Highlight:

Panen uang dari blog tanpa iklan

Duto Sri Cahyono

Mas Duto tengah memuaskan hobinya yang lain, memancing. FOTO: facebook.com

LAZIMNYA, blogger cari uang dengan cara memasang iklan di blog atau mengikuti program-program periklanan online. Blog dijadikan sebagai sarana promosi tempat kita memajang materi iklan dari pengiklan. Materi iklan tersebut bisa berupa banner, artikel (paid review), iklan PPC, maupun iklan link. Dari situ si pemilik blog memperoleh sejumlah komisi sebagai bayarannya.

Beginilah cara yang lazim dilakukan blogger untuk mencari duit. Ada cara lain? Setahu saya sih belum ada.

Nah, Duto Sri Cahyono (selanjutnya saya tulis Mas Duto) asal Surakarta membuat satu gebrakan lain di luar kelaziman tersebut. Ia, seperti yang diceritakannya sendiri di laman Wikimu.com, bisa memperoleh penghasilan dari blog tanpa perlu memasang iklan apapun! Penghasilannya pun tidak tanggung-tanggung. Ia mengklaim dapat mengantongi jutaan rupiah setiap bulan.

Bagaimana caranya? Sama seperti saya waktu pertama kali membaca judul artikel tersebut, saya yakin kamu juga pasti penasaran sekali ingin tahu bagaimana cara Mas Duto melakukan hal itu. Iya, kan?

Coba buka https://kicauan.wordpress.com. Di blog sederhana itu kita tidak akan menjumpai secuil iklan pun, baik berupa banner, review maupun teks bertautan. Yang terlihat hanyalah sejumlah artikel seputar cara-cara memelihara burung lengkap dengan tips dan triknya.

Yups, blog bertitel “Bird Care” tersebut memang dikhususkan oleh Mas Duto untuk membahas semua hal mengenai burung peliharaan. Mulai dari penangkaran (beternak) burung, perawatan burung, pakan burung, sangkar burung, lomba burung, dan apa saja topik yang terkait tentang burung. Kalaupun ada semacam iklan di bagian sidebar, itu hanyalah banner nonkomersil milik Wikimu dan Indonesian Bloggers. Tentu saja Mas Duto tidak memperoleh apa-apa dengan memajang kedua gambar berukuran 300×250 piksel tersebut.

Sebagaimana kita ketahui, memelihara burung adalah hobi yang digeluti oleh banyak orang di Indonesia, utamanya oleh etnis Jawa. Dan sudah bukan rahasia pula kalau hobiis burung adalah kaum menengah ke atas yang, biasanya, rela keluar uang berapa saja demi hobi tersebut. Yang penting burung sehat, gacor, mau habis berapa juga tak jadi soal.

Mas Duto dengan cerdas membidik komunitas ini sebagai target pembaca blognya. Ia tampil sebagai seorang pakar “perburungan” yang memang belum ada di jagat internet. Setidaknya menurut sepengetahuan saya. Walhasil, ketika hobiis burung mencari informasi seputar pemeliharaan burung di internet, mereka akan dihantarkan ke halaman blog Mas Duto.

blog kicauan

Begini tampilan blog kicauan.wordpress.com. Sederhana sekali, bukan?

Lalu, dari mana Mas Duto memperoleh uang kalau tidak memasang iklan apa-apa?

Semuanya berawal dari kepercayaan yang berhasil diperoleh Mas Duto dari pembacanya dengan menyajikan artikel-artikel berkualitas di blog. Mas Duto yang lama berkecimpung di dunia jurnalistik ini selalu berupaya untuk menyajikan konten terbaik bagi pembaca. Ia ingin artikel-artikel di blog kicauan.wordpress.com memberi manfaat bagi pembaca.

Berhubung ia sendiri adalah seorang kicaumania, tidak sulit bagi Mas Duto untuk masuk dalam komunitas hobiis burung dan bertukar ilmu mengenai pemeliharaan burung. Apa yang diperolehnya selama berinteraksi dengan sesama hobiis burung inilah yang ia bagikan di blog. Sudahlah penyajiannya secara teknis baik (mantan jurnalis gitu lho), kandungan materinya juga oke. Daging semua.

