Highlight:

Ada Apa dengan Cinta? dan kenangan di Kota Solo

Ada-Apa-Dengan-Cinta

SABTU malam ini film remaja Ada Ada dengan Cinta? kembali diputar di televisi. Gara-garanya apa lagi kalau bukan iklan Line, yang memakai scene-scene dalam film yang biasa disingkat AAdC ini. Plus, Line juga membuat film pendek yang dimaksudkan sebagai sekuel dari AAdC. Film pendek ini bisa ditonton di YouTube dan, meski tujuannya promosi, saya pribadi sih menilainya bagus meski tidak bagus-bagus amat.

Saya tidak ingat persis televisi mana yang pertama kali menayangkan Ada Apa dengan Cinta? di layar kaca. Saya sendiri cuma sekali menonton film ini, waktu masih booming di tahun 2002 lalu. Ketika itu usia saya masih kinyis-kinyis, 19 tahun lebih. Masih termasuk ukuran remaja. Makanya saya gak malu-malu ikut-ikutan histeria dan menontonnya.

Meski suka sekali menonton film, saya bukanlah tipe film mania yang tiap kali ada film baru merasa harus menonton. Saya sendiri baru tahu tentang film Ada Apa dengan Cinta? dari curhat seorang kawan sekampus. Waktu itu kami sama-sama magang di Hotel Novotel Solo, cuma beda bagian. Saya memilih di bagian bellboy di Front Office Department, sedangkan kawan saya ini memilih di bagian Food & Beverage Department.

Suatu kali kami berbarengan jadwal masuknya. Tidak disengaja pula kami istirahat di waktu yang sama. Karena kantin Novotel Solo hanya satu, kami pun bertemu di kantin saat hendak makan siang. Di situlah kawan saya, seorang cewek yang kini sudah menjadi seorang ibu, curhat tentang suka-dukanya di F&B. Saya, seperti biasa, mendengarkan dengan patuh.

Entah ketika menceritakan apa, kawan saya ini menyebut kata “A2DC”. Saya yang tidak mengerti menelengkan kepala sambil menunjukkan mimik bingung. “Ada Apa dengan Cinta?,” jelas kawan saya itu. Masih juga saya tidak mengerti, sampai akhirnya dia menjelaskan kalau itu film baru yang dibintangi oleh Dian Sastro dan Nicholas Saputra. Nah, kalau Dian Sastro baru saya tahu. Hahaha…

Setelah dari dinas hari itu saya cari-cari info tentang Ada Ada dengan Cinta?. Jangan bayangkan mencarinya di Google karena jaman itu internet masih menjadi barang mewah, begitu juga komputer dan laptop. Smartphone? Haha, ponsel paling canggih ketika itu Nokia Communicator, satu-satunya ponsel yang punya keypad seperti keyboard komputer dan layarnya paling lebar di jamannya.

Setelah tanya sana-sini, buka arsip majalah langganan dan juga koran di hotel, saya jadi tahu apa itu Ada Apa dengan Cinta? Meski tidak terlalu mengikuti dunia film, saya tahu siapa Mira Lesmana dan bagaimana dedikasinya terhadap dunia perfilman. Film Petualangan Sherina yang telah saya tonton sebelumnya membuat saya penasaran dengan AAdC.

Begitulah. Sewaktu dapat jatah libur, saya pun menuju ke sebuah bioskop di kawasan Taman Sriwedari. Saya lupa nama bioskopnya dan apakah bioskop itu masih ada. Saya jalan kaki ke sana karena memang tidak punya kendaraan dan jaraknya dekat dari tempat kos saya yang berada di Jl. Slamet Riyadi. Tak sampai 10 menit, sampailah saya di sana dan ndilalah pas jam main. Tak menunggu terlalu lama, sayapun sudah berada di dalam studio bioskop tersebut.

Rasanya tak perlu saya ceritakan kisah film Ada Apa dengan Cinta? ini ya? Kalau belum tahu, tonton saja nanti malam di Trans 7. Bagi saya, pemutaran kembali AAdC ini membangkitkan kenangan lama akan Kota Solo di mana saya tinggal selama setengah tahun pada 2002. Lainnya, gara-gara film ini juga saya menonton di bioskop. Ini jadi kali kedua saya menonton film di bioskop–kali pertama sewaktu kecil diajak Bapak pada saat Lebaran, dan kali pertama saya menonton bioskop sendirian. Hehehe…

Selamat menonton film Ada Apa dengan Cinta? ya…

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

2 Comments on Ada Apa dengan Cinta? dan kenangan di Kota Solo

  1. Hehehe, iya. Dulu masih culun, masih seneng-senengnya drama percintaan seperti ini. 🙂

    Suka

  2. seru ceritanya AADC antara rangga dan cinta…..pecahkan saja gelasnya..hehehe

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. “Saya kalah 10 juta gara-gara kamu, Mas!” – bungeko.com

Tinggalkan Balasan ke Eko Nurhuda Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.