Highlight:

Eko itu nama pasaran ya?

EKO/-

YANG punya nama Eko jangan tersinggung dulu ya? Ini hanya posting iseng, sekedar berbagi satu cerita berkaitan dengan betapa banyaknya orang bernama Eko di dunia ini. Eit, jangan protes ya kalau saya bilang nama Eko itu mendunia. Soalnya dulu waktu masih magang di Prambanan saya pernah ketemu orang Belanda bernama Eko lho. Hehehe.

Benarkah Eko itu nama pasaran?

Sewaktu kecil di Palembang saya tidak banyak tahu orang-orang bernama Eko di sekitar saya, kecuali seorang anak tetangga yang berusia jauh lebih tua dari saya. Semasa SD juga tidak banyak orang bernama Eko yang saya kenal. Bahkan ketika kemudian pindah sekolah ke daerah transmigrasi yang penduduknya banyak orang Jawa Timur.

Saya mulai bertemu banyak pemilik nama Eko ketika masuk SMP di daerah Sungai Bahar, Jambi. Sangat banyak sekali! Satu tetangga tempat Ibu biasa berbelanja punya anak bernama Eko, dan si Eko ini punya adik bernama Nurhuda. Walah!

Tapi itu masih belum cukup, Saudara-saudara. Di kelas saya ada tiga orang bernama Eko! Saya ulangi, 3 orang bernama Eko dalam 1 kelas.

Eko yang pertama nama lengkapnya Eko Prasetyo, selulus SMP kami jarang ketemu karena lain desa. Lalu Eko kedua bernama lengkap Eko Sarjianto, saya biasa bertemu atau sekedar berpapasan dengannya ketika mudik ke Jambi. Sedangkan Eko ketiga adalah Eko Sriyanto. Yang terakhir ini termasuk salah satu karib saya, dan selalu saya kunjungi rumahnya setiap mudik.

Masuk ke SMA Negeri 1 Muara Bulian, lagi-lagi saya harus sekelas dengan banyak Eko lain. Kejadiannya waktu saya duduk di kelas dua, di mana ada dua teman sekelas yang sama-sama bernama Eko. Jadi dengan saya ada tiga Eko dalam kelas tersebut.

Dua Eko yang lain adalah Eko Dian Iing Sholihin, terakhir bertemu di Jogja tahun lalu dan saat itu berposisi sebagai Kepala Bagian di salah satu kantor dinas di Pemkab. Batanghari; dan Eko Bandung, yang saya lupa nama aslinya. Ia dijuluki begitu karena memang asli Bandung.

Pertemuan saya dengan sesama pemilik nama Eko terus berlanjut saat menempuh studi di Pendidikan Profesi Pariwisata, sebuah pendidikan dua tahun di bawah naungan Yayasan Pengembang Universitas Negeri Yogyakarta. Menantu pemilik tempat kos saya waktu itu bernama Eko. Lalu di kelas saya juga ada satu Eko lagi yang bernama lengkap Eko Gunarpo.

Awalnya saya tidak akrab dengan lelaki yang lebih sering dipanggil Gugun tersebut. Pasalnya, baik dari segi fisik/penampilan maupun lingkungan pergaulan kami berbeda jauh, cenderung bertolak belakang. Tapi karena sama-sama hobi main PS, akhirnya kami malah jadi sering “bertanding” dan ngobrol banyak.

Saat kuliah di Akademi Komunikasi Yogyakarta (AKY), sampai saya kemudian menghilang usai magang, tidak ada mahasiswa lain yang bernama Eko. Jadi, rasanya sayalah satu-satunya mahasiswa AKY yang bernama Eko.

Saya pikir di sinilah akhir cerita perjumpaan saya dengan sesama pemilik nama Eko. Ealah, ternyata saya harus kembali ketemu dengan pemilik nama Eko ketika ada seorang pendatang baru di kos yang bernama Eko. Grrrhhhh!

Lalu, sewaktu pertama kali masuk ke kantor Harian Jogja pada saat magang di sana, lagi-lagi saya berjumpa dengan sesama Eko. Eko yang satu staf IT, sedangkan Eko satunya lagi petugas keamanan.

Kejadian lucu terjadi dengan Pak Eko yang petugas keamanan ini. Ceritanya saat itu kami saling memperkenalkan diri. Saya yang merasa lebih muda dari si bapak langsung menyebutkan nama, “Kulo Eko, Pak.” Si bapak tersenyum lalu menjawab singkat, “Sami, Mas.”

Lho, kok si bapak namanya ‘sama’ sih? Usut punya usut, rupanya petugas keamanan tersebut juga bernama Eko.

Cerita masih berlanjut, Bung. Di blogosphere, awalnya saya pikir cuma saya seorang blogger bernama Eko. Pasalnya, saat memulai blog dulu saya jarang bertemu pemilik nama ataupun nick Eko. Ternyata pikiran saya salah. Rupanya Eko juga menginvasi dunia maya, karena ada beberapa blogger dan pemilik situs bernama Eko di Indonesia ini.

Saya sempat iseng membuat daftarnya. Dan itu lumayan panjang. Entah di manalah kira-kira saya bisa tidak bertemu seorang pun bernama Eko di dunia ini.

Di luar negeri mungkin? Lha itu, di atas sudah saya sebut saya pernah bertemu orang Belanda bernama Eko. Ya, Mas Eko itu orang Belanda asli Suriname sih. Lebih tepatnya lagi, keturunan Jawa. Warga negara Belanda, imigran asal Suriname, keturunan Jawa.

Bagi yang pernah berjalan-jalan ke India, rasa-rasanya pernah setidaknya sekali melihat counter layanan jasa transfer uang dengan banner berlogo EKO/- seperti pada gambar di atas. Itu adalah nama sebuah perusahaan finansial di negeri tersebut. Sedangkan di Prancis, terdapat satu perusahaan juga yang bernama Eko. Hmmm …

Saya yakin masih banyak Eko-Eko lain, tapi saya capek sendiri menelusurinya. Jadi, cukuplah sampai di sini saja.

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

2 Comments on Eko itu nama pasaran ya?

  1. nama saya eko pratama pak 😀

    Suka

  2. untung nama bungzhu dan Horas agak langka…
    jadinya ga pasaran kan…hahaha

    Suka

1 Trackback / Pingback

  1. Orang Belanda kok namanya Eko? – bungeko.com

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.