Bisa ditebak, tulisan-tulisan Mas Duto sering dijadikan acuan oleh hobiis burung lain. Tidak hanya sampai di sana. Banyak pembaca yang tidak segan-segan berkonsultasi masalah pemeliharaan burung padanya. Baik melalui kolom komentar, email, maupun kontak langsung via telepon.

Nah, suatu waktu pembaca blog Bird Care di Jakarta menelepon Mas Duto. Burungnya agaknya sedang mengalami gangguan karena si penelepon bertanya tentang vitamin burung. Dari awalnya meminta rekomendasi tempat-tempat membeli vitamin burung, ujung-ujungnya Mas Duto malah dimintai tolong membelikan obat dimaksud.

Dengan niat menolong, Mas Duto mengiyakan saja permintaan itu. Karena ia tinggal di Solo, maka uang ditransfer lewat bank dan Mas Duto mesti mengirim vitamin pesanan tersebut lewat jasa kurir. Harga vitamin yang dipesan cuma Rp20.000, tapi ternyata si penelepon mengirim uang Rp150.000. Sisanya diikhlaskan sebagai “uang lelah” untuk Mas Duto.

Mari kita hitung. Rp150.000 – Rp20.000 = Rp130.000. Dipotong ongkos kirim dan biaya pengemasan, Mas Duto berkata ia bisa memperoleh paling tidak Rp65.000 dari titipan tersebut. Lumayan, bukan?

Titipan pertama itu kemudian diikuti dengan titipan-titipan berikutnya. Lalu pembaca lain ikut menitip pula. Tidak hanya vitamin, Mas Duto juga kerap dimintai tolong membeli sangkar burung dan bahkan burung itu sendiri. Sama halnya penelepon dari Jakarta tadi, uang yang ditransfer selalu dilebihkan sebagai “uang lelah” untuk Mas Duto.

lomba burung berkicau

Lomba burung berkicau begini selalu ramai oleh peserta, menandakan betapa banyaknya hobiis burung. FOTO: Tribunnews.com

Dari “uang lelah” yang diberikan para pebacanya itulah Mas Duto memperoleh penghasilan. Berapa banyak? Ia sih mengaku tidak banyak, rata-rata “hanya” Rp 6 juta/bulan. Hmmm, tahun 2008 berpenghasilan Rp 6 juta sebulan dan dibilang tidak banyak?

Bahkan Mas Duto sendiri mengakui penghasilan ini jauh lebih besar dari gajinya sewaktu menjabat sebagai General Manager sebuah radio swasta di Solo. Keuntungan lain yang sangat tak ternilai, ia jadi punya banyak kenalan sesama hobiis burung di seluruh Indonesia. Ia pun sering melakukan perjalanan gratis ke kota-kota seperti Surabaya, Denpasar, Mataram, Jakarta, Bandung, sampai Medan.

Kok bisa gratis? Bisa saja, karena Mas Duto bepergian dalam rangka mengirim pesanan barang. Pesanan dengan risiko tinggi seperti burung atau sangkar burung memang biasa diantar sendiri olehnya sampai ke tujuan. Tentu saja semua biaya yang ia keluarkan untuk perjalanan itu ditanggung pemesan.

Artinya, sambil menyelam Mas Duto bisa minum air. Sambil berbisnis, modal dengkul pula, ia bisa jalan-jalan gratis ke banyak tempat di Indonesia. Asyik, bukan?

Bagi saya apa yang dilakukan Mas Duto ini sangat brilian sekali. Secara teknis ini adalah model dropshipping yang kita kenal di internet. Hanya saja ia tidak secara langsung menawarkan barang-barang tersebut di blog, melainkan hanya melayani pembaca yang minta tolong langsung padanya. Blognya sendiri melulu berisi artikel-artikel mengenai burung, utamanya burung kicauan.

