Sri, Kapan Kowe Bali?
Begitu membaca judul di atas, saya yakin Bung langsung teringat satu lagu campursari.
Sebuah lagu yang bercerita tentang seorang suami yang ditinggal pergi istrinya. Si istri bernama Sri, sewaktu pergi pamitnya mau beli terasi, namun ternyata tak kunjung kembali. Makanya lagu itu diberi judul Sri Minggat.
Nah, kalau fakta adanya sebuah parpol baru bernama Partai SRI, rasa-rasanya belum banyak yang tahu. Iya kan? Wajar saja kalau Bung tidak tahu, pasalnya media-media besar boleh dibilang tidak ada yang berminat mengeksposenya. Media lebih suka meng-cover kasus Nazaruddin, isu Banggar vs KPK, dll.
Padahal, Partai SRI yang berdiri 2 Mei lalu ini membawa kejutan, atau bahkan malah bisa disebut sebagai harapan baru. Apa itu?
Sri Mulyani Indrawati for President 2014
Partai SRI adalah singkatan dari Partai Serikat Rakyat Independen. Bersama 14 parpol baru lain, Partai SRI telah mendaftarkan diri ke Kemenkumham dan dinyatakan berhak mengikuti Pemilu 2014. Yang menarik, sesuai namanya, Partai SRI berniat mengusung Sri Mulyani Indrawati (SMI) sebagai calon presiden. Tentu saja ini kabar menyentak, mengingat sejak terpilih sebagai Managing Director Bank Dunia mantan Menteri Keuangan ini seolah menghilang dari muka bumi.
Nama Sri Mulyani sebenarnya agak kurang baik bagi masyarakat Indonesia. Kita tentu masih ingat SMI pernah disangkut-pautkan dengan kasus mega skandal Bank Century. Kasus ini juga mengarah ke Wapres Boediono sebagai eks Gubernur Bank Indonesia. Sayang, entah ada kesepakatan apa di tingkat elite sana, kasus yang seharusnya segera diproses KPK ini malah mandek. Susah payah Panja Century DPR mendesak-desak pemerintah untuk segera mengungkapkan kasus ini, hasilnya NIHIL.
Di tengah upaya pengungkapan skandal Century, Sri Mulyani mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Menkeu karena lebih memilih jabatan Direktur Bank Dunia. Tak heran jika wanita kelahiran Tanjung Karang, Lampung, ini dituding terlibat skenario penggagalan pengungkapan kasus Century. Maklum, sebagai Menkeu ia tentu paham benar apa yang sebenarnya terjadi di Bank Century.
Namun Sri Mulyani tidak peduli dengan semua tudingan itu. Ia tetap memilih pergi dari Indonesia.
Banyak Didukung Tokoh BesarSri Mulyani IndrawatiMenariknya, lahirnya Partai SRI disokong banyak tokoh besar republik ini. Tercatat diantaranya nama Wimar Witoelar, pengamat politik UI Arbi Sanit, Rahman Toleng, dan advokat senior Todung Mulya Lubis dalam jajaran penggagasnya. Sebelumnya, para tokoh ini tampak pada peluncuran situs SriMulyani.net pertengahan tahun lalu.
Kepada media, Wimar menyatakan optimismenya. “Sebetulnya beranjak dari keinginan untuk menumbuhkan etika yang bersih dan transparansi antikorupsi. Dalam satu gerakan yang mengambil Sri Mulyani sebagai simbol jujur, tegas, mampu. Orang senang konsep kejujuran, dan tokoh SMI nanti kita calonkan jadi presiden tahun 2014,” paparnya seperti saya kutip dari salah satu media online.
Ketua Umum Partai SRI, Damianus Taufan, bahkan sudah menebar optimisme. Kepada media ia yakin partainya mampu memperoleh suara minimal 20% pada pemilu legislatif mendatang. Menurut dia, figur Sri Mulyani sangat membantu perkembangan Partai SRI di daerah-daerah.
Pertanyaannya sekarang, pantaskah Sri Mulyani Indrawati menjadi calon presiden RI? Pantas tidak pantas, yang jelas dia punya bekal ilmu ekonomi yang diakui dunia, setidaknya dalam bentuk jabatan Direktur Bank Dunia. Ia juga 3 kali masuk dalam daftar 100 Wanita Paling Berpengaruh di Dunia versi Majalah Forbes (2008, 2009, dan 2010), menjadikannya sebagai satu-satunya wanita Indonesia dalam daftar tersebut. Mengingat dunia tengah dilanda resesi ekonomi, nampaknya Sri Mulyani bisa jadi calon alternatif yang menjanjikan.
Itu menurut saya lho, entah menurut Bung bagaimana. Satu hal yang pasti, sampai saat ini Sri Mulyani sendiri belum meyatakan kesediaannya dicalonkan.
Beri komentar