Highlight:

Mau cari duit apa cari kerja?

mengetik

DARIPADA nggak dapet-dapet kerja, mending nggak dapet-dapet gelar.” Kalimat ini sempat mewarnai televisi beberapa tahun lalu. Ini sebenarnya iklan rokok, tapi muatannya sangat menyentil sekali buat para pemuja gelar.

Dalam iklan itu digambarkan bahwa kebanyakan orang lebih suka mengejar gelar. Hanya segelintir saja yang berani menyimpang dari kelaziman dan merasa dapat hidup (layak) tanpa gelar. Sungguh satu gambaran yang pas sekali dengan realita di sekeliling kita sekarang.

Saya jadi ingat sewaktu mengantar istri tes CPNS di Slawi, Kab. Tegal, akhir 2010. Posisi guru bahasa Inggris SMP yang diincar istri cuma membutuhkan 2 tenaga, tapi pendaftarnya sekitar 500 orang! Dan, ke-500 orang itu adalah sarjana karena syarat yang diminta memang harus seorang sarjana.

Saya juga jadi ingat komentar salah seorang pengunjung blog lama saya, ekonurhuda.com, saat saya menyatakan ingin menjadi fulltime blogger selepas kuliah. Komentarnya pedas, dan tanpa meninggalkan identitas sama sekali alias anonim. Katanya, “Ngapain kuliah kalau lulus cuma mau jadi blogger?”

Saya hanya tertawa saja waktu itu, sambil menjawab dalam hati, “Yah, paling tidak blogger lebih berduit daripada job hunter alias pencari kerja.” Hehehe.

Kini, ketika saya bertekad bulat untuk menjadi fulltime writer alias menggantungkan hidup sepenuhnya dari menulis (di blog pribadi, koran, portal online, menulis buku, dll), lingkungan yang mayoritas para pemuja gelar dan pekerjaan tetap saja menentang. Cara menentangnya, mereka selalu memberi tahu setiap kali ada info lowongan pekerjaan.

Beruntung istri mendukung penuh pilihan saya, sedangkan mertua masih belum sepenuhnya menerima meskipun tidak protes. Maklum, penulis semenjana seperti saya penghasilannya tidak tetap, dan (lebih parahnya lagi) tidak terlalu besar.

Mental Kuli

working hardMungkin sudah sejak jaman penjajahan Belanda dulu dalam otak bangsa Indonesia tertanam pemikiran bahwa orang harus menjadi pekerja untuk dapat hidup. Entah itu bekerja di sektor swasta (menjadi karyawan) atau di lembaga milik negara.

Dulu bekerja di suikerfabriek atau pabrik gula, sekarang bekerja kantoran; entah di kantor apa saja yang penting ngantor. Dulu jadi ambtenaar, sekarang jadi PNS atau ASN.

Sejak jaman penjajahan juga masyarakat memandang pegawai pemerintah alias ambtenaar sebagai satu profesi terhormat. Kini, menjadi PNS/ASN adalah suatu kebanggaan karena selain memperoleh jaminan pensiun, seorang pegawai negeri juga memiliki strata sosial lebih tinggi di masyarakat. Maka tak heran jika banyak orang tua mendambakan anaknya menjadi PNS/ASN, atau setidaknya memiliki menantu dari kalangan itu.

Demikian juga dengan si anak yang selalu mendambakan diangkat jadi pegawai negeri. Meskipun harus menunggu belasan hingga puluhan tahun lamanya, mereka memilih sabar. Istri saya sudah ikut tes CPNS sebanyak empat kali. Ketika saya tanya, hanya tes pertama saja yang ia jalani karena keinginan sendiri, selebihnya karena tidak enak dengan orang tua.

Kalau tidak bisa menjadi PNS/ASN, pilihan selanjutnya adalah bekerja di perusahaan bonafid. Kalau ini juga tidak terkabul, bekerja di mana saja tidak jadi masalah. Yang penting bekerja dan dapat gaji tetap untuk hidup. Berangkat pagi hari pakai seragam dan bersepatu, kemudian pulang sore hari. Lalu tiap awal bulan terima gaji.