Dari sisi dunia blogger yang masih sangat muda di Indonesia, apa yang dilakukan oleh Mas Duto ini (menurut saya) belum pernah dilakukan oleh blogger lain sebelumnya. Jadi, siapa mau mengikuti jejaknya?

Menulis di GoodNovel dan raih penghasilan ratusan USD!
About Eko Nurhuda (412 Articles)
A happy father of three. Blogging and making video for fun. Love food, book, music, and sometime football #YNWA

30 Comments on Panen uang dari blog tanpa iklan

  1. Saifuddin Syadiri // Senin, 13 Mei 2019 pukul 14.30 // Balas

    Mantap bang….. Bikin saya tetap sangat ngeblog.

    Karena kadang saya down saat uang dr iklan sedikit sekali.

    Oea bang, untuk tahun 2019 ini apa masih bisa dapat uang dr blog?

    Suka

  2. Inspiratif. Niat yg kuat didukung oleh pengalaman sebagai jurnalis jadi kombinasi “modal kerja” yg mumpuni buat Mas Duto

    Suka

  3. keren bgt dah neh si omm duto, sekarang penghasilannya lebih besar lagi dari wordAds.. cakep dah

    Suka

  4. Yup…

    Sisi hobi kalau ditekuni akan menciptakan suata bisnis yang besar. Kebetulan juga saya menekuni bisnis yang berawal dari hobi ini dan beromzet minimal 1,5jt perhari. Awalnya sangat tidak menyangka kalau keberuntungan ini berpihak kepada saya.

    Semoga Tuhan selalu membukakan pintu rejeki yang sangat luas buat kita semua… Amin..!

    Bagi teman-teman yang mau download RINGTONE suara burung bisa ke http://www.smartmastering.com

    Salam Kicaumania…

    Irvan Sadewa

    Suka

  5. Kalau saya lihat kok semuanya nyanjung “keberhasilan” saya sih. Ini gara-gara pinternya Om Ecko saja yang mempromosikannya hehehe.Kalau semuanya merasa “tidak punya apa-apa untuk diomongkan” maka itu memang “perasaan” saja. Ya karena Anda belum pernah melakukan eksplorasi saja…Soal kepakaran burung? Weleh… terus terang saya ini sekadar penghobi yang kebetulan senang menjadi “pengumpul informasi” dari berbagai sumber, apakah itu di pasar burung, di komunitas penghobi burung, di arena lomba burung dsb. Karena saya “dipaksa” untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di blog saya, maka saya “terpaksa” terus belajar dari berbagai nara sumber.Nah, karena persoalan burung sebenarnya ya cuma muter-muter di seputar kesehatan dan perawatan harian, atau paling banter lari ke masalah lomba, akhirnya saya “hafal” sekali bagaimana memberikan jawaban untuk suatu persoalan berkaitan dengan burung.Apakah tidak ada ceruk lain yang bisa digarap intensif oleh para blogger untuk membuat blog semacam itu? Buanyak banget… Kalau itu digarap secara benar, maka yang untung bukan hanya para bloggernya, tetapi lebih dari itu adalah para pengunjung blog. Mereka akan mendapatkan informasi beragam yang bermakna, dan karenanya bermanfaat.Meleset-melesetnya blogger dapat uang, dia bisa dapat pahala hehehe (ups… GR banget saya).Mana ceruk yang banyak bisa digarap itu? Nah gantian sekarang teman-teman nagih saja ke Om Ecko. Mengapa? Hampir sebagian besar “jurus” memanfatkan secara positif dunia maya (khususnya bagi para blogger) sudah saya sampaikan secara offline ke Om Ecko ketika ketemu di Jogja belum lama ini.Saya yakin Om Ecko juga mau berbagi dengan para tamunya… (masak, tamu kok nggak disuguh sih. Ya…garinglah…hehehe). Salam…(Sedemikian banyak hal yang bisa kita bagi, tetapi terlalu sedikit kesempatan kita untuk berbagi…)

    Suka

  6. keren master.Terima kasih infonya. menambah cemangat.

