Lisa Kuntjoro, Ratu Broker Properti Indonesia
Tak lengkap rasanya membicarakan profesi broker properti tanpa menyebut nama Lisa Kuntjoro.
Sosok satu ini boleh dibilang ratunya broker properti Indonesia. Ada juga yang menyebutnya Ratu Pondok Indah, mengingat wilayah operasionalnya di kawasan perumahan elite Pondok Indah, Jakarta.
Sebutan ratu broker properti Indonesia rasanya memang pantas disandang Lisa. Wanita kelahiran Solo, 26 September 1956, ini berulangkali meraih penghargaan atas prestasinya yang sangat menakjubkan. Bayangkan saja, mulai terjun di dunia broker properti pada Juli 1993, ia dapat langsung melejit sebagai Top Sales Associate (Top Producer) tahun itu juga. Sepanjang Juli-Desember 1993 Lisa berhasil menjual 9 unit rumah mewah dengan nilai transaksi rata-rata antara Rp1,5-3 milyar. Ia pun kemudian mendapat kehormatan diundang menghadiri konferensi ERA Internasional di San Antonio, Amerika Serikat, sebagai satu-satunya perwakilan dari Indonesia.
Tahun 1994 ia gagal mempertahankan posisinya di puncak. Tapi kegagalan tersebut ditebusnya dengan prestasi yang lebih fenomenal. Sepanjang 1995-1998 ia terus-menerus membukukan penjualan terbaik dan meraih gelar Top Producer Sales Associate sebanyak 4 kali berturut-turut. Di Indonesia, prestasi 4 kali berturut-turut ini terbilang langka dan belum ada yang bisa menyamainya sampai sekarang, setidaknya sampai posting ini ditulis.
Lisa kembali gagal meraih posisi puncak di tahun 1999. Saat itu ia sedang memusatkan pikiran dan waktunya untuk membantu sang suami mendirikan kantor member broker sendiri. Jadi, boleh dibilang ia tidak gagal karena tahun itu ERA Home Pondok Indah milik suaminya resmi berdiri. Setelah itu konsentrasinya kembali pada penjualan dan ia pun langsung melesat ke posisi teratas. Tahun 2000, 2001, dan 2003 gelar Top Producer direngkuhnya lagi.
Selain penghargaan Top Producer yang terus diraihnya hampir setiap tahun, Lisa juga memperoleh award sebagai ERA Winnerβs Circle yang juga terus diterimanya secara berturut-turut sejak 1993. Berkat prestasinya tersebut, ia berulangkali diundang ke kantor pusat ERA Internasional dan mendapat piagam Lifetime Achievement plus sebuah patung garuda keemasan dari ERA Indonesia. Penghargaan yang, sampai saat posting ini ditulis, baru Lisa seorang yang memperolehnya.
Tak Sengaja Jadi Broker Properti
Bicara masalah penghasilan, komisi Lisa telah mencapai ratusan juta rupiah tiap tahun. Mantan anggota Dharma Wanita yang dikenal sebagai jagoan di pasar sekunder (rumah tangan kedua) ini mengaku mampu menjual rata-rata 2-3 unit rumah per bulan. Karena daerah operasinya adalah kawasan perumahan elite di Jakarta, maka nilai transaksi yang dibukukannnya mencapai angka milyaran rupiah. Asal tahu saja, harga sebuah rumah di Pondok Indah berkisar antara Rp 1,5-3 milyar. Dengan komisi penjualan sebesar 1% saja, Lisa dapat mengantongi antara Rp 15-30 juta hanya dari satu transaksi penjualan.Foto: rumahku.com
Lisa Kuntjoro, awalnya hanya ibu rumah tangga biasa.
Menurut pengakuannya, dari penjualan 2-3 unit rumah setiap bulan paling tidak Lisa memperoleh komisi sebesar Rp 45-90 juta. Lihat, bukankah ini penghasilan yang lumayan besar? Padahal sebelumnya lulusan akademi ISWI ini tidak memiliki pengalaman menjual sama sekali. Ia murni seorang ibu rumah tangga yang menghabiskan waktu luangnya dengan berbagai kegiatan sosial bersama para istri pegawai di lingkungan Departemen Perindustrian. Terjun sebagai broker properti juga dilakukannya secara tidak sengaja. Ketika itu, dalam sebuah perjalanan Lisa duduk bersebelahan dengan seorang istri pejabat. Mengetahui Lisa tinggal di kawasan Pondok Indah, istri pejabat tadi bertanya bagaimana caranya bisa mencari rumah di sana. Sang istri pejabat mengatakan kalau dirinya sebenarnya telah lama ingin mempunyai rumah dan tinggal di perumahan elite tersebut.
Lisa yang telah lama tinggal di Pondok Indah hapal betul kawasan tersebut. Berbekal hal itulah ia lantas mengutarakan keinginannya untuk membantu istri pejabat tersebut. Tapi selanjutnya Lisa berubah pikiran. Ia malah menceritakan pengalamannya kepada seorang temannya yang kebetulan berprofesi sebagai broker di ERA Home. Siapa sangka, sang teman kemudian menyarankan Lisa untuk terjun menjadi broker properti saja.
Merasa tak punya pengalaman menjual, Lisa tak langsung menerima saran tersebut. Ia berkonsultasi dulu dengan suaminya. Ternyata sang suami mendukung saran teman Lisa tadi. Jadilah Lisa berketetapan hati untuk menjadi broker properti. Ia pun dapat mengabulkan janjinya pada istri pejabat yang pernah ditemuinya dulu dengan mencarikan sebuah rumah mewah.
Bukan Ibu Rumah Tangga Biasa
Sejak itu kehidupan Lisa berubah. Ia bukan lagi penggerak Dharma Wanita, tapi telah menjadi seorang pemasar properti handal. Kemauan belajar yang kuat membuatnya selalu memperbaiki diri dari waktu ke waktu sehingga terus-menerus menerima penghargaan sekaligus komisi besar. Dengan jenjang karir yang ditempatinya sekarang, Associate Director, komisi ratusan juta rupiah per tahun diperolehnya. Belum lagi capaian peringkat Emerald Producer yang memberinya komisi kumulatif antara Rp 2,25-2,75 milyar per tahun. Jumlah yang mungkin tidak pernah didapatkannya sebagai istri seorang pegawai negeri.
Kini Lisa tinggal menikmati hasil kerja kerasnya. Ia tidak perlu lagi bersusah-payah mengelilingi kawasan Pondok Indah untuk mencari rumah yang akan dijual pemiliknya. Koneksi dan jaringannya yang luas membuatnya dapat dengan mudah memperoleh rumah untuk di-listing, masuk daftar jual. Ia juga tidak terlalu ngoyo dan cenderung menikmati profesinya. Yang paling penting baginya saat ini bukan lagi komisi, melainkan kepuasan klien yang ia bantu. Hal tersebut baginya jauh lebih berharga daripada uang, berapa pun nilainya.
Nah, Lisa Kuntjoro telah membuktikan bahwa menjadi broker properti adalah salah satu pilihan tepat untuk meraih karir sekaligus penghasilan berlimpah. Mau mengikuti jejaknya?
Pak ijin copas ya ..
sya share di blog ini …
http://smproperti.com/
SukaSuka
@marsudiyanto: Hahaha, saya malah cuma tahu dari majalah lho, Pak. π
SukaSuka
Salam nggo Bu Lisa ya Mas…
SukaSuka