Highlight:

Orang-orang Bernama Belakang Sungkar Itu…

ENTAH kapan persisnya saya pertama kali berkunjung ke blognya Mbak Muna Sungkar. Kalau tidak salah ingat sih pertengahan atau akhir 2014. Satu hal yang masih saya ingat jelas, setelah kunjungan pertama itu namanya juga alamat blognya langsung menempel di kepala. Begitu pula saat ikut Fun Blogging 9 di Semarang bulan lalu, saya langsung bisa menebak Mbak berjilbab di pojok sana itu sepertinya…

Jangan berpikir yang bukan-bukan dulu ya. Satu hal yang membuat nama Mbak Muna langsung menempel di ingatan saya adalah nama belakangnya, Sungkar. Saat itu saya langsung berpikir, “Apa kaitan blogger satu ini dengan Shireen Sungkar? Atau Rifat Sungkar? Atau Abdullah Sungkar?”

Saya rasa rekan-rekan blogger lain juga pernah berpikir seperti itu. Yang paham sistem marga akan menebak-nebak, Sungkar itu marga apa sih? Batak rasanya kok bukan, Manado juga sepertinya bukan. Marga Minangkabau atau Minahasa? Kayanya sih juga bukan. Dan memang bukan, karena itu rupa-rupanya marga Arab, tepatnya Hadramaut.

Pernah belajar kan kalau di masa lampau banyak pedagang Hadramaut yang merantau ke kepulauan Nusantara? Nah, menurut referensi salah satu dari para perantauan asal Yaman Selatan tersebut adalah marga Sungkar. Siapa Sungkar pertama di bumi Nusantara sepertinya harus kita tanyakan pada pemakai marga ini. Hehehe…

Sama halnya nama keluarga beberapa suku di Indonesia, marga Hadramaut ditentukan berdasarkan kabilah, nama nenek moyang keturunan tersebut, serta tempat asalnya. Sejarah dan kebiasaan suatu suku atau golongan ternyata juga bisa menjadi marga. Cuma saya belum dapat yang mana contohnya.

Mengutip Wikipedia, berdasarkan asal-usulnya marga Hadramaut secara umum dibagi menjadi dua golongan. Pertama, marga keturunan suku Arab Yaman asli. Mereka ini mengklaim sebagai keturunan Hadramaut bin Qahtan, yang jika jalur nasabnya ditelusuri konon akan sampai pada Nabi Nuh AS. Selain Nabi Nuh, Nabi Hud dan Saleh disebut-sebut berasal dan tinggal di wilayah ini.

Kedua, marga Arab pendatang dari daerah-daerah lain. Para pendatang ini menurut sejarah merupakan keturunan Ahmad bin Isa al-Muhajir, atau biasa disebut Alawiyyin atau Ba ‘Alawi, beserta para pengikutnya yang pindah ke Yaman sekitar tahun 319 H (898 M). Ba ‘Alawi merupakan keturunan Rasulullah SAW dari jalur Sayyidina Hussein. Anak keturunan Ba ‘Alawi inilah yang lantas dipanggil Habib karena merupakan keturunan langsung Rasul.

Nama Hadramaut sendiri ada ceritanya. Konon, nama ini merujuk pada seseorang yang paling ditakuti di Jazirah Arab. Bayangkan, orang Arab yang terkenal suka berperang dan saling membunuh pun masih bisa takut pada orang ini. Sosok tersebut adalah Amir Bin Qahtan. Ia seorang petarung yang sangat ditakuti karena keberanian, kejelian dan keperkasaannya.

Setiap kali Amir Bin Qahtan turun dalam sebuah medan perang, maka tempat tersebut berubah menjadi lembah kematian akibat begitu banyaknya korban tewas yang ia bunuh. Amir Bin Qahtan pun dijuluki Hadramaut, berasal dari kata “hadhra” (hadir) dan “maut” (kematian). Maksudnya, di mana Amir bin Qahtan berada di situ pula kematian hadir bersamanya.


