Resiko Menulis Buku ‘Hot’
BAMBANG Trimansyah pernah menulis dalam sebuah artikel tentang jenis-jenis buku dalam sebuah situs yang saya lupa apa nama dan alamatnya. Dalam artikel yang judulnya juga saya lupa itu (parah!), Bambang Trim menyebut kalau buku-buku bertema internet dan komputer termasuk dalam kategori buku-buku ‘hot’.
Eit, jangan berpikir macam-macam dulu. Yang dimaksud hot di sini adalah buku yang masa edarnya terbatas, sangat terbatas malah.
Kenapa masa edar buku-buku internet dan komputer terbatas? Well, ini tidak bisa dilepaskan dari kelemahan buku dan birokrasi penerbitan buku itu sendiri.
Ya, Anda benar kalau menebak buku-buku internet dan komputer disebut hot dan terbatas masa edarnya karena begitu cepatnya perkembangan teknologi. Hal yang berlawanan dengan proses penerbitan buku yang sedemikian lelet, sehingga tak jarang sebuah buku bertema internet sudah basi ketika baru saja diluncurkan.
Saya mengalami sendiri hal ini. Salah satu buku pertama saya, 7 Langkah Mudah Mencari Uang lewat Blog, beberapa bagian isinya sudah kadaluwarsa alias tidak update lagi bahkan semenjak pertama kali dilempar ke pasar. Tidak heran kalau banyak pembaca yang menyampaikan protes pada saya melalui email. Bung Yuyut di Cilacap salah satu contohnya:
Selamat pagi Mas Eko. Apa kabar? Saya Yuyut di Cilacap. Saya pembaca buku Mas Eko yang berjudul “7 LANGKAH MUDAH MENCARI UANG lewat BLOG”. Di halaman 229 Mas Eko mengatakan bahwa untuk dapat mengikuti program di situs kliksaya.com batas minimum trafik adalah 1.000 per bulan, tapi betapa terkejutnya saya setelah mengunjungi langsung di situs kliksaya.com bahwa trafik minimumnya adalah 10.000 per bulan (sepuluh ribu per bulan). Mohon penjelasan Mengenai hal ini Mas!! Terimakasih. Salam kenal Yuyut Wahyudi.
7 Langkah Mudah Mencari Uang lewat Blog, beberapa isinya sudah basi sejak pertama kali terbit.Coba Bung bayangkan. Naskah buku 7 Langkah Mudah Mencari Uang lewat Blog saya tulis sejak bulan Agustus 2009, dan karena saya terlalu santai menggarapnya naskah itu baru selesai pertengahan September.
Naskah langsung dimasukkan ke Penerbit, tapi saya harus menunggu 1 bulan untuk mengetahui diterima-tidaknya naskah tersebut oleh Penerbit. Sebulan kemudian Penerbit menelepon dan bilang naskahnya diterima. Jangan bayangkan bukunya langsung dicetak, karena masih harus menunggu antrian.
Begitulah, akhirnya buku yang saya tulis September 2009 baru diterbitkan Februari 2010. Bayangkan sendiri berapa banyak perubahan yang terjadi di dunia internet dalam rentang waktu 5 bulan itu.
Itu masih belum seberapa, ketika saya menyetor naskah buku seputar PayPal di bulan Maret lalu, saya bahkan harus merevisi naskah tersebut sebelum naskahnya masuk antrian editing! Padahal baru 2 bulan naskah tersebut mengendap di Penerbit. Penyebabnya adalah perubahan kebijakan PayPal mengenai verifikasi dengan rekening bank lokal.
Mau tidak mau, saya harus merevisi naskah tersebut agar buku itu tidak jadi barang basi saat diterbitkan. (Tapi sepertinya buku tersebut akan tetap jadi barang basi deh, lama sekali sih belum diterbitkan juga.)
Berkaca dari pengalaman dengan beberapa naskah buku awal itu, sekarang saya tidak mau lagi menulis tema-tema yang riskan. Saya tetap akan menulis buku-buku bertema blog dan internet, tapi memilih tema-tema yang “awet”, sehingga tidak perlu kerja 2 kali semisal terjadi perubahan sebelum buku tersebut naik cetak.
