya..hehe.. secara sebagai salah satu orang paling pintar di Indonesia… pasti beliau punya pandangan… apalagi beliau kan ahli pesawat terbang…. jujur waktu lihat video yang soal penerbangan di flat earth theory… aku manggut2 juga, make sense gitu loh 😀

    Thanks artikelnya bung Eko.. nice 🙂

    Suka

  6. awal awal mendengar ayat Al quran tentang bumi itu hamparan, saya agak ragu krn bertentangan dengan apa yang saya pelajari di sekolah. setelah melihat vidio vidio itu jadi yakin bahwa bumi itu hamparan. Alloh maha benar. Al quran tidak ada yang bisa membantah. hanya saja selama ini kita di butakan. earth is flat

    Suka

  7. Al quran pasti benar… jika tidak seauai fakta, bisa jadi kita yang salah dala menanggapi firman Allah… yang pasti, al quran itu benar, takan pernah salah… saya percaya, kebenaran al quran akan diiringi dengan kebenaran sains, jika sains tidak sesuai al quran, berarti ada yg salah dengan sains tersebut..ia, karena sains adalah hasil dari pemikiran manusia yang sewaktu2 bisa salah, hasil pemikiran manusia yang didalamnya kita tidak tahu, apa niat dari ilmuan yang memaparkan teorinya… tapi kalau al quran, itu adalah firman Allah yang pasti benar.

    Suka

  8. Menarik untuk sekedar tau…dan bahan perbandingan. Video ini masih perlu pembuktian yang lebih berani…jadi nendangnya ga kentang…hahhaha

    Suka

  9. ijin share mungkin udah pada liat, semoga membuka wawasan.

    Konspirasi Bumi Datar (Flat Earth): https://www.youtube.com/playlist?list=PLQt5a4m_Y05VI4WwgOLKxWXIw655PlHH2

    Suka

  10. aku juga udah liat video dan baca2 beberapa artikelnya…penjelasannya cukup logis sih, tapi masih perlu banyak pembuktian. Secara kalo baca alquran juga aku kurang paham karena banyak tafsir yang beda-beda. Tapi overall ini menarik

    Suka

  11. saya mengikuti video FlatEarth di Youtube. menantikan lanjutan dr seri ke 8. Menarik 🙂

    Suka

  12. Hahaha.. Sy suka bagian White walkernya, winter is coming 😀
    Sy mau tanya, jd mas adminnya ini percaya klo bumi itu datar?

    Suka

  13. Saya suka yang flat..

    Suka

  14. Maaf, saya hanya menuliskan rangkumen teori tentang flat earth. Anda bisa ajukan pertanyaan tersebut ke komunitas flat earth untuk tahu jawabannya. Di Facebook sudah ada grupnya, di Twitter yg berbahasa Indonesia ada @FlatEarthID

    Terima kasih.

    Suka

  15. 25 tahun yang lalu? Wuih, keren sekali, Mas! Maksud saya, untuk berpikiran di luar kepercayaan yang dianut mayoritas dan sudah dianggap sebagai kebenaran mutlak, itu sungguh luar biasa. Salut!

    Suka

  16. Tapi kata Neil Armstrong yang ngelihat dari Bulan, bentuk Bumi itu pear-shape alias kaya buah pear. Jadi, mana nih yang benar? 🙂

    Suka

  17. Orang-orang itu siapa, Bro? 🙂

    Suka

  18. Jadi tiap malam ada setan yang disambit api ya? 🙂

    Suka

  19. Kalau ingin diskusi kenapa anonim? 🙂

    Suka

  20. Bumi datar, kubah bumi itu sumbernya dari alkitab karangan paulus.
    Rute Qantas aja ada yang melalui kutub selatan.
    Jadi muslim itu ditantang Alquran untuk cerdas ga seperti dogma gereja yang maksain khayalan mereka tanpa ilmu.