Agar memperoleh pekerjaan bagus, orang harus berbekal ijasah dan gelar. Semakin tinggi ijasah dan gelar yang dimiliki, semakin bagus posisi yang mungkin didapat sekaligus semakin besar pula gaji yang akan dikantongi. Inilah pola pikir umum masyarakat kita.

Jadi, jangan heran kalau begitu lulus kuliah kebanyakan sarjana di Indonesia kerjanya hanya memelototi iklan lowongan pekerjaan di koran setiap hari. Jangan heran juga kalau setiap kali ada job fair atau tes CPNS, pesertanya bisa jauh lebih banyak dari audisi Indonesian Idol.

Penghasilan vs Pekerjaan

Bekerja untuk hidup, salahkah pola pikir ini? Tidak salah memang, tapi juga tidak sepenuhnya benar. Kalau yang dimaksudkan adalah bahwa kita harus “melakukan sesuatu” untuk memperoleh uang, maka pendapat ini benar. Tapi kalau maksudnya kita harus jadi pekerja alias karyawan/pegawai untuk mendapat penghasilan, ini jelas-jelas tidak benar.

Catat baik-baik, kita tidak harus jadi karyawan/pegawai untuk mempunyai penghasilan.

Ada banyak hal lain yang dapat kita lakukan untuk mendapatkan penghasilan. Bahkan tak jarang hasilnya jauh lebih bagus dari gaji pegawai. Yang diperlukan hanya keberanian memulai dan kesiapan mental untuk menghadapi komentar miring dari kanan-kiri, termasuk keluarga sendiri.

Menjadi fulltime blogger atau fulltime writer adalah contoh pilihan untuk memperoleh penghasilan. Bukan sekedar penghasilan standar upah minimum (UMP) yang hanya pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup, ada banyak fulltime blogger atau fulltime writer yang berpenghasilan sebesar gaji menteri. Ada banyak contohnya, kamu bisa tanya ke Mbah Google kalau mau tahu.

Bagi saya pribadi, menjadi fulltime blogger atau fulltime writer rasanya jauh lebih baik daripada terus bermimpi menjadi pegawai negeri atau memperoleh posisi bagus di perusahaan multinasional terkemuka.

Saya tidak bilang menjadi PNS/ASN atau karyawan perusahaan multinasional itu jelek ya, sama sekali tidak. Tulisan ini lebih ditujukan pada para pencari kerja yang mati-matian dan terkadang menghalalkan segala cara untuk mendapatkan pekerjaan idamannya.

Sudah jadi rahasia umum, ada bayak kawan kita yang rela membayar belasan hingga puluhan juta untuk dapat diterima di instansi tertentu. Dari seorang staf administrasi kampus dulu saya pernah dapat cerita, saudaranya di Jawa Barat musti menyetor sekian ratus juta agar lolos tes di satu dinas. Ini konyol!

Menurut hemat saya, ketimbang menghabiskan waktu berburu pekerjaan ke sana-sini apalagi sampai menyuap, lebih baik kembangkan potensi yang kamu punya. Berdagang, menulis, membuat video, atau apapun itu. Percayalah, kalau kita serius dan fokus, hasilnya bakal bikin kaget.

Yang menarik dari profesi alternatif begini adalah, kita tidak membutuhkan ijasah apapun untuk melakukannya. Contohnya menjadi fulltime blogger atau fulltime writer, tidak akan ada yang menanyai kamu lulusan mana apalagi sampai bertanya nilai IPK. Yang kamu butuhkan hanyalah keyakinan dan tekad yang kuat untuk maju.

So, mana yang kamu cari, duit atau kerja? Kalau kamu memilih duit, maka saya katakan ada banyak jalan yang dapat kamu tempuh untuk memperoleh duit, memperoleh penghasilan. Tapi kalau kamu keras kepala ingin bekerja kantoran sebagai karyawan swasta atau pegawai negeri agar memperoleh duit, ya itu pilihanmu.

Saya pernah bekerja di banyak tempat, sejak tahun pertama kuliah. Mulai dari jadi pelayan warung sate kambing sampai bekerja di hotel bintang 4. Semua itu akhirnya saya tinggal karena lebih memilih mengembangkan potensi yang saya punya, yakni menulis.