Contohnya kisah sukses pebisnis online, atau kisah sukses situs-situs inspiratif seperti Amazon, Google, Facebook, dll. Ke depan, saya ingin menggarap tema-tema kepenulisan dan jurnalistik yang dihubungkan dengan dunia internet, khususnya blog.
Semoga dengan cara begini tidak ada lagi cerita buku yang basi saat baru saja diterbitkan. ^_^
bener tu kata Bang Dje,,,,
jangan lupa kunjung balik http://foseha.blogspot.com
SukaSuka
lho kok balik tanya kata siapa bung eko sukses ? ini gw tulisin yah beberapa kesuksesan bung eko :
1. Sukses naik kelas
2. Sukses bisa punya anak
3. Sukses bisa bikin blog yg menarik
4. Sukses nulis buku (ada 2 lagi 😛
5. ….. (monggo diisi sendiri)
Tuh apa gw bilang, bung eko tuh orang yang Sukses 😀
SukaSuka
Mengapa tidak diedarkan dalam bentuk ebook saja. Sehingga lebih cepat sampai ke pembaca dan bisa direvisi.
SukaSuka
Yang dikatakan bung munawar diatas juga benar. Paling tidak sudah mencobanya yang merupakan langkah awal yang harus ditempuh. Berani mencoba berati 50% berhasil dan 50% dalam proses. Sedangkan kalau tidak berani mencoba berarti 100% gagal.
SukaSuka
jadikan sebagai sebuah “batu loncatan”…. toh banyak yang lain yang untuk meloncat saja masih ragu-ragu…jadi jangan disesali. menyesali karya sendiri bukan sikap kstaria. pasti selalu ada hikmahnya bukan…?
secara eksternal, (1) paling tidak sudah bisa memahami bagai mana lika-liku dunia kepenerbitan, (2) sudah tahu bagaimana gambaran pasar (3) sudah teruji bagaimana respon konsumen.
btw… itu Si Yuyut tanggaku apa udu yahhh 🙂
SukaSuka
he he he 😀
Iya juga sih, nanti penerbit dapat duit dari mana. Ya mungkin bisa dibatasi ebooknya, mungkin batas downloadnya atau apa. Kebijakan sepenuhnya berada pada penerbit, jadi untuk mendownload bisa berbayar atau gratis. Atau agar bisa mendownload harus terdaftar menjadi member dulu. Kan diterbitkan dua jenis yang satu softcopy berupa ebook yang satu lagi buku real.
Jadi diusahakan bagaimana agar ebook ini mampu membantu tetapi tidak mengurangi dari penghasilan buku real. 😀
SukaSuka
Darin:
Hehehe, saya aja minggring-minggring waktu mengetahui prosedur itu, Bung. Bagi kita yang sudah akrab internet tentu bisa maklum dan tak jadi masalah. Tapi, bagaimana dengan teman-teman yang baru mulai aktif ngeblog? kan kasihan.:D
ismail:
Jujur saja, saya pernah kepikiran nulis otobiografi sebagai cerita kenangan, mumpung orang-orang dari masa lalu saya masih pada hidup semua. Tapi kalau kisah sukses, hmmm,kata siapa sih saya sudah sukses? ^_^
Jimmy:
Saya jadi inget salah seorang teman yang niat banget nulis buku komputer. Dia nulis tentang Word 2007. Sudah dapet 100 halaman, eh, Word 2010 dirilis. Batal deh nulisnya…
sawali tuhusetya:
Terima kasih banyak atas dukungan morilnya, Pak. Saya banyak belajar dari blogger senior seperti Bapak lho… 🙂
ago:
Betul, Bung. Mau tidak mau ya itu yang harus dilakukan biar pada saat buku kita terbit tidak jadi buku basi. Malu kan kita sebagai penulis?
Tongkonan:
Benar!
imamgazpada:
Usulan versi ebookbisa dipertimbangkan. Tapi sepertinya penerbit bakal berpikir panjang deh, soalnya mereka itung-itungan dapet duitnya dari mana kalau diterbitin dalam bentuk ebook juga.
eimie:
Betul banget, ada banyak jalan kok untuk menerbitkan buku. Dan, menerbitkan buku sendiri adalah salah satu solusinya.