Peta Yaman Selatan di abad ke-3 Masehi. Wilayah Hadramaut ditunjukkan dengan warna ungu. FOTO: Wikipedia

Pejabat dan Public Figure
Ada banyaaaak sekali keturunan Hadramaut di Indonesia. Beberapa di antaranya bahkan menjadi tokoh penting dan public figure di negara ini sejak Proklamasi. Sebut saja Abdurrahman Baswedan, eks Menteri Penerangan di bawah Kabinet Sjahrir. Mr. Asaat, Presiden RI di era federal (Republik Indonesia Serikat), juga keturunan Hadramaut.

Lalu di era Presiden Soeharto ada nama Ali Alatas, seorang diplomat ulung yang menjabat posisi Menteri Luar Negeri selama dua periode (1988-1998). Sekabinet dengan Ali Alatas ada Prof. Dr. Fuad Hassan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan periode 1985-1993. Nama belakang Hassan ini mengingatkan kita pada Ferdi Hassan, presenter kondang sekaligus penyiar radio.

Di era reformasi, lagi-lagi jabatan Menteri Luar Negeri dipegang keturunan Hadramaut ketika Presiden Abdurrahman Wahid menunjuk Dr. Alwi Shihab. Saudaranya, Quraish Shihab, menjabat sebagai Menteri Agama. Dr. Abduraham Saleh, eks Jaksa Agung periode 2004-2007, ternyata juga keturunan Hadramaut. Kemudian di kabinet saat ini ada Anies Baswedan.

Dari kalangan selebriti, siapa yang tak kenal Ahmad Albar? Rocker yang mengawali karier bermusiknya sebagai pedangdut ini terlihat sekali garis Arab di wajahnya. Masih dari genre dangdut, Muchsin Alatas, Camelia Malik, Fahmi Sahab, Fitria Elvy Sukaesih dan Hamdan ATT adalah bintang-bintang keturunan Hadramaut. ATT adalah singkatan dari Attamimi, nama marga.

Okelah, itu seleb jadul. Yang agak kekinian adalah Wanda Hamidah, mantan model dan pemain film yang sempat jadi anggota DPRD DKI Jakarta. Wanda bermarga Syechbubakar. Ashanty istrinya Anang Hermansyah itu juga keturunan Hadramaut. Demikian pula dua anggota JKT48, Ayana Shahab dan Nadhifa Salsabila. Kalau teman-teman dulu suka menyaksikan sinetron Ganteng-Ganteng Serigala, Aliando Syarief itu keturunan Hadramaut.

Masih dari dunia pertelevisian tapi beda jurusan, sejumlah presenter berita dan jurnalis televisi adalah keturunan Hadramaut. Mulai dari yang senior dulu ya? Sebut saja Najwa Shihab, Wapemred Metro TV yang merupakan putri Quraish Shihab. Masih sekantor dengan Najwa ada Fessy Alwi yang nama lengkapnya Fessy Farizqoh Alwi Assegaf dan Zackia Arfan. Sebelumnya ada nama Rahma Sarita, bermarga Al Jufri, yang sudah meninggalkan Metro TV pada Februari 2008.

Bergeser ke dunia olahraga, siapa sih yang tidak kenal pesepakbola ganteng Irfan Bachdim? Orang mungkin mengetahui dirinya sebagai keturunan Belanda, padahal tidak 100%. Ayah Irfan, Noval Bachdim, lahir dan tumbuh besar di Malang sebelum kemudian pindah ke Negeri Kincir Angin.

Masih dari lapangan hijau, eks pemain timnas Rusdy Bahalwan dan Sutan Harharah juga berdarah Hadramaut. Sama halnya Salim Alaydrus dan kini Mahdi Fahri Albaar, mantan anggota skuat timnas Indonesia U-19 yang pada tahun 2013-2014 jadi buah bibir di seantero negeri.


Shireen Sungkar. FOTO: Bintang.com

Sungkar-Sungkar Itu…
Kembali ke marga Sungkar, banyak sekali pemakai marga ini yang menjadi public figure. Yang paling dikenal sepertinya Shireen Sungkar dan saudarinya, Zaskia Sungkar. Kedua selebritis ayu tersebut merupakan putri aktor lawas Mark Sungkar. Rasa-rasanya inilah keluarga Sungkar paling terkenal saat ini.