Alhamdulillah, kalau cuma buat makan, beli baju, biaya sekolah anak, jajan di luar atau jalan-jalan sih masih cukup. Ke depan sih pengennya bisa sampai panen uang seperti Mas Duto, owner omkicau.com. Tapi, berapapun rejeki yang diberi Allah SWT. tentu harus saya syukuri.

Semoga bermanfaat!

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

50 Comments on Mau cari duit apa cari kerja?

  1. Blog Kebon Jeruk Jambi:
    Yup, sudah bukan jamannya lagi kita mengemis pekerjaan ke instnsi-instansi atau kantor. kita harus bisa menciptakan lapangan pekerjaan bagi kita sendiri!

    rumahjelajah:
    Saya setuju dengan pandangan ini, Pak. Ya, seperti gajah yang mati meninggalkan gading, sudah seharusnya manusia mati meninggalkan prestasi, atau dalam bahasa lain adalah meninggalkan karya.

    Nah, apa karya yang sudah engkau hasilkan selama hidup? Hehehe…

    blog hardim:
    Ah, saya setuju sekali dengan poin “biar banyak waktu main sama anak di rumah” ini, Mas. Sepakat kita. 😀

    mamas86:
    Hahaha, bisanya merendah aja, ah… 😀

    Suka

  2. Hidup pencari duit aka blogger ^_^
    Kalau saya kuliah biar pinter, biar bisa lebih gampang nyari duit (karena pinter, semoga) dan bisa merubah nasib, biar ga jadi tukangkebun terus. mosok bapaknya tukang kebun anaknya juga masih tetap jadi tukang kebun, yah setidaknya bisa jadi pemilik kebun lah ^_^

    Suka

  3. sedang belajar menuju ke arah sana. pengennya berbasis internet saja. tujuannya, biar banyak waktu main sama anak di rumah.

    Suka

  4. Bismillah, sebetulnya saya pengen komen banyak. Tapi waktulah yang memenggalnya.

    Perlu mendapatkan fokus yang lebih dalam. Kalau menurutku bukan duit atau kerja (maksudnya status pegawai khan) yang perlu kita gapai.

    Tapi, prestasi, kiprah kita …sudah bikin apa kita buat masyarakat …

    Nah kalau kita sudah tahu prestasi apa yang mau kita buat, maka mau free lance atau mau jadi pegawai…Insya Allah kita akan menjadi idealis…kalu jadi free lancer, jadi free lancer yang idealis…kalau jadi pegawai tentunya pegawai yang idealis.

    Adapun duit, cuma efek aja.

    Kalau begitu apa prestasi Anda ?

    Suka

  5. wah setuju banget bang dengan tulisannya,
    karena apa yang disebutkan di atas pernah saya rasakan, saat saya selesai kuliah awal 2008 maren dan mencoba melamar kekantor – kantor tapi ga ada sedikit pun yg membuahkan hasil selalu di tolak dengan alasan yang ga jelas, harus penampilan gini lah gitu lah akhirnya duitku terkuras cuma tuk nyiapin bahan lamaran aja.
    lalu saya mencoba tuk buka usaha sendiri sambil iseng-iseng ngeblog dan bener kata abg hasilnya cukup lumayan dan malah lebih besar dari gaji PNS dan 1 yang saya suka kerja di dunia maya ini ga ada diskriminasi tuk orang2 seperti saya kalo kita memenuhi syarat yang di tentukan pasti akan di approv alias di terima.

    Suka

  6. sahid di USM semarang // Sabtu, 16 Januari 2010 pukul 17.32 // Balas

    saya sependapat ma mas spydeeyk. tp bolehkan kalo kt kerja demi menyelesaiin kuliah….yaitung2 belajar berusaha

    Suka

  7. Dengan menjani pekerjaan dengan baik dan ikhlas, maka hasilnya juga akan maksimal terutama dari segi income atau uang, oleh karena itu cintailah pekerjaan Anda.