    Suka

  7. @ Firanza: Terinspirasi ya? 😀@ Uwanz: Cari dulu deh kalo gitu, sampe ketemu. 😀@ Anak Nias: Maksud loe..?@ Arafi: Sip, jadi terinspirasi ya?@ Nitta: Yups, bener banget tuh, Mbak.@ Rizoa: 😀@ Kodil: Bener banget! Kalo ada kemauan, pasti ada jalannya koq.@ Herinxi: Ungkapan yang bener banget, Bos. 😀@ De Laros: Semangat..! 😀@ Pak Siman: Hehehe, terinspirasi burung ya, Pak? 😀

    Suka

  8. I said … inspirasi burung!!! :)] Layak untuk dicoba. Thanks info-nya mas Eko…

    Suka

  9. sangat memotivasi yang lain ne.. ayo semangatt..

    Suka

  10. ketekunan yang membawa hasil,menanam yang baik menuai yang baik….. (sok bijak mode;;)

    Suka

  11. emang sudah takdirnya mendapat rejeki dari sana…kalau ada kemauan pasti ada jalan…good lucky for Mas Duto…

    Suka

  12. wah…asik banget tuh…:)

    Suka

  13. inikah yang disebut membangun kredibilitas dan kepercayaan public? dengan begitu, terbukalah peluang lain yang lebih menjanjikan…

    Suka

  14. iiihh,,asik juga yachh,,keren2bs bwt referensi tuch

    Suka

  15. maknyus buanget tuch, ntar mosting tentang kecoak ah untuk pakan burung hehehe

    Suka

  16. wah..niche blog yg cocok dgn saya dan saya kuasai aja belon tawu..hehe…gak bisa deh ngikut dapet duit tanpa iklan/review

    Suka

  17. Jadi ini gunany manfaatin niche market, bukan mass market ya…Asyik juga buat ide nih..

    Suka

  18. @ Soerdjak: Belum bisa ya? Saya yakin suatu saat pasti bisa! 😀@ Paman Gober: Ini bener2 ide orisinil deh kayanya.@ Hakimtea: Ngelamunin naon, Kang? Ngelamunin Mas Duto? Ih, jeruk makan jeruk dong. :))@ Cebong Ipiet: Yaps, rejeki memang bisa banget koq dicari di mana aja. Syaratnya satu: kitanya serius menjemput rejeki.@ Maulana Malik: Saya juga awalnya kaget lho… 😀@ Tony: Iya, hebat!@ Yudi: Betul, beliau berprinsip “memberilah, maka Yang Di Atas akan memberi lebih banyak.@ Taktiku: Yups, ayo ikuti jejaknya!@ Action: Baru dan orisinil banget lho.@ Harianku: :))@ Ika: Keren banget..!@ Narmadi: Saya juga lho…@ Hawee: Benar, apapun yang kita lakukan, kunci keberhasilannya ya fokus dan serius itu.@ Pangki Fernandes: Jurnalis lhoe Mas Duto itu, jadi wajar kalo otaknya moncer. Hehehe…@ Bambang Oke: Lebih tepatnya “mengembangkan” hobi menjadi sumber penghasilan.@ Wahyudi: Setuju!@ YNa: Hmmm, boleh dong bagi2 ceritanya…@ JPCats: Weleh3, ini bener2 semangat banget diajak ngobrol yang beginian. 😀@ Cak Win: Yaps, itulah kenapa saya tampilkan di sini. Soalnya juga bisa memotivasi saya biar mau belajar agar lebih baik lagi.@ Slikers: Unik ya?@ Casual Cutie: Jual apa dulu nih?@ Budi Tarihoran: Itu dia yang saya bilang, beliau menanamkan rasa percaya dulu pada para pembacanya. Kalau kepercayaan sudah ada, apapun jadi gampang koq.@ Harry Potter: Caranya ya terus saja berjalan, dan jangan lupa liat kanan kiri lalu pelajari deh apa yang sudah dilihat. Gampang kan? 😀@ Ejunk: Yups, bener banget!@ Dody Haris: Sama-sama, Mas…