    Suka

  21. Terus kenapa bisa ada bulan sabit? Bentuk sabit bayangan dari apa? Terus kenapa Gerhana matahari bentuknya sabit juga? Kenapa kalo flat harus lingkaran nggak kotak atau segitiga? Terus kenapa dari teleskop raksasa kayak di boscha planet lain bentuknya bola nggak kayak piring.
    Kalo flat kenapa gunung himalaya gak keliatan dari indonesia. Pake teropong boscha juga gak keliatan gunung himalaya dari lembang.
    Terus dibalik tembok es ada apa? White walker?

    Suka

  22. 25 thn yg lalu saat saya kelas 5 sd saya sudah meragukan bumi ini bulat berdasarkan berbagai alasan… dan diejek sampai bangku kuliah.. alhamdulillah saya sekarang sudah bergabung dg komunitas flat earth indonesia dan bertemu dg org2 yg sepemikiran….

    Suka

  23. Yang mengungkapkan teori sepertinya tidak paham ilmu fisika. Semua klaim nya berdasarkan pandangan subyektifnya saja. Perlengkapan dan bukti2 yang dipaparkan belum mencapai batas minimal untuk melihat/membuktikan bentuk bumi karena masih dalam keterbatasan. Justru malah semakin memperkuat kebenaran ayat Al Quran yang mengatakan bumi “dihamparkan” yang berarti bentuk bumi yg sepertinya rata/datar untuk persepsi manusia. Namun bentuk aslinya seperti telur unta, yang mana tidak bertentangan dengan sains modern.

    Suka

  24. Kitab suci yang mana? Kalau kitab buatan manusia ya ga sejalan sama sains modern. Kalau masih orisinil justru akan terbukti dengan ilmu sains yang semakin berkembang.

    Suka

  25. klo udh mindset bumi bulat diubah jadi bumi datar pun susah walau udh banyak pembuktian klo belom liat sendiri susah. sunggu sukses kerjaan “orang orang itu aja” buat membingungkan rakyat biasa

    Suka

  26. Bintang jatuh atau meteor keterangan di dalam hadist adalah syetan yang disambit api karena mencuri kabar dari langit….

    Suka

  27. Maaf, saya hanya menuliskan rangkuman teori tentang flat earth. Anda bisa ajukan pertanyaan tersebut ke komunitas flat earth untuk tahu jawabannya. Di Facebook sudah ada grupnya, di Twitter yg berbahasa Indonesia ada @FlatEarthID

    Terima kasih.

    Suka

  28. Sama, saya dulu juga berpikiran demikian tapi nggak sampai salat menghadap timur. Kalo buminya datar, kita harus menghadap ke arah yang benar ya?

    Suka

  29. Iya, saya juga dibikin ternganga soal itu. Apalagi dalam beberapa sumber katanya para pilot mengiyakan perihal rute penerbangan dan komunikasi yang ground based, nggak pake satelit seperti selama ini diajarkan.

    Suka

  30. Amiiin ya Allah kabulkanlah doa Mas Cumi yang gagah perkasa ini 🙂

    Suka

  31. Iya, cuma tahu bulat yang baru-baru ini jadi trending. 🙂

    Suka

  32. Maaf, saya hanya menuliskan rangkumen teori tentang flat earth. Anda bisa ajukan pertanyaan tersebut ke komunitas flat earth untuk tahu jawabannya. Di Facebook sudah ada grupnya, di Twitter yg berbahasa Indonesia ada @FlatEarthID

    Terima kasih.

    Suka

  33. Bagaimana dengan terjadinya bintang jatuh atau meteor?

    Suka

  34. Sewaktu kecil sy pernah shalat menghadap timur dengan asumsi toh baik menghadap barat maupun timur ujung2nya akan ketemu dengan Ka'bah krn bumi ini kan bulat. Tp tetap sj menghadap ke barat (Kiblat d Indonesia) mungkinkah?

    Suka

  35. Saya nyimak video2 soal flat earth..sebagai org awam..paradigma sy sdikit brubah krn penjelasan sederhana mengenai rute pesawat dan keliling dunia knapa ga kearah utara..:) simple kyknya..tp quran menjelaskan bumi itu dihamparkan..namun ilmu tafsir sy jg ga dalem..heheh yah informasi ini ga bisa kita lewatkan begitu saja…sy sih tertarik bgt

    Suka

  36. Gw puyeng kalo ngurusin mau bulat mau datar, yang penting semoga gw di beri tetep iman dan islam selalu dekat dengan sang pencipta dan mati dalam keadaan chusnul khotimah.