    Suka

  8. saya lbh ingin jd pengusaha. salut bgt liat orang2 yg gak pk kuliah tp bisa lbh hebat drpd sarjana2 bego itu.

    Suka

  9. mo gimana lagi …, saya juga disuruh oom ama tante buat cepet2 lulus, trus cari kerja. padahal ogah banget gw kerja mah. ~x(

    Suka

  10. Pekerjaan: PNS, Profesi:Blogger, maunya sih..

    Suka

  11. Saya senasib dengan anda. Kita tunjukkan persepsi orang itu salah!

    Suka

  12. @ipung \”Bapak saya masih pengen saya kerja jadi engineer..\”klo menurut saya sich memuaskan orang yang kita cintai adalah hal yang baik selama kita menyukai pekerjaan kita tersebut. Tapi terkadang dalam hidup justru karena ingin memuaskan orang yang kita cintai, kita bekerja pada bidang yang tidak kita sukai dan akhirnya bisa membuat kita stres berat atau bahkan menjadi gila. Apabila dimasa yang akan datang orangtua kita meninggal dunia apakah kita masih akan bertahan dengan pekerjaan tersebut?

    Suka

  13. Walah, kok jadi seperti iklan yang pohon kelapa itu, Boss?Tidak masalah jadi apapun, asal tidak merepotkan orang lain… 😉

    Suka

  14. @ PTC dan Paid Review: Thanks banget ilmunya. Itulah yg sedang saya pelajari sekarang ini. Mudah-mudahan saja bisa tercapai dan saya bisa mewujudkan cita-cita saya ini. Amin.@ Okta Sihotang: Ini jawaban untuk judul yah?@ Panda: Adam Malik tidak pernah punya gelar, tapi beliau bisa menjadi jurnalis jempolan sampai akhirnya meraih jabatan wakil presiden.@ Mymoen: Kalo PNS yg singkatan dari Pencari Nafkah Serabutan gimana? :D@ Ardy Pratama: Paman saya banyak yg PNS. Yang buat saya tidak suka itu, mereka suka masuk kerja seenaknya, jadi korupsi waktu dan juga korupsi uang negara karena mereka jadi makan gaji buta. 😀

    Suka

  15. pnjelasan yg mntap.. msuuukkk aaakaaaaal… :DParadigma orang2 Indonesia kan mmang bgitu mas, cuman ykin klo dapet duit dri krja kntoran. Ortu saya 22nya kerja… Ya sya sih sedih yah wktu msih dirumah saya (skrang mrntau untk kul) tiap hari jrng ngbrol2, cman da wktu klo weekend.. Sya sdih bkan krna jrng ngmpul, sya pham mrka krja untk saya.. Tpi saya sdih klo ngliat ortu lgi cpek, psing byk mslah, ini lah, itu lah…Mkax sya gak pngn kyak beliau. Bkannya pkrjaan itu jelek, bkan. Jstru klo gak ada PNS roda pmrnthan gak gerak. Cuman klo ada yg lebih baik dan lbih sntai knapa hrus plih yg susah. Saya ngdkug lngkah pa\’de sumintar yg mlontrkan ide \’sejuta blogger mandiri\’, saya sgt brhrap itu bsa trcpai spaya byk yg pham klo mncari uang gak cuman dri kntor… Daripda gak dapet2 duit, mending gak dapet2 kerja (kantoran).. 😀

    Suka

  16. Kadang kala, orang menganggap bahwasanya PNS adalah segalanya.. padahal kan ga seperti itu.. 😦

    Suka

  17. pilih gelar baru kerja

    Suka

  18. saya pilih cari kerja baru cari duit dari kerjaan kita itu ;))

    Suka

  19. Om Ecko,,,kalau bisa diputuskan,,,menjadi full time blogger yang pertama-tama harus dipersiapkan adalah: koneksi internet yang unlimited, kedua: buat blog yang banyak (lebih dari 1) untuk proyek jangka panjangnya, ketiga: cari visitors tetap 1000 visitors per blog tanpa perlu diupdate terus, dan keempat,,,tinggal tunggu aja earnings dari hasil jerih payah kita,,,semoga bisa tercapai ya om ecko…menjadi full time blogger