Sebelum itu masyarakat lebih mengenal keluarga Sungkar dari dunia reli. Dimulai dari Farid Sungkar yang kini jadi promotor event balap. Lalu disusul Helmy Sungkar dan menurun pada anak lelakinya, Rifat Sungkar.

Lainnya? Kita sebut saja Direktur Sales PT Axis Telekom Indonesia Syakieb Sungkar, penulis sekaligus pengusaha Aulia R. Sungkar, dan ustadzah kondang Lutfiah Ali Sungkar. Lalu ada satu pemakai nama Sungkar yang lebih dikenal sebagai pentolan gerakan Islam radikal, Abdullah Sungkar. Bersama Abu Bakar Ba’asyir yang juga keturunan Hadramaut, keduanya mendirikan berbagai gerakan Islam anti-Pancasila termasuk Majelis Mujahiddin Indonesia.

Ini baru dari kalangan public figure ya. Kalau semua pemilik nama belakang Sungkar di Indonesia dikumpulkan, saya rasa Stadion Utama Gelora Bung karno tak cukup menampung.

Lalu timbul pertanyaan, kira-kira orang-orang bernama belakang Sungkar ini bersaudara apa tidak ya? Seharusnya sih bersaudara, karena satu marga berarti satu keturunan. Sama halnya orang Batak bermarga Nasution adalah saudara bagi orang Batak bermarga Nasution lainnya. Sekalipun mereka belum saling kenal, begitu tahu marganya sama bakal akrab luar biasa.

Cuma mungkin garis persaudaraan orang-orang semarga ini sudah sangat jauh menyimpang. Biasanya sih semakin jauh garis keturunan, kadar “saudara” pun ikut berkurang. Kita lebih dekat secara emosional dengan saudara sekandung, lalu disusul saudara tunggal simbah alias satu kakek. Naik lagi mulai berkurang kedekatannya.

Oya, itu tadi pendapat saya pribadi ya. Untuk jawaban lebih valid coba saja tanya sama Mbak Muna Sungkar. 🙂

Catatan: Foto Mbak Muna dicomot dari blog momtraveler.com.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

26 Comments on Orang-orang Bernama Belakang Sungkar Itu…

  1. Muhammad Fathir Asy-Syauqi Sungkar // Rabu, 7 Juli 2021 pukul 01.10 // Balas

    Saya marga Sungkar, kata ayah saya yang asli dari Arab itu bapaknya kakek saya, jadi katanya dulu orang Arab pada datang ke Indonesia karena ingin berdagang, cuma bapaknya kakek saya akhirnya menetap di Indonesia. Pas tahun 2018 ayah saya berangkat umroh jumpa dengan saudara kakek saya yang tinggal di Arab, mereka bermarga bakoban.

    Suka

  2. aku bin sungkar dari tegal tapi lahir bukan di indo dan sekarang stay di jakarta. yang abah aku ajarin sih, bin sungkar di yaman itu marganya juga beranak pinak jadi beberapa marga lagi. jadi gak heran bin sungkar di indonesia juga bejibunn. seperti marga ummi ku yang salmin, cuma sedikit banget orang yang tau kalau ada nama marga salmin, karena salmin itu ternyata termasuk kelompok marga dari marga alkatiri (kalo aliando marganya alkatiri). yang jelas kalau udah punya last name bin sungkar itu berarti golongan masyaikh, keturunan seseorang syeikh bergelar sungkar di yaman. zaman dahulu kala, syeikh dan habib yang berpengaruh di yaman dikasih gelar nama belakang yang sesuai sifat khas orang tersebut. gelarnya diturunin ke anak, cucu, cicit, anak cicit, teruss teruss dan jadi marga deh. makanya kebanyakan marga golongan masyaikh dan golongan alawy punya artinya masing-masing

    Suka

  3. Sya juga keturunan Arab,kelyarga ada di pasar Kliwon solo..katanya sih marganya Al Khattib…emang ada ya(mohon pencerahan)…secra,sya sudah menetap dan tinggal lama diluar solo..klw Kakek sama ibuk saya face arabnya masih tulen..klw sya jgn ditanya wkwkw