    Suka

  37. Dari jaman TK taunya bumi itu bulat. Haha

    Suka

  38. Kalo ngeliat dr gambar paling atas deh matahari bintang bulan ada di dalam lingkaran batas bumi, trus cara uap air nembus flood gate gmn?
    Nah klo misal ada celah di flood gate bisa2 banjir dong?
    Dengan penguapan es di kutub aja bumi banjir gmn di tambah?
    Trus klo matahari yg berputar mengelilingi bumi, kok ada beda wkt antara indo dengan arab atau amerika lah
    Seharusnya kalo bumi datar, waktu kita sama semua gak ada perbedaan waktu.
    Kalo misal di sanggah krn jarak, kenapa percobaan hanya di sungai yg jaraknya pendek?
    Kenapa gak antar samudera?

    Suka

  39. Iya, temuan sains versi NASA bikin kita semakin jauh dari agama karena banyak ayat yang jadi bertentangan dengan hasil temuan mereka. Mungkinkah memang itu tujuannya? Wallahu a'lam.

    Suka

  40. Ini memang perlu dikaji lebih dalam..kita ga bisa menolak mentah2 argumen flatearth ini..krn penjelasan nya cukup ilmiah, meskipun masih perlu bukti yg lebih banyak lg utk membantah teori2 science selama ini.., tp sy pribadi berpersepsi bhwa teori flatearth ini bisa menjadi sebuah prkembangan ilmu pengetahuan jika dibuktikan dgn teori2 ilmiah dilengkapi dgn argumen2 dari ilmuwan kredibel… krn byk hal yg cukup masuk akal jk kondisi bumi itu datar, baik secara ilmu pngetahuan maupun agama.,

    Pertanyaan Allah ada dimana (di atas arsy), makna 7 lapis langit, mi'raj nya Rasul SAW, dll akan mudah terjawab & lebih masuk akal jk kondisi bumi datar.. tp sekali lg jika teori ini ternyata benar..

    Wallahualam..

    Suka

  41. Oke, nampaknya sudah ada yang yakin nih 🙂

    Suka

  42. Betul. Pembuktiannya harus yang diterima masyarakat masa kini, yakni yang ilmiah. Kalau cuma berdasar ayat-ayat kitab suci bakalan ditertawakan. 🙂

    Suka

  43. Ayat-ayat al-Qur'an tentang bumi kebanyakan menggambarkannya sebagai sebuah “hamparan” atau sesuatu yang “dihamparkan” dengan gunung-gunung sebagai pasak. Wallahu a'lam bishshawab.

    Suka

  44. perlu pembuktian yang jitu , krn selama ini kita selalu berpikir bumi bulat

    Suka

  45. Al Quran berarti bumi itu datar ya? Hmm. Lengkap banget ini rangkumannya.. Ttg yang foto sm video nasa itu palsu memang sudah lama tersebar, tp memang blm ada konfirmasi nya ya. Entahlah

    Suka

  46. Kalau menurut Harun Yahya ya mustinya ditanyakan langsung ke yang bersangkutan, hehehe. Hanya saja di YouTube banyak tuh video ulama yang berpendapat bahwa sebagai Muslim kita mustinya meyakini al-Qur'an. Wallahu a'lam…

    Suka

  47. Semua masih perlu pembuktian, Mbak Titis. Yang jelas, kitab-kitab suci menyiratkan bahwa Bumi itu datar dan merupakan pusat alam semesta. Bukankah sains modern berupaya menisbikan agama dan Allah?

    Suka

  48. Nice sharing.

    Wawasan yang berbobot. Sarat pengetahuan. Memgimbangi ilmu antariksa atau astronom.

    Mas bagaiamana dengan pendapat diatas menurut harun yahya?

    #Blogwalkingan

    Suka

  49. Padahal dari bangku sekolah dasar lalu saya tahunya bumi itu bulat hehe

    Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.