    Suka

  20. @ Ipung: Bapak saya pengen saya ngurus kebun sawit di Jambi (dipertimbangkan), lha mertua pengennya saya juga jadi PNS (dipikir2 dulu), kalo calon istri terserah yg penting bisa cari duit katanya. Katanya, percuma kerja kalo gak dapet duit dan gak bisa memenuhi nafkah keluarga. :))@ yudhiie: Sip. :D@ Firanza: Paling2 dikira miara tuyul. :))@ Oom: Kalo gelar tetap harus dapet, Om. Paling tidak itulah yang bisa membanggakan ortu saya, so saya harus tetap dapat itu.@ Tukang Sapu Radio: Teman saya yg jadi Kabag keuangan di salah satu dinas di Kab. Batang Hari juga punya prinsip begitu.@ Spydeeyk: Sudah sejak jaman Belanda dulu pendidikan kita dibentuk untuk memenuhi kursi pegawai pemerintahan. Kalo jaman Belanda namanya klerk, maka sekarang PNS.@ Badoer: Jadi dosen yg tenanan lho, jangan cuma ngobyek aja. :D@ Arief: Yups, bener. Dan saya adalh orang yang percaya kalau rejeki kita tergantung usaha kita sendiri, bukan jatuh dari langit. :D@ Kidedfith: Wuih, gimana tuh caranya? Ajarin dong..!@ BlogGendeng: Yups! Bener banget tuh! Persoalannya hanyalah perkara mental. Kalo kata Bung Karno kita ini bangsa bermental koeli alias kuli.@ a.m. : Itu tuh tantangannya. :D@ Narmadi: Sip, kita yang menentukan hidup kita, so usahakanlah untuk memilih yg paling sreg agar kita enjoy menjalaninya. Thanks udah mampir…@ Ihwan: Boleh juga nih pendapatnya. :D@ Audy: Iya, ini kan negara demokrasi ya?@ Budi: Kalo cari kerja berarti kehilangan kerja dong? Masalahnya, saya tidak merasa kehilangan kerja, jadi ngapain dicari? :))@ Fanari: Itu dia! Calon mertua kan dari jadul, jadi pola pikirnya juga masih jadul meskipun jaman telah berubah. Tapi untungnya camer saya bijak. Pilihan diserahkan pada saya, yang penting anaknya tidak ditelantarkan. :))@ Zalukhu: 😀 Yang jomblo cari pacar dong! :))@ Edhi: saya juga masih jadi karyawan koq. Hihihi…@ Jimmy: Yupz, jalan pikiran seperti Koh Jimmy ini yang sejak lama saya ikuti dan pelajari. :D@ Taktiku: Iya juga sih.@ PTC dan Paid Review Ind: 😀 Ternyata kita satu pemikiran yah?@ Malapu: :D@ Pututik: memang dua sumber masih lebih baik daripada satu sumber saja. Teruskan saja, yg penting tetap bisa membagi waktu untuk kedua-duanya. Tar kalo dah punya keluarga juga mesti siap-siap dibagi lagi waktunya untuk keluarga. :D@ Cerita Asia: Makanya kadang saya ngayal bisa balik lagi jadi anak kecil :D@ Ricky Andrian: Itu ditanamkan sejak pertama kali Belanda membuat sekolah di Indonesia, so sudah berkar dalam sekali. Butuh waktu lama untuk mengtubah pola pikir itu.@ Mantan kyai: :)) Bisa aja..@ Hakimtea: Saya malah sudah PNS, Kang. Tapi bukan Pegawai Negeri Sipil, melainkan Pencari Nafkah Serabutan. :))@ Kyai Slamet: 😀 Kaya Pak Sawali ya?@ Aul: Kalo saya sih karena bisanya cuma ngeblg. :))@ Mymoen: Wah, itu juga saya mau tuh! 😀

    Suka

  21. lebih enak, ga kerja dapet duit.. wkwkwkw (dodol mode on) b-(

    Suka

  22. Memang sulit meyakinkan orang tua apalagi tetangga kita kalo kita bisa cari duit dgn jd blogger. Ya mereka belom tau aja kl dunia ini luas…Kl ak jd blogger dl, trs dpt modal, trs buka usaha.. Kn kita bs jadi bos. Hidup berawal dari Blogger…He2