    Suka

  19. Artikel mas ecko kali ini telah membuka mata saya. Untuk berhasil bukan dengan cara maksa ataupun repot dengan hal sana sini. Namun dengan cara yang sederhana juga bisa kok.Terima kasih atas postingan inspiratif ini mas ecko

    Suka

  20. WAH KLO SAYA GA MAU CARI BACKLINK ATO PROMOSI LHO MAS TAPI EMANG BAGUS JUGA NIH ARTIKELNYA. APALAGI DALAM BLOG SAYA JUGA NAMPILIN (NGOMONGIN) HOBI. UNTUK SAAT INI KALO SAYA BELUM BISA KAYAK GITU SOALNYA APA YG MAU SAYA JUAL DARI BASKET. APAAN YA???ADA IDE???

    Suka

  21. selamat malam dan salam kenal serta sukses selalu, wah kang aku pengen bisa berhasil tapi sampai saat ini belum bisa apa-apa nih kang, tolong dong bagaimana cara memulainya…..soalnya katanya dengan asyiknya ngeblog bisa menghasilkan juga yah kang

    Suka

  22. mas duto hebat,…..si pemesan juga berani, tanpa ragu langsung percaya.intinya juga rasa saling percaya.selamat buat mas duto.awak kapan yah seperti mas duto!!!

    Suka

  23. sy jd pengen ikutan jualan deh. ntar kalo sy jualan, mas jd pelanggan pertama ya…

    Suka

  24. Huuh, saya pernah baca blog kicauan burung itu… Memang hebat dan unik cara mendapat uangnya.. hehehe..salam kenal mas ekonurhuda.. 🙂

    Suka

  25. Wah salut banget buat Mas Duto Sri Cahyono sama mas Eko, cerita sukses seseorang selalu memberi semangat dan ide baru 😉

    Suka

  26. sekali lagi Mas…saya sepakat sekali dengan balasan komen mas..saya melihat itu celah, walaupun tidak akan jadi sekarang tapi nantinya akan jadi, saya yakin 🙂karena memang kita biasanya sedikit terlambat beberapa waktu, tapi trennya ngikut…kalau misalkan company yang gede make layanan yang gede dan bonafit, mungkin kita bisa melayani para pengusaha kecil dan UKM untuk memasarkan bisnisnya secara online, atau tetangga atau teman kita, atau joinan, atau memasarkan produk mereka, benar kata Mas, semacam afiliasi, tapi produk real, mungkin dari orang yang tidak kebayang internet sama sekali. saya sendiri ngeblog dulu dari cari2 tokek mas, kok nemuin di internet banyak, wah, bisa juga ya dipasarin, lalu saya coba cari2 internet marketing, ketemu rumus ‘cepet kaya’, kecewa, dan menemukan blog.mudah2an trennya cepet dateng Mas… masarin produk sendiri! biar maju Indonesia ini!

    Suka

  27. tulisan yg meng-inspirasi bgt. makasih ya.. btw, hobi saya yg < HREF="http://ynalinkware.blogsome.com" REL="nofollow">utak-atik blog<> jg alhamdulillah menghasilkan. tanda terima kasih dari para blogger yg dibuatkan template bisa berupa uang, buku2, CD musik sampai kain batik lho 😀

    Suka

  28. hmm… hebat ya! Sepertinya kita memang harus melebarkan sayap dalam mengolag blog agar juga bisa menghasilkan uang!

    Suka

4 Trackbacks / Pingbacks

  1. Tips memilih nama domain untuk upgrade blogmu – bungeko.com
  2. Mau cari duit apa cari kerja? – bungeko.com
  3. Mengenal empat kuadran artikel blog – bungeko.com
  4. Sekelumit kenangan bersama Duto Sri Cahyono – bungeko.com

Beri komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.