    Suka

  4. Saya Bin Sungkar Solo yakni pasar kliwon, lha ente Bin Sungkar juga kah?

    Suka

  5. Kok bisa begitu, Pak? Di Indonesia malah banyak orang yang seneng kalo tahu keturunan gen luar, hehehe.

    Suka

  6. Walaupun namanya diganti jadi Ma Ling Seng sekalipun tapi postur tubuh sama bentuk wajah kan nggak bisa ditutup-tutupi. Di tempat saya juga banyak keturunan Arab, tapi mereka sudah sangat membaur dengan penduduk lokal. Bahasa ngapaknya pinter-pinter 🙂

    Suka

  7. Kata Bpk saya, saya juga masih keturunan dari marga Sungkar di Pasar Kliwon Solo, masih ada juga saudara di sana..Hampir juga saya dulu dijodohkan di sana, tapi saya tolak..saya lebih senang dengan garis jawa saya dari ibu, walau temen2 banyak yg bilang saya orang Arab..padahal saya gak bisa bahasa Arab saya bisanya jawa medok..arab saya secara bathin sudah hilang, walau secara fisik kayaknya masih..,������

    Suka

  8. Rizky Machfud Sungkar // Jumat, 21 Oktober 2016 pukul 00.23 // Balas

    Bin sungkar mana ente jal??

    Suka

  9. Alhamdulillah, jati diri saya ketemu. Terlahir dengan nama jawa yakni Suyamto oleh abah saya gk tau alasannya, mungkin supaya bisa berbaur dengan pribumi sampai mau lulus sd barulah abah membenarkan nama asli saya yakni Muhammad Ali dengan marga Sungkar, seketika itu abah baru membuat akta lahir, akhirnya yg tercantum di akte adalah Muhammad Suyamto , kalo Muhammad Ali malah diajak tinju sama orang²….😁😁😁, tapi kalo perkenalkan nama saya sebutkan Muhammad Aliyamto Sungkar …

    Suka

  10. Baru denger fam Badres, Mbak. Mungkin karena tak banyak public figure, dan Mbak Haya sebagai keturunan juga nggak pake nama famnya. Kayanya keren juga tuh kalau jadi Haya Badres 🙂

    Suka

  11. Senang jadi sahabat Muna. Cantik dan baik hatiii. Kalo aku farm-nya Badres, Mas, dari Hadramaut juga. Tapi kayaknya Badres kurang familiar, ya. Keluarga besar pada ngumpul di Solo (Pasar Klewer) dan Bogor.

    Suka

  12. Mbak Muna lagi sibuk, kita tanya sama Shireen Sungkar aja. Hahahaha.

    Suka

  13. BuDos Gaul? Siapa itu, Mbak? 🙂

    Suka

  14. Sip juga komentarnya, Mbak.

    Suka

  15. Shireen dan Zaskia Sungkar iya cakep, Rifat Sungkar juga keren. Jaman mudanya Mark Sungkar oke banget. Hahahaha…

    Suka

  16. Wah, berarti bangsawan Arab ya?
    Duh, sayang yang diharapkan kasih klarifikasi malah nggak datang-datang nih. 🙂

    Suka

  17. Mbak muna jawab dong mbak hehe. Aku pikir kirain masih saudaraan lho sama public figure

    Suka

  18. Waah…jadi nambah wawasan tentang marga Hadramaut nih… *Colek-colek BuDos Gaul 🙂
    Oya mas Eko, kunjungan balik nih… Salam silaturahmi dari Kota Batik 🙂

    Suka

  19. Yang jelas..Sungkar itu cakep cakep. Mba Muna…punya adik atau ponakan? Boleh song mba kenalin wkwkkw

    Suka

  20. Pernah denger katanya marga Sungkar masuk ke marga yang kelasnya tinggi atau bangsawannya Arab. Entah ini bener atau ngga mungkin harus diklarifikasi.

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Orang-orang Bernama Belakang Sungkar Itu… - The Writerpreneur®

Tinggalkan Balasan ke evrinasp Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.