    Suka

  23. saya pengin jadi PNS yang blogger dan blogger yang PNSHALAHHHHH

    Suka

  24. saya masih enjoy ngeblog dan dapat penghasilan lumayan diatas orang kerja serabutan… tapi saya juga tidak pungkiri kalo saat ini saya juga ngejar jadi PNS… ga dosa kan…? Btw, yg anonim itu bukan saya lho mas… suerrrr… :))

    Suka

  25. saya cari sehat, selamat, nikmat *halah* lagi gak konsen oom sayah 😀

    Suka

  26. doktrin yang sudah melekat disetiap lubuk para pelajar indonesia…sekolah-kerja-kawin-punya aak-mati =))bored banted

    Suka

  27. Wih kalau saya dua duanya, tapi kapan saya bisa ya? Sulit juga menghadapi hidup di dunia ini.

    Suka

  28. ;)) cukup menggelitik saya pak, kalo saya sendiri adalah orang yang cari duit sambil bekerja. jadi malam cari duit lalu pagi bekerja. Meski chance sudah semakin besar tetap saja saya belum berani menjadi full blogger.

    Suka

  29. kalo saya pengen cari duit tapi jadi bos

    Suka

  30. Hebat ecko…setuju banget ko…memang seperti itu gambaran yang ada dimasyarakat indonesia dari dulu dan sampai saat ini,,lulus kuliah cuman bisa cari kerja,,,digaji,,,lalu foya-foya deh..Emangnya gaji itu adalah segalanya didunia ini? Bukankah cari uang tidak hanya dengan yang namanya gaji saja? Uang tidak sama dengan gaji, tapi uang harus dicari, bisa dengan cara apapun,,,betul ga Om Ecko nih..he…he salut ama pengertian om ecko yang ternyata cukup dalam…maju trus ko..untuk bloggingnya

    Suka

  31. Cari kerja buat dapet duit 😀

    Suka

  32. saya setuju mendingan cari duit biarin gak punya gelar.. hidup lebih enak dan lebih dihormati orang. kalo punya duit, orang gak akan nanya lagi macem2..

    Suka

  33. Setubuh….eh setuju saya sama kang Eko.Ga harus jadi karyawan untuk bisa dapet duit. Inginnya sih jadi fulltime blogger tapi kok ya sekarang masih nongkrong jadi karyawan (karyawan kecil lagi)

    Suka

  34. Kalau saya sih cari dua-duanya… untung-untung kalau bisa dapat bonus.. cari istri… cari kenalan.. cari teman… de el el wkwkw ga nyambung banget

    Suka

  35. kalau saya juga pengen suatu saat jadi fulltime blogger, jd ada tantangan trsendiri dlm hidup buat nyari duit :DKalau menurut saya yang penting orang itu mau bekerja keras, nggak masalah walaupun tidak punya pekerjaan dan penghasilan tetaptapi yang susah itu kalau mau meyakinkan calon mertua kalau calon mantu kok kerjanya cuma mainan keyboard tiap hari bisa dapet duit :))

    Suka

  36. lebih baik cari kerja mas. Klo cari duit itu buat orang yang kehilangan duit.Klo kita ga\’ kehilangan duit, ngapain dicari cari.

    Suka

  37. semua kembali ke pilihan masing2, kebetulan saya seneng ngeblog dan dapat penghasilan dari sana, sedang ilmu yang dah saya dapat dari kuliah, maunya dipake sebagai hobby saya… Jadi, mo cari duit lewat blog ato kerja ama orang laen, ato dua2nya…ya monggo2 ajaah d….

