Highlight:

Ini yang Saya Lakukan Kala Jenuh Ngeblog

AWAL ngeblog serius pada akhir 2007 lalu, saya rajin sekali membuat posting baru. Nyaris setiap hari saya online dan mempublikasikan artikel baru di blog. Hanya tulisan-tulisan ringan mengenai hal-hal baru yang saya alami, dan saya tak pernah peduli berapa orang yang membaca tulisan tersebut. Pokoknya tulis dan tulis, setiap hari.

Ada alasan kenapa saya sangat bersemangat ketika itu. Seperti saya ceritakan di posting sebelumnya, motivasi saya adalah mencari dolar. Maklum, saya berstatus mahasiswa nggantung sekaligus semi pengangguran saat itu. Urusan kebutuhan sehari-hari tidak perlu khawatir, masih ada subsidi dari rumah. Tapi saya merasa tak enak sendiri karena seusia itu masih belum juga bisa menghasilkan uang sendiri.

Sebenarnya pernah sih saya hidup mandiri, malah saat masih berstatus mahasiswa. Memanfaatkan libur kuliah pertengahan tahun 2001, saya magang di Candi Prambanan untuk memperlancar bahasa Inggris. Siapa sangka jika saya tak cuma dapat kesempatan melatih cas-cis-cus dengan bule setiap hari, tapi juga memperoleh tip. Paling kecil US$ 1.00, tapi pernah ada bule baik hati memberi tip US$5.00 lho. 🙂

Lalu kesempatan praktik kerja lapangan di awal 2002 saya pergunakan untuk magang sebagai bellboy di Novotel Solo selama lima bulan. Bukan cuma menambah pengalaman di dunia hospitality, saya juga bisa mengantongi tip antara Rp25.000-Rp50.000 sehari dari tetamu. Sebagai perbandingan, harga nasi sayur lauk ikan di Solo saat itu masih Rp1.500 seporsi.

Nah, cerita berganti sendu ketika saya memutuskan pindah jalur. Dunia pariwisata yang saya pelajari selama dua tahun di Pendidikan Profesi Pariwisata YP UNY saya tinggal. Lalu saya mengambil pendidikan jurnalistik di Akademi Komunikasi Yogyakarta (AKY) untuk menuntaskan dahaga saya pada dunia tulis-menulis.

Singkat cerita, kuliah saya berantakan. Masuk tahun 2003, saya seharusnya lulus pada tahun 2006. Tapi tahun itu saya malah baru mulai aktif lagi masuk kampus setelah absen tiga semester. Status jadi mengambang, setengah mahasiswa setengah pengangguran. Di tengah kondisi simpang-siur itulah saya mempelajari blog. Jadi, harap maklum kalau motivasi saya uang. Dolar.

Beruntung sekali saya langsung menemukan apa yang saya cari. Dua bulan ngeblog serius, saya sudah dapat job review meski bermodal blog gratisan. Dolar demi dolar berdatangan. Semangat ngeblog pun membara.

Demi meningkatkan penghasilan, blog gratisan dengan subdomain blogspot.com saya ubah jadi ekonurhuda.com. Di sana saya membahas seluk-beluk mendapatkan uang dengan blog. Pembacanya banyak. Tak heran ketika saya meluncurkan ebook banyak yang mengunduh. Entah siapa yang memulai, saya dipanggil master. Padahal semasa magang di Prambanan saya sudah dipanggil mister. Hahaha.

Lalu datanglah masa surut. Krisis ekonomi yang menghantam Amerika Serikat, ditambah perubahan kebijakan Google mengenai link artifisial membuat bisnis sponsored post tak seseksi dulu. Advertiser hati-hati sekali memilih blogger, dan rupanya blog saya tak masuk kriteria. Job review sepi, rekening kian lama kian menyusut, demikian pula semangat ngeblog.

Jenuh pun melanda. Tapi saya tak mau lama-lama mandeg berkarya. Dan ini yang saya lakukan saat rasa jenuh ngeblog melanda saat itu.

Tarik Napas
Ngeblog itu bukan pekerjaan mudah. Memikirkan ide tulisan, melakukan riset dan mengumpulkan referensi, lalu menuangkannya dalam sebentuk posting sepanjang 1.000-1.500 kata butuh energi luar biasa. Adalah wajar kalau kemudian lelah melanda, dan menghadirkan kejenuhan. Saya rasa setiap blogger akan mengalami masa-masa begini.

Bagi saya kejenuhan adalah alarm alami bahwa kita sebagai manusia butuh jeda. Butuh refreshing. Maka penuhilah kebutuhan tersebut. Jeda sejenak dari rutinitas ngeblog tak akan membuat kita mati kok, hehehe. Absen update sehari juga tidak ada yang protes. Jadi ya tinggalkan saja dulu laptop dan segala tetek bengeknya.

Berkunjung ke rumah teman atau saudara bisa jadi pilihan bagus. Atau kalau tinggal jauh dari orang tua, sekalian saja jenguk orang tua di kampung. Bertemu dan bercakap-cakap dengan orang-orang yang kita cintai adalah salah satu cara ampuh untuk membangkitkan energi, untuk membuang kejenuhan.

Berwisata singkat ke tempat-tempat rekreasi yang tak terlalu jauh dari tempat tinggal kita juga boleh. Seharian penuh bersenang-senang dan menikmati hari itu, lalu pulang-pulang tinggal istirahat. Insya Allah, besok pagi-pagi bangun tidur semangat sudah menyala lagi.