SukaSuka
mas eko: justru saya tertarik ketika membaca menerbitkan buku sendiri, yang dilakukan oleh seorang penulis yang rela menjual mobilnya hanya untuk menerbitkan karyanya itu.
sebuah motivasi besar bagi saya ketika naskah kita ditolak, masih ada banyak ide untuk mewujudkannya 🙂
SukaSuka
@lipat bosur
Bisa juga banjir kalau bukunya bagus dan dikenal masyarakat yang merupakan calon konsumen. Tapi bagaimana jika buku tersebut belum populer atau belum dikenal masyarakat. Apalagi jika isi buku tersebut mengambil topik yang “hot” buku tersebut akan cepat menjadi buku jadul.
Salah satu solusi agar buku tersebut tidak mudah jadul adalah mengambil topik “hot” yang sesuai dengan segla waktu seperti yang disampaikan bung ago diatas.
SukaSuka
wah bisa banjir uang itu resikonya dapet royalti banyak
SukaSuka
Iya memang, dalam penulisan ebook maupun buku yang bertajuk tekhnologi dan internet cepat jadul karena perkembangan tekhonologi dan internet yang sangat cepat. Dan saya juga baru tahu kalau diperlukan proses yang sedemekian untuk menerbitkan buku hingga sampai pasar. Usulan bung jimmy bisa menjadi alh satu solusi dengan cepat.
Dan alangkah lebih baiknya kalau menurut saya dalam setiap penerbitan buku (real) di sertai dengan softcopy berupa eboook guna untuk perubahan-perubahan tertentu. Softcopy ebook tersebut bisa didownload baik secara gratisan maupun berbayar itu wewenang penerbit. Dan alam download dicantumkan dalam buku real sebagai pemberitahuan kepada konsumen.
SukaSuka
Benar juga ya! buku2 hot yang bertemakan internet dan komputer akan lebih cepat basi, karena begitu cepatnya perubahan yg terjadi di dunia teknologi, khususnya komputer dan internet.
SukaSuka
Sebuah resiko saat perkembangan teknologi begitu cepat. Sama Bung, keinginan untuk menulis buku (walaupun hanya ebook) tentang ms.word saya tahan karena itu, dulunya ms.word 2003 begitu populer, sampai setahun yang lalu muncul ms.word 2007, dan menggeser ms.word 2003 karena beberapa kemudahan yang terdapat pada ms.word 2007. Dan kemarin saya dapat postingan di salah satu blog, bahwa ms.word 2007 bisa dipakai sebagai solusi postingan terjadwal untuk blog, tapi sekarangkan sudah ada ms.word 2010, apakah word 2007 akan tergeser lagi,,,
Saya sependapat dengan Bung Eko tentang tema yang “hot” tetapi awet, contoh kalau di ms.word ada beberapa fasilitas yang semuanya dapat berfungsi pada semua aplikasi ms.word,,,
Terima kasih postingannya
SukaSuka
mungkin ada benarnya juga, bung eko. kalau menulis buku yang termasuk kategori 'hot', mungkin bukan hanya ttg kompi dan internet, resikonya memang cepat out of date. meski demikian, saya tetap mendukung dan salut sama kerja keras bung eko yang tak pernah berhenti utk menulis, menulis, dan menulis!
SukaSuka
betul Bung Eko, kalau menulis buku tentang hal yang berhubungan dengan komputer sekarang ini kelihatannya gak akan awet, contohnya saya masih sering menemukan buku tentang MS Word versi jadul, pasti jarang deh yang mau beli karena sudah tidak relevan lagi dengan versi yang sekarang..
mungkin lebih enak nulis di ebook saja, jadi kalau ada perubahan kita tinggal update ebooknya dan suruh member mendownload versi terbarunya.
SukaSuka
usul mas. Kisah sukses bung eko harus dibukukan dunk :p
SukaSuka
Wah sebegitu ribetnya ternyata tuk menelurkan karya tulisan berbentuk buku. Saya baru 'ngeh' bung kalau ingin menerbitkan buku itu harus melewati tahapan yang begitu rupa.. wah waah
Ya, saya jg menemukan hal2 yang dah ga relevan pada buku '7 langkah' itu dan saya fikir ini memang efek dari cepatnya perkembangan teknologi internet dan blog. Tapi saya rasa sebagian besar masih bisa diterapkan, terutama mengenai tips2 menulis blog dan sebangsanya 🙂
Ok, saya tunggu karya2 Bung selanjutnya. Can't hardly wait! 🙂
SukaSuka