    Suka

  38. Lebih nyaman kalo karir yang digeluti nyambung sama satunya :).Dan profesi blogger nyambung ke profesi apapun, sekalipun itu hanya sebagai penyemprot hama di kebun bunga. Karena bisa jadi kita ciptain blog yang ngebahas cara2 penyemprotan yang baik juga ngebahas bahan2 penyemprotan yang aman untuk tanaman. 😉

    Suka

  39. Newbe here…KOmentar disini dah komplit. Nambahin dikit deh..Ambilah keputusan yang paling sreg di hati berdasarkan pertimbangan2, tanamkan di otak kita bahwa keputusan yg kita ambil itu adalah jalan yang tepat untuk menjadi sukses..[sukses itu bukan hanya cosaaranda,johnchow,jackysupit tetapi sukses itu hak kita semua..Salam kenal

    Suka

  40. pengennya sih nggak usah kerja ikut orang lain, jadi blogger boleh juga tuh, masalahnya belum banyak masyarakat dan orang tua yang bisa menerima hal ini, bagi mereka kerja yaa pakai baju bagus, sepatu bagus masuk ke kantor 🙂

    Suka

  41. Menurut aku kita dididik jadi pegawai. Buktinya pesan orang tua biasanya \”sekolah yang pinter dan tinggi, supaya dapet kerjaan enak\” hehe…Coba kalo setiap warga Indonesia bersita-cita jadi owner sendiri pasti hebat. Contoh jual bakso. Mulanya kecil, dan dilatih dan bermental pengusaha. Akhirnya sukses jadi juragan bakso.Intinya dua-duanya penting. Yang terpenting tetap mentalnya harus dirubah jadi mental pengusaha.

    Suka

  42. Keinginan menjadi pegawai yang bergaji besar,keinginan menjadi PNS,keinginan menjadi dozen, dan banyak keinginan yang pengen kita raih itu yang notebane kita bekerja untuk hidup (mencari uang)!Tapi bisakah kita bekerja tapi uang yang akan mencari kita,bukan kita yang akan mencari uang..menurut saya pribadi bisa dan menjadi blogerlah jawabanya…:-)salam kenal buat semua….:-)

    Suka

  43. Hidup adalah sebuah pilihan, sebuah pilihan mengandung beberapa resiko.Tetapi segala keputusan apakah bergelar, non gelar atau jadi blogger semua adalah pilihan dan tergantung kepada rejeki masing-masing ….

    Suka

  44. PenginNa lulus, trus jdi PNs, jdi dosen, ngeblong pas malem.. Xixixixi..

    Suka

  45. klo saya.. kuliah itu untuk membentuk pola fikir..(diluar kuliah juga bisa si :)), tp urusan bekerja/cari duit berusaha tetap entrepreneur..(tulisannya bener ga si..) berusaha tidak menjadi karyawan atau pegawai.., jd bertanya ke diri sendiri.., ngapain kuliah kalo jadi karyawan/pegawai?, yang ga kuliah aja bisa jadi bos/pimpinan.. 🙂

    Suka

  46. Hi..hi.. hi.. aneh yo, kalo ane sih mending jadi ikan teri tapi jadi kepalanya, dari pada jadi ikan paus tapi cuman ekor. Maaf ungkapannya nggak mutu….

    Suka

  47. labih baik jalan dua-duanya ko, cari duit sama cari gelar 🙂

    Suka

  48. good inspiration pren.Tapi lebih bagus lagi, kita tetap bekerja, walaupun jadi apa aja, dan ngeblogging buat sampingannya. (atau kebalikan juga boleh).Karena masyarakat kebanyakan nda tau kalo blogging dapet duit.Kalo keliatan orang gak kerja, tapi duit banyak, jangan2 dikira orang punya pesugihan lagi.. (orang jambi tau gak ya pesugihan kira2..??) hehehe

    Suka

  49. great post 😉 sy memilih \”tetap berpenghasilan\” dr pada \”berpenghasilan tetap\”

    Suka

  50. Bapak saya masih pengen saya kerja jadi engineer..Terkadang dalam hidup, kita masih perlu membahagiakan orang-orang terpenting di hidup kita :)Sambil nunggu dapat kerjaan, semangat blogging for money ajah.. siapa tahu sambil jalan keinginan bapak bisa berubah.. mungkin kalo earning saya udah bisa nyaingin gaji manager engineer ya 😀

    Suka

Tinggalkan Balasan ke Bung Eko Batalkan balasan

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.