Highlight:

Merantau ke Padangsidempuan

KALAU tidak ada halangan, Rabu (6/10) esok saya akan pergi ‘merantau’ ke Padangsidempuan, Sumatera Utara.

Ada apa gerangan kok sampai ke Pulau Sumatera? Begitu pertanyaan beberapa rekan yang masuk ketika saya memberi kabar ini via SMS. Jawab saya singkat saja, “Ada tawaran yang terlalu sayang jika dilewatkan.”

Hehehe, sok diplomatis sekali ya? ^_^

Tentu saja sebenarnya saya sangat ingin berbagi cerita mengenai keberangkatan ini kepada Bung-bung sekalian. Namun, menurut kebiasaan saya merasa was-was menceritakan sesuatu yang baru akan terjadi ini secara gamblang. Was-was sesuatu yang, jujur saja, sangat saya harap-harapkan ini malah batal, padahal sudah kadung banyak orang yang tahu. Makanya saya cuma memberi jawaban pendek seperti di atas itu. Beberapa sahabat memang ada yang menebak dengan sangat jitu, tapi tetap tidak saya jelaskan secara gamblang.

Pertanyaan kedua, apakah keluarga diajak serta ke Padangsidempuan sana? Mau saya sih begitu. Tapi karena kontrak awalnya cuma 3 bulan saja (terhitung sejak saya menjejakkan kaki di Padangsidempuan), maka saya putuskan untuk meninggalkan anak dan istri bersama mertua di Pemalang.

Toh, istri saya punya kewajiban mengajar di 2 SD. Sayang juga kalau harus keluar sementara saya cuma 3 bulan saja. Cerita bisa jadi lain kalau ternyata nanti saya betah dan memilih meneruskan kontrak di sana.

Tawaran ke Padangsidempuan ini sebenarnya sudah diajukan ke saya sejak akhir tahun lalu, tepatnya menjelang Idul Fitri 1430 H. Cuma karena saya masih punya impian untuk diterima menjadi wartawan tetap di koran lokal tempat saya magang, tawaran tersebut saya tolak.

Ketika tawaran itu datang lagi, saya sedang asyik-ayiknya menulis buku. Jadilah saya tolak lagi. Eh, menjelang puasa lalu tawaran itu kembali diajukan, dan diulangi lagi setelah lebaran 1431 H. Saya pun luluh dibuatnya, dan jadilah keberangkatan ke Padangsidempuan yang berjarak sekitar 2 hari 3 malam dari Pemalang itu saya rencanakan Rabu (6/10) lusa.

Di mana sih Padangsidempuan itu? Beberapa teman ada yang menyingkatnya dengan Padang saja, padahal Padang itu ibukota Sumatera Barat dan masih sekitar 24 jam lebih dari Padangsidempuan. Beberapa yang lain malah keliru menyebutnya sebagai Padang Pariaman, juga kota di Sumatera Barat.

Well, supaya lebih jelas mungkin Bung sebaiknya membuka Google Map saja. Hehehe…

Itu saja kabar dari saya. Posting selanjutnya insya Allah saya tulis dari Padangsidempuan, Sumatera Utara. So, sampai jumpa di Padangsidempuan… ^_^

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

19 Comments on Merantau ke Padangsidempuan

  1. Sayangnya pas di sana tidak ada koneksi internet, mau ke warnet jauhnya minta ampun dan terasa mahal kalau dibandingkan dengan tarif di Jawa. Tapi selama di sana saya menghasilkan satu buku, cuma belum ada yang nerbitin 🙂

    Suka

  2. Wah, ingin baca tulisan cerita ttg selama tinggal di sidimpuan Mas, semoga bisa dituliskan kapan2, biar makin banyak yg kenal sidimpuan terutama alam dan salaknya.

    Suka

  3. Waduh, ternyata komentar kawan-kawan di sini tak ada yang saya balas ya? Ya ampun, 5 tahun lebih dan baru dibalas. Maafkan… 🙂

    Suka

  4. selamat jalan kawan, semoga sukses di perantauan ya

    Suka

  5. Sukses selalu, hati2 di sana Om

    Suka

  6. Semoga semua tugas lancar mas eko. Salam Kenal

    Suka

  7. sukse mas, syukur2 3 bulan di sana bisa ditulisakan dalam bentuk buku 😛 wahhh pasti keren tuh 😀

    Suka

  8. Enaknya punya saudara yg lokasinya berjauhan jadi kalo kemana2 ada saudaranya..

    Suka

  9. semoga sukses bung di tempat yang baru!

    Suka

  10. Wah jadi deket dengan keluarga di Jambi dong mas 😀
    Selamat merantau mas 😀

    Suka

  11. Selamat berpetualang ke Padangsidempuan, Bung Eko. Yakinlah, ke mana-mana kita melangkah, di mana-mana adalah bumi Allah. Semoga keberhasilan dan kesejahteraan dari Allah selalu menyertai Bung Eko. Amin.
    Salam sukses.

    Suka

  12. Horas bah..
    ntar pulang dari sana bisa bahasa batak tuh.. he2.. 😀

    Suka

  13. Bismillah,
    wah Bung mau ke padangsidempuan ngapain ?
    Lha saya ini ada rencana mau ke Makassar …hmmm Bung makin ke barat saya makin ke timur !

    selamat ber JOEANG !

    Suka

  14. Ditunggu tulisan2 di Padangsidempuan-nya ya Bung 🙂

    Suka

  15. hati2 bung…musim “teroris” nih

    Suka

  16. take care, Bung..
    nikmati suasana kota padangsidempuan..

    ditunggu kabar menarik dari kota itu..

    saLam dari Purbalingga…

    Suka

  17. Selamat menjalankan tugas barunya bung.
    Padang Sidempuan, hmm saya pernah tinggal disana walau tak lama. Kotanya termasuk besar untuk ukuran Sumut. Tapi yang paling saya ingat adalah salaknya. Besar2 dan manis. Padang Sidempuan memang penghasil salak terbesar di Sumut.

    Suka

  18. selamat menerima tugas2 baru mudah2an cocok dan sukses

    Suka

  19. selamat jalan Bung.
    hati-hati dengan Gempa Bumi yang selalu mengancam padang-pariaman-sidempuan-panjang

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Pengalaman Seru Naik Bus Sibualbuali nan Legendaris – bungeko.com

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.