Saya sendiri ketika itu mengajak seorang kawan kos berjalan-jalan keliling Jogja. Benar-benar keliling karena kami menjajal Transjogja yang waktu itu baru saja dirilis. Dari halte di Jl. Kusumanegara kami menuju Janti, lalu berputar di ringroad utara sampai Terminal Condongcatur. Ganti jalur ke arah Jl. Gejayan, menyusuri Jl. Jend. Sudirman dan akhirnya berhenti di halte Malioboro.

Di sini kami mengeksplorasi seputaran alun-alun Kraton. Diawali dari Masjid Kauman, Museum Kareta, lalu ke Pasar Ngasem dan finis di Taman Sari. Pulang-pulangnya gelap sudah menyapa.

Ganti Suasana
Ini langkah terakhir yang saya ambil kalau kejenuhan itu tak ada penawarnya. Tak cukup refreshing, tak cukup jalan-jalan untuk mengatasinya. Biasanya ada alasan yang lebih personal dan mendasar sehingga ngeblog jadi tidak lagi menggairahkan. Masalah passion.

Ini saya alami saat ngeblog dengan ekonurhuda.com. Saya jenuh dengan topik-topik make money making, online earning, dan istilah-istilah sejenis lainnya. Hari-hari yang dibahas dolar. Si Anu earning-nya sekian ratus dolar, sekarang Si Itu sudah empat digit, si Fulan bisa beli mobil dari Google AdSense, Si Fulanah beli rumah, dll.

Tak ada yang salah sih dengan itu semua. Masalahnya, saya melihat saat itu blogger hanya dinilai dan dihargai dari seberapa banyak dolar yang dihasilkannya. Maka lahirlah istilah blogger newbie dan blogger master. Kategori master kalau penghasilannya sudah ratusan atau bahkan ribuan dolar sebulan. Saya sendiri ada di kategori newbie karena paling banyak hanya pernah mendapat US$300.00 sebulan.

Basic saya penulis. Saya ngeblog untuk mengasah skill menulis saya. Iya, saya kemudian tergiur dengan dolar, jadi bagian dari blogger yang begitu membangga-banggakan dolar. Tapi nyatanya hanya dua tahun kemudian saya sudah merasa jenuh dan ingin keluar dari situasi tersebut. Semakin sepinya job review saya jadikan momentum untuk ganti suasana.

Lalu lahirlah bungeko.com pada 14 Desember 2009. Ini blog yang benar-benar baru baik dari semangat maupun pemilihan tema. Saya tak lagi membahas seputar mencari uang di internet di sini. Hanya hal-hal ringan seputar keseharian nan sepele. Meski tak ada uangnya, saya merasa nyaman dengan blog baru ini.

Toh, rejeki takkan kemana. Blog baru tak ada penghasilan, tapi saya dapat tawaran menulis buku. Lumayan, empat judul buku saya diterbitkan dua penerbit berbeda. Lalu saya buat toko online sederhana, berjualan uang mahar dan pernak-pernik pernikahan. Artikel-artikel sepak bola yang saya tulis juga berganti-ganti dimuat berbagai media cetak dan online. Alhamdulillah

Jadi, menurut saya jenuh itu wajar. Kalau rasa itu timbul, istirahat saja sejenak dari rutinitas ngeblog. Kalau kejenuhan itu timbul karena ketidak-nyamanan seperti yang saya alami, ya singkirkan hal-hal yang membuat tidak nyaman itu. Ngeblog itu harus enjoy, karena rejeki hanya mau datang pada orang-orang yang bekerja dengan enjoy. 🙂

Semoga bermanfaat.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

10 Comments on Ini yang Saya Lakukan Kala Jenuh Ngeblog

  1. Hehehe, sudah cerita lama itu, Mbak. Sekarang saya fokus ngeblog untuk bangun personal branding aja, sama silaturahim dengan sesama penulis dan blogger. Lebih enjoy, lebih kerasa maknanya.

    Suka

  2. Salut sama perjuangannya pak.. saya awal ngeblog mah buat tempat curcol, hehe.. pak Eko udah menghasilkan dollar.. keren euy. Setuju dengan ngeblog itu harus enjoy 🙂

    Suka

  3. Keren perjuangannya Pak Eko (y)

    Suka

  4. Kalo saya dulu ganti suasananya berupa ganti blog, jadi blog lama dianggurin. Sebenernya gak layak dicontoh, tapi biar pembaca gak bingung memang mending bikin baru aja buat suasana yang benar-benar baru.

    Suka

  5. Dulu kayanya keren, Mbak. Tapi sekarang bagi saya ada yang lebih keren lagi. Dan itu gak ternilai sekalipun gak ada dolarnya, hehehe.

    Suka

  6. Insya Allah terus semangat sekarang karena bukan sekedar ngejar dolar alias materi. Banyak teman banyak rejeki, ya rejekinya berupa teman itu. Hehehehe…

    Suka

  7. Ganti suasana perlu dicoba 😦

    Suka

  8. Cara yang simple namun bermanfaat
    salam sehat dan terus semangat

    Suka

  9. Keren, mas. Udah pernah dapet dollar. Motivasi tiap orang emang beda dan ganti suasana itu perlu. Biar ga boring berkepanjangan, ehehe

    Suka

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.